• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Musik

Generasi 80-an dan 90-an, Berbahagialah! Stok Lagu Enak Kalian Tidak Ada Habisnya

Muhajir Dono Husodo oleh Muhajir Dono Husodo
20 Agustus 2019
A A
lagu enak

lagu enak

Share on FacebookShare on Twitter

Generasi 80-an dan 90-an yang katanya generasi paling sehat dan ceria itu rupanya juga generasi paling beruntung, setidaknya sih seperti itu sebagaimana anggapan beberapa orang yang kemudian ditulis dengan baik oleh seseorang lantas diamini jutaan orang dan viral di media sosial beberapa waktu yang lalu.

Saya termasuk salah satu dari jutaan orang yang mengamini hal tersebut, pasalnya saya pribadi masih belum menemukan sangkalan terhadap tulisan tersebut dari misalnya generasi sebelumnya ataupun generasi sesudahnya atau juga dari generasi yang disanjung yakni generasi 80-an dan 90-an.

Sebagai penikmat musik, saya memang merasa sangat beruntung tumbuh berkembang dan puber di tahun-tahun di mana band-band musik dalam negeri lagi di puncak kejayaanya. Bagian dari diri saya yakni emosional begitu dimanjakan dengan ratusan lagu yang enak-enak baik dari penyanyi solois, duet maupun grup band.

Lahir pada tahun 80-an, tentu saja saya juga masih bisa menikmati puluhan hits dari genre Melayu karena kejayaan para musisi dari negeri jiran Malaysia sedang meng-ekspansi belantika permusikan tanah air yang sedang vakum, dan bagi kami hal itu merupakan anugerah yang luar biasa juga, kami sangat dimanjakan dengan hiburan berupa audio visual tersebut.

Intinya, bagi saya pribadi yang memang penikmat musik dan nggak pake rewel artinya bisa menikmati segala jenis musik, baik karya anak negeri maupun musisi manca negara, baik musik-musik yang identik dengan perkotaan maupun yang identik dengan orang-orang udik, saya patut bangga dan membanggakan bahwa generasi kami adalah generasi bahagia dan sejahtera, industri musik di masa kami sedang dalam puncak kejayaan.

Bahkan sampai saya mengandaikan, berimajenasi, berfantasi, (semoga hal ini tidak terjadi) andai saja tragedi banjir besar sebagaimana yang terjadi pada zaman Nabi Nuh melanda lagi, dan kita sebagai manusia-manusia yang selamat dan hidup di dalam bahtera besar selama puluhan tahun. Dengan bekal makanan yang cukup, kami yang generasi 80-an dan 90-an agaknya juga punya bekal hiburan lagu-lagu enak yang melimpah dan akan cukup sampai kapan pun.

Pengandaian di atas hanya sekedar ilustrasi tentang apa yang kami rasakan kini, bahwa andai saja industry musik berhenti total karena para musisi mogok berkarya, penyebabnya tiada lain karena digitalisasi, para musisi tidak se-sejahtera seperti dulu lagi, mereka tidak lagi bisa menjual kaset atau cd untuk para penggemarnya, kami tidak akan kehilangan hiburan berupa musik, karena perbendaharaan musik kami sudah melimpah, stok lagu enak penuh kenangan cukup sampai akhir hayat kami.

Di segala waktu, pada segala suasana dan situasi kami ada lagunya, ibarat di film-film kami di setiap adegan ada sound tracknya, jika sedang sedih kami bisa putar dan mainkan puluhan lagu enak, jika sedang gembira pun tak kalah banyaknya, apalagi jika sedang kasmaran. Apa iya generasi tahun 80-an hari ini sedang kasmaran? Tentunya ada donk.

Lagi iseng ingin yang nakal-nakal, kami bisa putar lagu-lagunya Jamrud dan sebagainya, lagi bersemangat dengan nuansa kebangsaan kami bisa putar hits yang dipopulerkan band Cokelat berjudul Bendera dan lagu-lagu kebangsaan lainnya, lagi tobat dan ingat sama Pencipta kami bisa putar puluhan lagu religi dari Ungu, Opick dan musisi lain yang terkenal enak lagu-lagu religinya. Jika kurang puas kami bahkan bisa melompat ke dangdut dengan ratusan karya Bang Haji Rhoma Irama yang terkenal dengan nada dan dakwanya atau melompat lebih jauh lagi ke lantunan nasida ria biar sekalian mengenang masa kecil.

Lagi kangen belanja di mall-mall kami bisa putar lagu-lagu khas mall semisal lagunya Marcell, Ada Band, Dewa, Afghan, Rossa dan lainnya, lagi suka yang retro kami bisa mainkan lagu-lagunya band Naïf, ingin nostalgia masa sekolah, kita ada puluhan bahkan ratusan hits dari band sekelas Sheila on 7 dan konco-konconya. Lagi ingin menikmati suasana sore dengan musik dan lirik berkualitas kami ada Kla Project atau single dari vocalisnya Kla Project Mas Katon Bagaskara, lagi ingin mendayu-dayu monggo dimainkan lagu-lagunya sang legenda Nike Ardila, Popy Mercury atau juga Inka Christie.

Siang-siang ingin yang santai, kami ada lagu-lagu hits musisi asal negeri jiran, atau jika lagi ambyar hatinya, kita ada lagu-lagu bergenre campur sari, tinggal pilih Didi Kempot atau Soni Jos. Atau jika lagi panas beneran karena mikir politik dalam negeri bisa kami alihkan ke lagu-lagunya iwan fals. Pokoknya semua ada, ada semua!

Dan, pada akhirnya, kami bukan sedang ingin mengatakan bahwa musik atau lagu-lagu yang saat ini digemari oleh remaja masa kini tidak enak, sama sekali tidak. Karena kami sadar setiap generasi punya selera musik masing-masing tak terkecuali generasi kami. Perbedaan kami dengan generasi sesudah kami adalah (mungkin) jika kami punya banyak perbendaharaan lagu-lagu enak penuh kenangan. sehingga jika diibaratkan segala situasi dan suasana kami ada lagunya, maka pada generasi sesudah kami, segala situasi dan suasana kesempurnaan cinta lagunya. (*)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: generasi 80-angenerasi 90-anlaguTren Masa Kini

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Muhajir Dono Husodo

Muhajir Dono Husodo

ArtikelTerkait

5 Lagu Underrated Arctic Monkeys yang Harus Didengar sebelum Nonton Konsernya

5 Lagu Underrated Arctic Monkeys yang Harus Didengar sebelum Nonton Konsernya

18 Maret 2023
6 Lagu yang Sebaiknya Nggak Usah Didengarkan Dulu kalau Nggak Mau Gagal Move On

6 Lagu yang Sebaiknya Nggak Didengarkan kalau Nggak Mau Gagal Move On

17 Maret 2023
Orang Indonesia Sering Pilih Lagu yang Nggak Nyambung sama Konsep Pernikahan Terminal Mojok

Orang Indonesia Sering Pilih Lagu yang Nggak Nyambung sama Konsep Pernikahan

3 Januari 2023
8 Lagu dari Musisi Indonesia yang Asyik buat Belajar Bahasa Inggris Terminal Mojok

8 Lagu dari Musisi Indonesia yang Asyik buat Belajar Bahasa Inggris

25 Desember 2022
10 Lagu Slank yang Sebaiknya Nggak Usah Didengarkan

10 Lagu Slank yang Sebaiknya Nggak Usah Didengarkan

22 Desember 2022
5 Boyband Non-Asia Legendaris yang Lagunya Tetap Eksis hingga Kini

5 Boyband Non-Asia Legendaris yang Lagunya Tetap Eksis hingga Kini

13 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
angka kemiskinan, orang miskin temennya orang miskin

Mencari Angka Kemiskinan Tidak Berbanding Lurus dengan Makan Gorengan

ke toilet

Jangan Minta Saya Nganter ke Toilet

Pose Mushiba Poozu

Tren Berfoto: Menggunakan Pose Mushiba Poozu Agar Terlihat Lebih Lucu



Terpopuler Sepekan

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia
Otomotif

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

oleh Tiara Uci
19 Maret 2023

Saya merasa baik-baik aja naik AirAsia dan udah akrab dengan delay-nya. Tapi kok penerbangan kali ini rasanya berbeda.

Baca selengkapnya
7 Kelebihan dan Kekurangan yang Saya Rasakan Saat Naik Pelita Air, Maskapai “Baru” Pertamina

7 Kelebihan dan Kekurangan yang Saya Rasakan Saat Naik Pelita Air, Maskapai “Baru” Pertamina

16 Maret 2023
3 Hal Tersembunyi dalam Struk Belanja Ramayana Robinson Bukittinggi

3 Hal Tersembunyi dalam Struk Belanja Ramayana Robinson Bukittinggi

18 Maret 2023
Shower and Locker Stasiun Tugu: Bersih, tapi Nggak Cocok untuk Kaum Mendang-Mending

Shower and Locker Stasiun Tugu: Bersih sih, tapi Nggak Cocok untuk Kaum Mendang-Mending

15 Maret 2023
6 Benefit Rumah Dekat Kuburan yang Jarang Disadari Banyak Orang

6 Benefit Rumah Dekat Kuburan yang Jarang Disadari Banyak Orang

17 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!