Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Stop Romantisasi PS, Konsol Super Nintendo Adalah Puncak Kenangan Terbaik

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
21 November 2020
A A
PS1 Stop Romantisasi PS, Konsol Super Nintendo Adalah Puncak Kenangan Terbaik terminal mojok.co

Stop Romantisasi PS, Konsol Super Nintendo Adalah Puncak Kenangan Terbaik terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Kemunculan PS 5 menerbitkan perdebatan lama: konsol permainan apa yang terbaik. Dan seperti biasa, perdebatan ini hanya berujung pada adu argumen tentang mana konsol permainan yang lebih unggul dari sisi kenangan serta muatan permainan. Emangnya nggak segan sama konsol Super Nintendo?

Ada yang bilang PS 2 adalah konsol terbaik. Sembari mengedepankan permainan yang penuh kenangan seperti GTA San Andreas atau Winning Eleven. Sisanya menyebut PS 1 (atau dikenal sebagai PS saja) sebagai konsol penuh kenangan. Golongan ini memandang bahwa PS1 adalah sumber dari kenangan para gamer yang kini menikmati kemajuan teknologi.

Membaca argumen di media sosial membuat saya tergelak. Seolah-olah ingin menertawakan para pemuja PS ini. Saya berpendapat, tidak ada yang mengalahkan kenangan dari konsol Super Nintendo!

Konsol dengan kaset permainan berbentuk kotak ini lebih menanamkan kenangan yang berdampak pada generasi gamer sesudahnya. Selain alasan kenangan masa lalu, saya memandang konsol Super Nintendo sebagai konsol penuh muatan filosofi. Muatan ini menjadi bekal yang baik bagi generasi 90-an ke bawah.

Siapa yang tidak mengenal Super Mario Bross, Pac Man, Tetris, Legend of Zelda, atau Super Contra? Jika Anda tidak mengenal game legendaris ini, saya pikir Anda terlalu sibuk dengan urusan dunia. Hingga hari ini, permainan tersebut masih terus di-remake menyesuaikan kemajuan teknologi dan selera pasar.

Bahkan keempat game tersebut menancapkan diri dalam sejarah permainan berbasis konsol. Super Mario Bross menjadi pelopor permainan petualangan berbasis lompat-tangkas. Pac Man dan Tetris menjadi pelopor permainan sederhana yang cocok mengisi waktu luang para PNS. Legend of Zelda juga menjadi pelopor permainan bergenre RPG.

Kenangan yang ditawarkan konsol Super Nintendo tidak hanya terbatas pada muatannya. Kenangan dari konsol lawas ini tetap terjaga oleh permainan hari ini yang meneruskan budaya dari Super Nintendo.

Selain kenangan perkara kepeloporan, Super Nintendo adalah jembatan dari budaya konsol di Indonesia. Pada tahun 90an, permainan serupa dikuasai oleh ding-dong. Jika Anda tidak mengalami era ini, ding-dong adalah sebutan untuk pusat permainan yang menggunakan koin Rp100 untuk mulai bermain.

Baca Juga:

Whiteout Survival, Game Iklan yang Bikin Muak, tapi Begitu Dicoba Ternyata Oke Juga

Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024: Terwujudnya Mimpi Masa Kecil, dan Bukti Pembinaan dari Grassroot Itu Penting

Game center lawas ini tidak mudah diakses. Selain antre, tidak semua daerah memiliki privilege untuk memiliki pusat permainan ini. Bahkan, teman saya dari Tomia Wakatobi juga menyatakan hal serupa. Ding-dong adalah alien bagi masyarakat terpencil.

Namun, konsol Super Nintendo merebut pasar para gamer. Dengan keringkasannya serta harga yang tidak terlalu mahal, banyak orang bisa bermain permainan kesukaan bermodal TV rumah. Super Nintendo membuka jembatan bagi pecinta permainan berbasis teknologi untuk bersukacita di rumah.

Kita sudah bicara perihal kenangan dari Super Nintendo. Sekarang, saya ingin membuka mata Anda perihal superioritas konsol ini dari sudut pandang kuantitas game. Konsol sederhana ini jelas lebih superior daripada konsol hari ini yang pelit dalam urusan ragam permainan.

Jika Anda membeli permainan PS, biasanya Anda akan mendapat satu permainan saja. Memang, hari ini kita bisa membeli permainan dalam bentuk soft file melalui web yang disediakan. Tapi tetap saja, kita harus membeli satu per satu permainan yang kita inginkan. Kecuali ada bundling diskon.

Hal ini tidak akan Anda temukan saat membeli kaset Super Nintendo. Dalam satu kaset, Anda bisa mendapatkan puluhan permainan. Bahkan bisa tembus ratusan permainan dalam satu kaset. Beberapa kaset mempromosikan “999 in 1”, meskipun dulu saya tidak sempat menghitung satu per satu.

Memang, permainan yang disajikan cenderung tambal sulam. Maksud saya, ada beberapa permainan yang sama persis dalam konsep, hanya saja diganti visualnya. Tidak masalah, Super Nintendo tetap menguasai dari sisi kuantitas.

Tapi tidak ada yang lebih unggul dari unsur filosofis yang dimiliki konsol Super Nintendo. Konsol lawas ini memberikan banyak pelajaran yang memupuk generasi penikmatnya untuk kuat menjalani hidup. Sebelum membahas ini, saya persilahkan Anda menyiapkan kopi hangat. Kita akan bicara sesuatu yang dalam.

Fitur yang tidak dimiliki konsol Super Nintendo adalah save and load. Artinya, Anda tidak dapat menyimpan atau memuat kemajuan permainan Anda. Setelah konsol mati, Anda harus memulai permainan dari awal. Terkesan menyebalkan, tapi kaya nilai filosofis.

Seperti hidup, Anda tidak dapat menyimpan atau memuat kemajuan kehidupan Anda. Yang ada hanyalah terus “bermain” sampai akhir hidup Anda. Para pemain konsol ini tidak dibuai dengan kemudahan yang tidak realistis. Seperti menjalani hidup, para pemain tidak punya pilihan selain terus berjuang sampai memenangkan permainan.

Berbeda dengan konsol keluaran PS. Konsol ini mengajarkan mimpi yang tidak realistis dengan memberi kesempatan untuk mengulang permainan yang gagal.

Selain realistis dalam urusan simpan-unggah, permainannya juga demikian. Sebut saja Pac Man. Permainan yang terkenal karena karakter bulat kuning ini benar-benar menggambarkan kehidupan.

Pac Man adalah permainan tanpa ujung. Tidak ada penutup dari permainan satu ini. Setelah Anda memenangkan satu babak, Anda akan disuguhkan babak baru dengan tantangan yang meningkat. Tidak ada sorak sorai memenangkan permainan ini. Dan Pac Man adalah gambaran hidup yang paling realistis.

Kita tidak benar-benar memiliki capaian hidup terakhir. Yang ada, setelah kita memenangkan sebuah pencapaian, kita diajak untuk mengejar pencapaian baru yang kadang lebih berat. Tentu semua berakhir setelah hidup ini berakhir, seperti Pac Man.

Dengan argumen yang saya sampaikan, apakah Anda masih memandang konsol lain lebih unggul dari Super Nintendo? Konsol sederhana yang kini mulai punah ini jauh lebih superior daripada konsol lain yang diromantisasi berlebihan.

BACA JUGA Kita Harus Belajar dari Kegagalan Amerika dalam Pelarangan Minuman yang Mengandung Alkohol dan tulisan Prabu Yudianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 November 2020 oleh

Tags: gameteknologi
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

angela diggie push rank mobile legends berhenti main mobile legends game mobile online hal menyebalkan orang menyebalkan magic chess mojok.co

Berhenti Main Mobile Legends Adalah Sesuatu yang Mesti Kita Dukung

13 September 2020
Pelajaran Hidup yang Bisa Dipetik dari Harvest Moon_ Back to Nature terminal mojok

Nostalgia Harvest Moon: Back to Nature dan Pelajaran Hidup yang Bisa Dipetik darinya

5 April 2021
6 Pekerjaan yang Terancam Punah padahal Dahulu Mudah Sekali Dijumpai Mojok.co

6 Pekerjaan yang Terancam Punah, padahal Dahulu Mudah Sekali Dijumpai

22 Februari 2024
Daripada Jadi Teroris di Dunia Nyata, Mending Lampiaskan di GTA Aja! terminal mojok

Daripada Jadi Teroris di Dunia Nyata, Mending Lampiaskan di GTA Aja!

1 April 2021

Lima Faedah Game Worms Zone untuk Kehidupan Romansamu

6 April 2020
Daftar Dosa yang Kita Lakukan Saat Main GTA San Andreas TERMINAL mojok.co GTA MOD GTA 5 cheat

Susahnya Memperjuangkan UMR Los Santos, Kota Terbesar di GTA San Andreas

18 September 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.