Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Memilih Setia sama Motor Tua daripada Selingkuh dengan Motor Baru

Budi oleh Budi
22 Oktober 2020
A A
Memilih Setia sama Motor Tua daripada Selingkuh dengan Motor Baru terminal mojok.co

Memilih Setia sama Motor Tua daripada Selingkuh dengan Motor Baru terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Kecintaan saya terhadap motor tua berawal saat di bangku SMK. Meski dengan segala kekurangan dan keribetan yang sudah satu paket, saya malah makin suka. Seperti halnya handshake event yang disambut jabat tangan hangat member JKT48, begitu juga kecintaan saya dengan motor tua. Akhirnya saya memiliki Bajaj tahun 1978 dan juga Honda CB.

Entah, kenapa saya semakin jatuh cinta. Rasa cinta itu tiba-tiba saja muncul, saya tak punya alasan yang pas untuk mendeskripsikannya. Mungkin begitulah yang namanya cinta, tak akan bisa diuraikan dengan kata-kata yang lugas. Hampir seperti tidak perlu alasan.

Banyak yang ogah-ogahan merawat motor tua karena dianggap ribet dan bikin susah, perjalanan dan berkendara bukannya makin mudah, yang terjadi justru sebaliknya. Saya sendiri sudah tak terhitung berapa kali mengalami mogok saat riding menggunakan Bajaj sama Honda CB. Namun, hal tersebut malah menjadi kenikmatan yang abadi, alih-alih bikin ngeluh apalagi sakit hati.

Di balik kesusah payahan pasti ada saja hal yang menguntungkan. Termasuk menggunakan motor tua, saya bisa mendapatkan pelajaran dan membuka pandangan dari sisi yang lain. Nah berhubung saya orangnya nggak pelit-pelit amat, saya bakal menjabarkan nilai positif saat mengendarai mesin-mesin lawas itu

#1 Dilatih untuk bersabar

Semua pasti sudah mafhum bahwa motor tua jalannya nggak kenceng-kenceng amat. Pelajaran pertama yang saya sadari adalah nggak cepat panas saat melihat ada motor yang memakai knalpot racing ugal-ugalan salip sana salip sini. Alih-alih terpancing buat membalap atau sekadar misuh-misuh, saya lebih banyak istighfar dalam hati dan tahu diri. Kalau motor tua yang saya pakai digeber begitu, nanti malah menyebabkan masalah lebih besar. Bisa-bisa mesinnya jebol, ngelu deh. Selain itu saya kudu sabar saat motor tua ini lagi ngambek. Disadari atau tidak, mogok itu sudah serupa makanan sehari-hari.

#2 Belajar hidup dengan kesederhanaan

Lewat motor tua, saya belajar soal kesederhanaan dalam menjalani hidup. Menerima dan lebih merawat yang sudah ada setulus hat daripada lirik sana-sini ke motor yang lebih modern. Sebab, pada hakikatnya numpak motor rasane podo wae, sing beda cuman gengsine. Penikmat mesin lawasan sudah seharusnya lebih sederhana dalam hidup, nggak neko-neko.

#3 Bisa dijadikan investasi

Saya masih ingat betul mahar yang harus saya keluarkan ketika membeli motor tua. Cukup Rp1 jutaan dengan surat lengkap, bodi mulus, bahenol, dan mesin aduhai kasar.

Waktu itu saya membeli Bajaj tahun 1978, yang jika kalian tahu, bentuknya persis banget sama Vespa yang dari Italia itu. Bajaj sendiri berasal dari India, sudah hemat soal pajak setiap tahun yang nggak sampai Rp100 ribu, namun harga jualnya sekarang bisa berkali-kali lipat dari harga saya beli dulu. Terakhir saya lihat harga jual si Bajaj ini di salah satu marketplace berkisar Rp8 juta dengan kondisi yang sama bagusnya dengan punya saya, lumayan banget, kan?

Baca Juga:

Kawasaki W175: Opsi Terbaik untuk yang Pengin Nostalgia dengan Motor Tua, tapi Takut Mogok

4 Hal yang Bikin Saya Bertahan dengan Motor Tua di Tengah Gempuran Motor Keluaran Terbaru

Berbeda dengan motor sekarang yang harga belinya mahal, pajaknya bikin sesak napas dan harga jual bekasnya turun drastis. Menurut saya, ini adalah kesia-siaan belaka. Apalagi untuk seseorang yang keranjingan beli motor baru ketika ada model motor teranyar, mubazir Ngab. Pastinya lebih untung merawat motor tua kemana-mana dong ya.

#4 Jadi paham mesin

Tabiat motor tua mau tak mau membuat pencintanya paham mesin. Paling tidak, tahu cara buka dan ganti busi, jurus utama yang dikeluarkan saat motor memberi kejutan mogok. Apalagi kalau mogoknya pas samping kuburan di tengah hutan.

Lho kan ada cara lebih mudah, cari bengkel atau telepon bengkel langganan untuk memperbaiki? Ingat Lur, nggak baik terus bergantung dengan orang lain, mandiri dong. Makanya jangan cuma cinta aja, perlu pengorbanan untuk tahu cara merawatnya juga.

#5 Nggak kesepian di jalan

Tak bisa dimungkiri solidaritas pencinta motor tua sangat kuat. Saling lempar salam, senyum, geber manja knalpot, dan sapaan klakson jadi hal yang sepertinya wajib meski kami belum saling kenal sebelumnya. Sangat sering saya mendapat sapaan dari pengendara lain saat riding sendirian. Alih-alih merasa kesepian di jalan karena kejombloan, saya malah merasa banyak teman dan perhatian. 

Solidaritas ketika mogok pun nggak perlu disangsikan. Banyak pengalaman teman dan saya sendiri ketika mogok, ada saja yang menolong atau sekadar ngobrol basa-basi masalah yang terjadi. Saya jadi kenal banyak kawan dari sini. Lagian, biasanya pengendara motor tua tuh nggak waswas akan dibegal saat riding sendirian tengah malam. Siapa juga yang mau ribet ngerampok? Memang ya, di balik kesusahan selalu saja ada pelajaran dan kebaikan jika kita mau jeli melihatnya. 

BACA JUGA Kelebihan Cowok Pendek yang Sering Tidak Disyukuri dan tulisan Budi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Oktober 2020 oleh

Tags: motor tuaotomojok
Budi

Budi

Suka minum es teh.

ArtikelTerkait

jupiter z

Kenangan Manis Bersama si “Bebek Sirkuit” Jupiter Z

16 Juni 2020
honda supra

3 Keistimewaan Honda Supra Fit 100 cc yang Bikin Saya Betah Makenya

16 Juni 2020
Alasan Kenapa Orang Pacaran Memacu Motornya Begitu Pelan terminal mojok.co

Teruntuk Orang yang Suka Pinjam Motor, Tolong Etikanya, dong!

29 Oktober 2020
Bisnis Lahan Parkir Tidak Pernah Sederhana, Bahkan Penuh Darah dan Mafia terminal mojok.co

8 Mobil Merek Terkenal, tapi Gulung Tikar karena Sepi Peminat

7 November 2020
Merawat Motor Matic Itu Ribet, 5 Faktor Inilah Penyebabnya terminal mojok.co

Merawat Motor Matic Itu Ribet, 5 Faktor Inilah Penyebabnya

27 September 2020
Knalpot Motor Geberable, Kritik Serius Pemuda Desa terhadap Penguasa terminal mojok.co

Knalpot Motor Geberable, Kritik Serius Pemuda Desa terhadap Penguasa

7 Februari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.