Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

3 Kesamaan Lagu ‘Aisyah Istri Rasulullah’ dengan Lagu ‘Captain Tsubasa’

Erwin Setia oleh Erwin Setia
9 April 2020
A A
aisyah istri rasulullah lagu viral makna pencipta cover terbaik lagu captain tsubasa mojok

aisyah istri rasulullah lagu viral makna pencipta cover terbaik lagu captain tsubasa mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Bukan Billie Eilish, bukan pula Maroon 5. Yang tengah populer di tangga musik YouTube Indonesia justru lagu ikonik nan kontroversial berjudul “Aisyah Istri Rasulullah”.

Esty Dyah Imaniar sudah mempersoalkan tentang apa-apa yang luput dari lagu “Aisyah Istri Rasulullah” dalam tulisannya di Mojok. Esty mempertanyakan betapa dangkalnya lirik lagu tersebut yang membahas Sayyidah Aisyah dalam soal romantis-romantis saja, padahal beliau punya banyak keistimewaan yang lebih layak dikemukakan. Misalkan fakta bahwa beliau adalah salah seorang perempuan tercerdas yang pernah ada dalam sejarah. Beliau juga gagah berani. Bahkan beliau pernah memimpin peperangan dengan menunggangi unta.

Perdebatan itu tiada habisnya. Pihak yang pro menganggap lagu itu justru menjadi semacam pengantar agar orang-orang mau lebih mengenal profil istri Nabi. Sementara pihak yang kontra tidak terima istri Nabi digambarkan seremeh dan sedangkal itu. Apalagi pihak yang berkeyakinan musik itu haram, makin geramlah dengan eksistensi lagu itu.

Di musim pandemi corona begini, saya berusaha menjaga emosi supaya imun saya tetap kuat. Oleh sebab itu, saya nggak mau ikut-ikutan dalam perdebatan soal lagu “Aisyah Istri Rasulullah”. Saya pengin bahas lagu tersebut dari sisi yang saya rasa belum ada yang mengulasnya. Tahukah kamu, ternyata lagu “Aisyah Istri Rasulullah” memiliki kesamaan dengan lagu opening Captain Tsubasa versi Indonesia.

Seperti resep membuat dalgona coffee dan cara mengenakan masker yang tepat, fakta soal kesamaan antara dua lagu tersebut adalah sesuatu yang tak boleh kita lewatkan. Sebab, jika kita melewatkannya, kita terancam masuk golongan orang-orang yang merugi.

Demi rasa cinta kepada Sayyidah Aisyah r.a. istri Rasulullah dan Captain Tsubasa, inilah persamaan dua lagu yang ngetop pada zamannya masing-masing itu.

#1 Sama-sama menggambarkan profil seorang tokoh

Lagu “Aisyah Istri Rasulullah” yang dipopulerkan Sabyan Gambus hampir seluruhnya berisi deskripsi fisik dan romantisme Aisyah. Lirik awalnya saja berbunyi: Mulia indah cantik berseri/ Kulit putih bersih merahnya pipimu. Nah, tema lagu tersebut mirip banget sama lagu opening Captain Tsubasa yang hits di tahun 2000-an. Lagu “Captain Tsubasa” juga berisi penggambaran profil tokoh, dalam hal ini Tsubasa Ozora, si kapten Nankatsu SC.

Bedanya, lagu “Captain Tsubasa” bukan mengekspos fisik Tsubasa dengan nyebut Tsubasa ganteng, mukanya simetris, dan rambutnya klimis, melainkan fokus pada kehebatan sepak bola Tsubasa. Lagu itu dibuka dengan Ayo lihat semua/ Kapten kita datang/ Seluruh penjuru kota/ Puji kehebatannya. Selanjutnya lagu itu bercerita tentang jagonya Tsubasa dalam berlari, menendang, dan mencetak gol.

Baca Juga:

Kalau Peterpan Reuni Nanti, Andika dan Vokalis Bayaran Wajib Menyanyikan 5 Lagu yang Paling Membekas di Ingatan Fans Ini

10 Rekomendasi Lagu Karaoke yang Bikin Suasana Pecah dan Suara Fals Termaafkan

Dilihat dari sisi ini, lagu “Captain Tsubasa” terdengar lebih realistis dan ideal. Sebab lagu itu fokus membicarakan keahlian Tsubasa. Tidak ada upaya meromantisasi fisik, sesuatu yang nggak patut-patut amat dibesar-besarkan.

#2 Sama-sama berisi pujian dan kekaguman

“Aisyah Istri Rasulullah” jelas sekali mengobral puja-puji dan kekaguman terhadap sosok Aisyah. Menyebut Aisyah sungguh manis hingga romantisnya cintamu. Namun, ada yang janggal pada lagu itu. Niat awal menyanjung, eh malah kesandung. Umpamanya di lirik Sungguh manis oh sirah kasih cintamu/ Bukan persis novel mula benci jadi rindu. Saya tidak tahu novel apa yang dimaksud si penggubah lagu. Ia terlalu menggeneralisasi bahwa semua novel selalu memiliki alur cerita “mula benci jadi rindu”. Ia pasti belum baca novel Lelaki Tua dan Laut karya Ernest Hemingway atau Orang Asing karya Albert Camus. Boro-boro ngomongin “benci jadi rindu”, dua novel itu membicarakan soal eksistensialisme yang bakal bikin jidat pembacanya mengerut.

Tapi saya berhusnuzan “novel” yang dimaksud si penggubah lagu adalah Novel Baswedan. Kan Novel Baswedan penyidik KPK yang banyak dibenci orang, tapi pelan-pelan kita merindukan kehadirannya. Apalagi di tengah situasi ketika KPK semakin berjalan miring begini.

Kemudian di lirik Selalu bersama hingga ujung nyawa/ Kau di samping Rasulullah menimbulkan kerancuan. Maksudnya ujung nyawa siapa? Kalau maksudnya Aisyah hidup bersama Nabi sampai akhir hayat Nabi, maka benar. Tapi kalau maksudnya Aisyah hidup bersama Nabi sampai Aisyah wafat, tentu itu merupakan kesalahan sejarah. Atau bisa juga yang dimaksud ujung nyawa si penyanyinya? Ini jelas lebih ngawur. Karena maknanya tidak jelas, “ujung nyawa” di dalam lirik tersebut bisa berarti siapa saja.

Sementara “Captain Tsubasa”  lebih imajis dan puitis dalam memberikan pujian kepada Tsubasa. Dan lirik-liriknya juga lebih bisa diterima. Baca saja lirik berikut: Kupu kupu kupu/ Juga rerumputan/ Mengumandangkan namanya/ Ke semua penjuru. Dan juga bagian ini: Berlari di tengah lapangan rumput yang hijau/ Bola di kakinya/ Bergulir dengan lincah. Dengan membaca atau mendengar lirik itu, tanpa kelewat didramatisasi, kita sudah memperoleh gambaran bahwa Tsubasa ini pemain sepak bola yang hebat.

#3 Sama-sama ada kata “lari” dalam liriknya

Ini adalah persamaan terakhir yang menegaskan bahwa persamaan antara dua lagu ini bukan cocoklogi atau kebetulan semata. Di “Aisyah Istri Rasulullah” terdapat lirik Dengan baginda kau pernah main lari-lari; sedangkan di “Captain Tsubasa” ada lirik: Lari, lari, lari/ Tendang dan berlari.

Melalui dua lagu itu, kita jadi tahu bahwa olahraga favorit Usain Bolt ini punya kedudukan yang penting dan faedah yang sangat melimpah. Lari bisa menjadi simbol romantisme rumah tangga Nabi sekaligus menjadi ciri kehebatan seorang pesepak bola. Asal larinya bukan melarikan diri dari utang atau lari dari kenyataan. Itu sih malah bikin hidup jadi runyam.

Dengan beberapa persamaan di atas, saya curiga penggubah lagu “Aisyah Istri Rasulullah” adalah fans Captain Tsubasa semasa kecil. Ia pasti sejenis fans yang kurang belajar soal kesetaraan gender. Lihat saja, ketika menggambarkan perempuan (Aisyah pula, yang merupakan istri Nabi) ia terlihat mengomodifikasi perempuan dengan hanya menyebutkan kelebihan fisik Aisyah. Seharusnya ia belajar kepada penggubah lagu “Captain Tsubasa”. Sebutin tuh keahlian dan kehebatannya yang lebih substansial, bukan fisiknya doang.

BACA JUGA Menebak Alasan Orang yang Pakai Masker tapi Maskernya Dibuka dan tulisan Erwin Setia lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2025 oleh

Tags: laguviral
Erwin Setia

Erwin Setia

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

ArtikelTerkait

5 Lagu Penghilang Stres yang Cocok Masuk Playlist Mahasiswa Semester Tua Mojok.co

5 Lagu Penghilang Stres yang Cocok Masuk Playlist Mahasiswa Semester Tua

12 November 2023
KKN di Desa Penari

KKN di Desa Penari Versi Ketiga

29 Agustus 2019
Belajar Digital Marketing dari Blunder Holywings: Viral Bukan Berarti Cuan

Belajar Digital Marketing dari Blunder Holywings: Viral Bukan Berarti Cuan

28 Juni 2022
7 Lagu Pink Floyd Underrated yang Harus Kamu Dengerin

7 Lagu Pink Floyd Underrated yang Harus Kamu Dengerin

19 Mei 2022
Mencicipi Pecel Pawon Mbah Minah, Kuliner Blora yang Viral karena Jualan Langsung di Dapur Mojok.co

Mencicipi Pecel Pawon Mbah Minah, Kuliner Blora yang Viral karena Jualan Langsung di Dapur

14 Januari 2024
Harusnya Aku yang di Sana

Yang Paling Nyesek Dari “Harusnya Aku yang di Sana”

16 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.