Belum lama ini Bapak mengirim pesan WA meminta saya (yang merantau) agar pulang untuk bisa kumpul-kumpul di rumah (di kampung halaman). Tapi saya memberi penjelasan bahwa saya masih bekerja dan masih setia naik KRL. Saya coba memberi pemahaman ke bapak panjang x lebar tentang bahayanya corona, bahkan saya yang sehat gini aja bisa potensi menjadi carrier dari corona itu sendiri. Saya harap bapak saya paham.
Selang beberapa hari bapak kirim pesan lagi via WA. Kali ini bukan meminta saya pulang ke rumah, melainkan mem-forward sebuah pesan berantai kayak gini. Nih, saya copas plek-plek:
Bagi keluarga dan kawan2, alat Infrared Thermometer untuk mengukur suhu badan kita sekarang harganya melonjak tinggi selama ada wabah Corona, untuk itu saya beri solusinya kita pakai saja alat yang kita punya yaitu di Hp Android kita, kira tinggal buka Play Store dan ketik “Body Temperatur Diary” dan instal aplikasi tersebut di Hp kita.
Setelah terinstall di Hp, anda tinggal buka aplikasi tsb, setelah terbuka klik tulisan start lalu nanti ada tulisan (Diary, Diagram, Analize, SIM), di sini anda tinggal pilih SIM lalu ada gambar sidik jari tinggal jari jempol anda tempelkan di gambar itu nanti langsung ada hasilnya Suhu badan kita hasilnya di “CEL (Celsius),” itulah hasil suhu badan kita. Sekian dan terima kasih, kiranya postingan saya ini bisa membantu anda untuk mendeteksi suhu badan kita yang berhubungan dengan wabah Corona ini.
Membaca broadcast itu saya langsung pusing tujuh keliling. Andai saja Elon Musk juga membaca broadcast tersebut saya yakin beliau akan menangis dan turun takhta dari jabatan CEO SpaceX. Pasalnya, bagaimana mungkin suhu tubuh bisa diukur oleh sidik jari. Kalaupun sidik jari menjadi sebuah bagian dalam teknologi, itu nggak jauh-jauh digunakan untuk sistem keamanan, data diri, absen kantor, buka pintu kantor, dan lainnya.
Termometer inframerah yang tinggal pencet saja butuh inframerah. Sementara ponsel bapak saya yang berbasis Android tidak. Jika aplikasi ini bekerja dengan prinsip inframerah, masak nggak ada disclaimer-nya, mengingat nggak semua ponsel sekarang dilengkapi fitur purba pra-Bluetooth itu. (Baca penjelasan cara kerja termometer inframerah di sini.)
Sekarang mari kita tengok aplikasi Body Temperature Diary di Play Store. Saya yakin sebelum meng-install aplikasi, kamu akan melihat deskripsi dan komentarnya terlebih dahulu. Coba apa yang kamu lihat? Aplikasi dengan bintang 1. Teknologi maju dengan janji kemudahan dan angan-angan dunia futuristik membuat kita menjadi gagap sendiri.
Sialnya, masih banyak aplikasi yang bikin gagal paham kayak gini.
Aplikasi android bikin gagal paham #1 Body Temperatur Diary.
Dia jadi nomor satu dalam daftar ini dengan alasan terang benderang: karena sudah bikin pusing dan repot saya untuk memberi penjelasan ke Bapak.
Aplikasi android bikin gagal paham #2 Kipas Angin untuk Tidur
Aplikasi bergembar kipas angin ini sering digoblok-goblokin netizen. Di pasar aplikasi, deskripsinya mengatakan, Cobalah Aplikasi Kipas Angin untuk Tidur hari ini! Tidurlah dengan mendengarkan suara-suara kipas angin untuk tidur yang akan membantu Anda menenangkan diri dan tertidur pulas. Setelah saya cermati ulasannya, ternyata bukan fungsi kipas angin yang menjadi tujuan aplikasi ini (hal yang nggak perlu ditanyai). Fitur aplikasi ini ada pada suaranya, white noise, yang diklaim mampu membantu orang-orang yang kesulitan tidur agar rileks dan bisa pulas.
Aplikasi android bikin gagal paham #3 Commecial Ceiling Fans
Saya menemukan aplikasi ini saat sedang mencari aplikasi kipas angin. Muncul begitu saja dan cukup menarik perhatian saya. Tapi setelah saya melihat deskripsinya, tidak jelas maksud aplikasi ini apa. Kayaknya terjemahannya yang buruk penyebabnya.
Lalu saya menginstal aplikasi ini. Penasaran. Setelah ter-install, ketahuan aplikasi memajang 84 gambar kipas angin gantung dengan model berbeda-beda. Sudah, hanya itu. Tidak ada menu lain.
Saya kira aplikasi ini memang berfungsi sebagai galeri ketika kamu sedang mencari rekomendasi model-model kipas angin. Pertanyaannya, emang ada ya orang yang nyari aplikasi beginian? Akhirnya saya uninstal itu aplikasi.
Aplikasi android bikin gagal paham #4 Desain Rumah Anda Sendiri
Ide desain rumah untuk mendesain rumah Anda sendiri, begitu menurut deskripsinya. Saya membayangkan bisa bermain simulasi mendesan rumah, tapi kenyataan mengkhianati harapan. Lah, namanya Desain Rumah Anda Sendiri, tapi isinya cuma gambar-gambar denah rumah. Oke, ambil positifnya saja, dengan begini saya bisa punya referensi desain denah rumah kendati di Google juga banyak.
BACA JUGA Karet Tabung Gas LPG dan Kerelaan Berbagi dan tulisan Allan Maulana lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.