Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Aduh Roy Suryo, Tak Perlulah Berseteru dengan Ki Ageng Rangga Sasana

Rahadian oleh Rahadian
27 Januari 2020
A A
Aduh Roy Suryo, Tak Perlulah Berseteru dengan Ki Ageng Rangga Sasana
Share on FacebookShare on Twitter

Setelah duel seru antara Roy Suryo melawan Ki Ageng Rangga Sasana dalam acara Indonesia Lawyer Club, pakar telematika tersebut melaporkan petinggi Sunda Empire ini kepada polisi. Roy Suryo tak terima dengan pernyataan-pernyataan Ki Ageng Rangga Sasana dalam acara yang dipandu oleh Karni Ilyas tersebut. Laporan Roy Suryo telah diproses oleh pihak kepolisian. Menurut pendapat saya, Roy Suryo sebaiknya bersikap rileks saja. Tak perlu emosional apalagi hingga repot-repot melaporkannya ke polisi.

Dalam artikel berjudul How to Deal When You’re Arguing With Someone Totally Irrational dilansir dari situs mindbodygreen, cara terbaik untuk menghadapi orang yang tak rasional adalah mendiamkannya atau meninggalkannya. Bisa juga pura-pura mendengarkannya. Dengan kata lain, sebenarnya tak perlu meladeninya. Tak perlu menyimpan amarah juga kepadanya. Bila kita berusaha untuk merubah pandangannya, akan berujung sia-sia. Bila hingga terpancing emosi, sesungguhnya kita sama saja dengan orang yang tak rasional tersebut. Perlu tenang dan rileks juga saat menghadapinya.

Namun, masih bersumber berdasarkan artikel yang sama tersebut, umumnya orang langsung mendebat saat menghadapi orang yang berkata tak rasional. Bila orang yang tak rasional begitu ‘ngotot’ dengan argumen-argumennya, bisa saja emosi akan semakin tak tertahankan. Bahkan, bisa saja akan berujung baku hantam. Nah, bayangkan Ki Ageng Rangga Sasana ada di hadapanmu? Ia lalu berkata dengan begitu ‘ngotot’ bahwa “PBB, NATO, dan Pentagon lahir di Bandung” di hadapanmu. Nah, bagaimana respons kamu? Kebanyakan orang akan langsung mendebatnya. Bila emosi tak tertahankan, bisa saja berujung menjadi baku hantam. Padahal, seperti yang sudah disebutkan, orang yang tak rasional sebenarnya tak perlu diladeni.

Sikap meladeni orang yang tak rasional tampak dalam debat seru antara Roy Suryo Ki Ageng Rangga Sasana dalam acara ILC. Setelah Ki Ageng Rangga Sasana menyebut PBB lahir di Bandung, Roy Suryo lekas membantahnya dengan menyebut PBB tak lahir di Bandung. Roy pun menyebut pernyataan Ki Ageng Rangga Sasana kacau dan halusinasi dengan nada sedikit emosi. Debat tersebut akhirnya berujung laporan resmi ke polisi.

Roy Suryo melaporkan Ki Ageng Rangga Sasana atas beberapa tuduhan. Salah satunya merekayasa sejarah. Roy Suryo pun tak terima disebut tak paham sejarah. Menurut saya, tak perlu merespons dengan melaporkan ke polisi. Pada titik inilah, emosi mengalahkan akal sehat. Orang yang tak rasional tak perlu diladeni. Untuk apa melaporkan Ki Ageng Rangga Sasana? Hanya buang-buang waktu dan tenaga. Toh, petinggi Sunda Empire ini juga tak akan meralat pernyataan-pernyataannya.

Sekali lagi, bila hingga terpancing emosi oleh orang yang tak rasional, sesungguhnya kita sama saja dengan orang yang tak rasional tersebut. Sejauh ini, hanya Roy Suryo saja yang baru melaporkannya ke polisi. Masyarakat umumnya memang sudah tahu bahwa Ki Ageng Rangga Sasana adalah orang yang tak rasional dan sedang berkhayal tingkat tinggi. Bila saya menjadi Roy Suryo, saya tak meluangkan waktu sedikit pun untuk meladeninya. Saya akan membiarkannya saja berkata apa pun yang dia inginkan hingga dia capek sendiri. Tak perlu repot-repot juga melaporkannya ke polisi. Masyarakat pun telah mendapatkan peringatan untuk berhati-hati dengan geliat organisasi tersebut.

Sikap Roy Suryo merespons Ki Ageng Rangga Sasana memang menarik untuk kita simak. Sebagai public figure yang pernah menempuh pendidikan di salah satu universitas terbaik di Indonesia¸ memang ada baiknya Roy Suryo menanggapi argumen-argumen Ki Ageng Rangga Sasana secara bijak tanpa perlu emosi dalam acara ILC. Masyarakat pun membutuhkan contoh bagaimana menyikapi kemunculan Sunda Empire secara bijak.

Alangkah lebih baik bila berkata seperti, “Saya menghargai sudut pandang Anda, tapi sejarah membutuhkan bukti.” Kalimat ini lebih elegan dibandingkan menyebut argumen-argumen Ki Ageng Rangga Sasana kacau dan penuh halusinasi. Kalimat ini pun tak bernada emosional dan provokatif. Dan juga, menghargai lawan bicara. Dalam acara ILC, Roy Suryo memang sering menunjukkan senyum. Namun, di balik semua itu, seperti tampak kejengkelan tersendiri.

Baca Juga:

Selamat Jalan Lord Rangga, Manusia Paling Konsisten di Indonesia

Sindiran Halus Lord Rangga untuk Pemerintah Soal Sejarah Indonesia

Nah, bagaimana kelanjutan perseteruan Roy Suryo dengan Ki Ageng Rangga Sasana? Apakah keduanya akan berdamai? Apakah Ki Ageng Rangga Sasana akan dipanggil polisi untuk diperiksa? Sangat menarik untuk menanti perkembangan kelanjutan perseteruan ini. Kita tunggu saja perkembangannya….

BACA JUGA Membela Kicauan-Kicauan Ajaib Roy Suryo atau tulisan Rahadian lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Januari 2020 oleh

Tags: ILCKi Ageng Rangga SasanaRoy SuryoSunda empire
Rahadian

Rahadian

Gemar berbagi melalui tulisan.

ArtikelTerkait

Keraton Agung Sejagat Maupun Sunda Empire dan Halunya Orang Indonesia

Keraton Agung Sejagat Maupun Sunda Empire dan Halunya Orang Indonesia

23 Januari 2020
Perbedaan The King: Eternal Monarch di Drakor dengan Sunda Empire di Indonesia

Perbedaan The King: Eternal Monarch di Drakor dengan Sunda Empire di Indonesia

22 April 2020
Menelaah Logika Berpikir Lord Rangga Sunda Empire terminal mojok.co

Sebagai Orang Sunda, Saya Malu dengan Tingkah Lord Rangga

25 Mei 2021
Emang Ada Masalah Apa Kalau Mahasiswa UIN Liberal?

Emang Ada Masalah Apa Kalau Mahasiswa UIN Liberal?

25 Februari 2020
Gara-Gara ILC Saya Jadi Tahu Simpang Siur Keberadaan Harun Masiku Itu Bukan karena Kebohongan, tetapi Kesalahan.

Gara-Gara ILC Saya Jadi Tahu Simpang Siur Keberadaan Harun Masiku Itu Bukan karena Kebohongan, tetapi Kesalahan

29 Januari 2020
sunda empire rangga titan mojok

Selama Ada Sunda Empire, Kita Tidak Perlu Khawatir dengan Serangan Titan!

20 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.