Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Suka Duka Saat Memelihara Ikan Cupang bagi Seorang Pemula

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
29 November 2020
A A
Suka Duka Saat Memelihara Ikan Cupang bagi Seorang Pemula terminal mojok.co

Suka Duka Saat Memelihara Ikan Cupang bagi Seorang Pemula terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Memelihara dan merawat ikan sudah menjadi kebiasaan bapak saya sejak lama. Sewaktu saya masih kecil hingga di usia sekarang, bapak masih setia dengan hobinya tersebut. Bapak biasa memelihara ikan di akuarium petakan berukuran 120x50x50 atau 15x10x15. Bagi bapak, nggak masalah berapa besar ukuran akuariumnya.

Menurut beliau, esensi memelihara ikan itu menghasilkan ketenangan dan relaksasi. Selain itu, memelihara ikan itu terbilang nggak repot. Membersihkan akuariumnya juga nggak perlu effort berlebih. Yang penting rutin dan rajin aja. Sebelum air di akuarium berubah jadi butek, harus segera dikuras dan diganti dengan air yang baru.

Hobi yang bapak lakukan, secara perlahan akhirnya saya tiru, amati, dan adaptasi. Bukan ikut-ikutan merawat berbagai ikan hias di akuarium. Masih ikan sih, tapi ikannya lebih kecil, yakni ikan cupang.

Jika sebagian orang menganggap bahwa fungsi ikan cupang untuk diadu dengan jenis cupang lainnya. Saya menganggap eksistensi dan keindahan ikan ini akan jauh lebih laik untuk dipandang saja. Perpaduan warna, bentuk sirip, juga keseluruhan anggota badannya sangat disayangkan jika akhirnya rusak atau terluka karena saling adu dengan cupang lainnya.

Kalian boleh cari secara mandiri melalui Google atau YouToube, ragam warna yang dimiliki ikan cupang itu betul-betul bikin kagum. Antara keren, indah, dan memanjakan mata saat dipandang.

Saya punya alasan tersendiri kenapa lebih memilih merawat ikan ini dibanding ikan hias lainnya.

Pertama, untuk ikan hias, bentuk serta ukuran ikan cupang itu terbilang proporsional. Nggak terlalu besar, tapi, nggak terlalu kecil juga. Jadi, nggak perlu repot harus menyediakan atau membeli akuarium dengan jenis dan ukuran tertentu. Cukup temukan botol kaca bening, bersihkan terlebih dahulu, lalu isi air sampai penuh.

Bahkan saya juga biasa menempatkan cupang di mug bening berukuran sedang. Tinggal ditambahkan sedikit dedaunan agar terlihat sedikit lebih estetik dan nggak sepi-sepi amat gitu.

Baca Juga:

Pelajaran Hidup yang Saya Dapatkan dari Memelihara Burung Ciblek

5 Kelakuan Pemilik Kucing Sok Elite yang Bikin Emosi

Kedua, perawatannya nggak sulit. Lantaran tempat yang dibutuhkan ikan cupang nggak besar-besar amat, jadi membersihkan tempatnya nggak rumit dan nggak akan capek. Cuci sekaligus ganti air di mug atau botol nggak akan seribet ganti air akuarium, kok. Kasih makannya pun bisa secukupnya. Pasalnya, ikan cupang makannya nggak banyak-banyak. Lagian, kalau kebanyakan, airnya malah jadi gampang keruh.

Ketiga, bisa diletakkan di mana aja. Di sebelah TV, kek. Di kamar, meja makan, ruang tamu, semuanya bisa, kok. Sebagai ikan hias, karena akuariumnya pun terbilang mini, juga menyesuaikan ukuran ikan cupang, kita jadi bisa meletakkan sesuka hati. Yang penting aman dari jangkauan anak-anak dan betul-betul bisa menjadi penghias setiap sudut rumah. Apalagi corak ikan ini terbilang artistik, elegan, sekaligus estetik.

Kalaupun ada kendala, lebih kepada harga. Semakin bagus corak, sirip, juga bentukan ekor cupang, harganya akan semakin mahal. Jadi, harus benar-benar sabar jika ingin mendapatkan ikan cupang yang sesuai dengan budget. Atau bisa juga dengan mencari referensi yang tepat dari kerabat terdekat.

Pokoknya, soal kocek yang harus dikeluarkan saat memelihara ikan cupang, harus diperhatikan juga. Jangan sampai khilaf. Karena semakin “cantik” ikan cupang, akan semakin mahal harganya dan banyak orang yang akan berlomba-lomba untuk memilikinya.

Namun, di sisi lain, sama seperti ikan hias lainnya, secara tidak disadari, saat melihat beberapa ikan cupang berenang ke sana ke mari, melihat bagaimana sirip dan ekornya mengembang, bisa memberi ketenangan tersendiri bagi saya. Betul-betul bisa menjadi terapi relaksasi yang mujarab di kala penat.

FYI, karena saat ini peminatnya cukup banyak, ikan cupang pun bisa dijadikan ladang bisnis. Lantaran sudah menjadi hobi, ketagihan merawatnya dan kadung memiliki banyak jenis ikan cupang, beberapa kerabat malah membudidayakan ikan ini lalu menjualnya ke para peminat dengan harga sesuai pasaran. Berawal dari hobi, tanpa diduga malah jadi salah satu sumber rezeki.

Pada akhirnya, saya pikir, merawat atau bahkan budidaya ikan cupang di tengah ketidakpastian situasi seperti sekarang ini bisa dijadikan opsi tambahan untuk terapi relaksasi sekaligus mendatangkan cuan. Ditambah, saat ini semua orang pastinya butuh hiburan. Lumayan, kan. Bisa menyelam sambil minum air.

BACA JUGA 3 Alasan Mengurus Ikan Hias Itu Menyenangkan dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 November 2020 oleh

Tags: ikan cupangPeliharaan
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

dokter hewan peliharaan sakit mojok

Dokter Hewan Bukanlah Dukun, Jadi Biarkan Mereka Melakukan Tugasnya sebagaimana Mestinya

25 September 2021
memelihara ular cara mengapa hobi teknik cara memulai hewan peliharaan mojok

Cerita Orang yang Memilih Ular sebagai Hewan Peliharaan

17 April 2020
Panduan Membawa Hewan Kesayangan Berobat ke Dokter Hewan bagi Pemula terminal mojok

Panduan Membawa Peliharaan Kesayangan Berobat ke Dokter Hewan bagi Pemula

4 Oktober 2021
kucing liar

Menjadi Kucing Liar Itu Berat, Kamu Tak Akan Sanggup!

9 Mei 2019
Mempelajari Kembali Babasan Gara-gara Ikan Cupang terminal mojok.co

Mempelajari Kembali Babasan Gara-gara Ikan Cupang

18 Januari 2021
5 Kelakuan Pemilik Kucing Sok Elite yang Bikin Emosi Terminal Mojok

5 Kelakuan Pemilik Kucing Sok Elite yang Bikin Emosi

17 November 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.