Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Pemerintah Bangkalan Madura Nggak Paham Prioritas, Memilih Sibuk Bikin Ikon Pendidikan daripada Perbaiki Kualitas Pendidikan

Abdur Rohman oleh Abdur Rohman
13 Juni 2025
A A
Pemerintah Bangkalan Madura Nggak Paham Prioritas, Memilih Sibuk Bikin Ikon Pendidikan daripada Perbaiki Kualitas Pendidikan secara Menyeluruh Mojok.co

Pemerintah Bangkalan Madura Nggak Paham Prioritas, Memilih Sibuk Bikin Ikon Pendidikan daripada Perbaiki Kualitas Pendidikan secara Menyeluruh (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sudah saya ramal, Bangkalan Madura akan sulit memperoleh pemimpin yang punya pikiran kritis, kreatif, dan solutif dalam menyelesaikan masalah. Makanya, maklum saja jika warga di kabupaten ini bertahun-tahun tetap sengsara dan merana. Salah satu yang terbaru, bupati tercinta kami akan menjadikan Kecamatan Kamal sebagai ikon pendidikan kabupaten ini. Hadeh!

Alasan di balik rencana itu kurang masuk akal dan kurang kuat. Hanya karena kecamatan ini memiliki Universitas Trunojoyo Madura (UTM), menurut saya, Kecamatan Kamal tidak bisa serta merta bisa dijadikan ikon pendidikan Bangakalan. Memang di tempat ini berdiri satu-satunya perguruan tinggi di Madura, tapi banyak sekali persoalan di sekitarnya yang perlu dipertimbangkan ulang sebelum ditetapkan jadi ikon pendidikan. 

Angka putus sekolah di Bangkalan masih tinggi

Inilah sikap yang kerap dimiliki pemerintah kita, selalu mendongak ke atas, dan jarang melihat ke bawah. Memang betul, kondisi pendidikan di Kecamatan Kamal Bangkalan Madura lebih unggul dari kecamatan lainnya. Selain menjadi lokasi berdirinya UTM, Anak Tidak Sekolah (ATS) kecamatan ini juga menjadi yang terendah di Bangkalan, yakni hanya 259 siswa.

Akan tetapi, cobalah pemerintah melihat sejenak ke bawah. Apa pemerintah sadar, kalau 50 kilometer dari kantornya ada Kecamatan Kokop yang ATS-nya hampir menyentuh seribu (991 siswa). Lalu, di Kecamatan Tanah Merah ada 1.023 anak, di Kecamatan Geger ada 1.006 anak. Bahkan, di Kecamatan Galis ada 1.417 anak tidak sekolah.

FYI, Bangkalan Madura ini juga menjadi kabupaten ketiga tertinggi anak putus sekolah di Jawa Timur, yakni 13.785 anak.

Nah, ide Kecamatan Kamal dijadikan sebagai ikon pendidikan Bangkalan apakah akan menjawab masalah itu, Pak/Bu. Atau emang sengaja aja mau nyembunyiin realitas pendidikan di Bangkalan di bawah pendidikan Kecamatan Kamal?

Kawasan pendidikan hanyalah omon-omon

Menurut saya, alasan Kecamatan Kamal akan dijadikan sebagai ikon pendidikan adalah penyimpulan solusi atas masalah yang terlalu cepat. Kecamatan Kamal masih jauh dari kata ideal untuk dijadikan sebagai kawasan pendidikan. Pertama, aksi curanmor yang kerap terjadi di lingkungan Kecamatan Kamal, banyak mahasiswa yang menjadi sasaran aksi ini.

Kedua, akses masuk ke kawasan Kamal juga belum sempurna, terutama masalah penerangan jalan yang memancing aksi pembegalan.

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Alasan selanjutnya, ruang akademik di Kecamatan Kamal hanya tertutup di lingkungan universitas, belum ke luar secara menyeluruh. Misalnya, sampai saat ini pun, belum ada toko buku atau perpustakaan umum di Kecamatan Kamal yang dapat mendukung pustaka mahasiswa. Tak jarang, mahasiswa disana lebih memilih untuk membeli langsung ke Surabaya.

Ini berbanding terbalik dengan usaha cafe dan warung kopi yang begitu pesat pertumbuhannya. Bahkan, warkop-warkop di lingkungan Kamal semakin malam semakin ramai oleh mahasiswa. Pokoknya timpang. Banyak warkop untuk diskusi, tapi perpustakaan sebagai pondasinya belum ada sama sekali.

Makanya, saya bilang, Kecamatan Kamal belum cocok jadi ikon pendidikan!

Lebih baik permudah akses pendidikan

Yah, daripada capek-capek menghabiskan dana dan tenaga untuk membangun kawasan ikon khusus pendidikan, lebih baik Bangkalan Madura itu perbaiki kawasan lain yang sudah jauh tertinggal. Monggo pak/bu, masyarakat pelosok dan pinggiran juga perhatikan. Jangan melulu lihat ke atas.

Data yang saya tunjukkan hanyalah data angka Anak Tidak Sekolah (ATS), bagaimana dengan data lainnya. Rata-rata lama sekolah yang rendah, disusul pula oleh harapan lama sekolah yang juga paling rendah sekabupaten/kota di Jawa Timur. Pokoknya mengenaskan kondisi kabupaten ini.

Dengan kondisi demikian, tentu saja bikin kawasan khusus pendidikan hanyalah ide ngalor ngidul. Saya pun meramal, bukannya malah makin berkembang, kawasan khusus pendidikan ini hanya akan memperlebar wajah ketimpangan Bangkalan Madura. Warga kecamatan ini adalah manusia-manusia berpendidikan, sementara warga kecamatan sana manusia-manusia tertinggal.

Kan aneh gitu, yang sudah maju makin dikembangkan, eh yang tertinggal malah makin dianaktirikan!

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Derita Menjadi Orang yang Lahir di Madura dan Memikul Citra Buruk, tapi Saya Tidak Pernah Menyesal

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Juni 2025 oleh

Tags: Bangkalanbangkalan madurapemerintahpemerintah bangkalanpendidikan bangakalan
Abdur Rohman

Abdur Rohman

Warga sipil Bangkalan yang phobia sama ketidakadilan.

ArtikelTerkait

kebebasan berpendapat

Kebebasan Berpendapat di Media Sosial Bagian 2: Bodo Amat adalah Cara Bermedia Sosial Paling Benar

22 Oktober 2019
3 Alasan Jangan Selalu Salahkan Pemerintah kalau Ada Jalan Rusak! Mojok.co

3 Alasan Jangan Selalu Salahkan Pemerintah kalau Ada Jalan Rusak!

9 Desember 2023
Lupakan Bangkalan, Lebih Baik ke Sumenep ketika Berwisata ke Madura Mojok.co

Lupakan Bangkalan, Lebih Baik ke Sumenep ketika Berwisata ke Madura

1 Januari 2024
Banyak Tugu di Bangkalan Madura Jadi Tak Bermakna karena Pemerintahnya Tak Bisa Kerja Mojok.co

Bangkalan Madura, Gambaran Nyata Kawasan Metropolitan Paling Gagal, Bukannya Berkembang Malah Makin Timpang

18 Mei 2025
Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Sebenarnya Lebih Mirip UIN daripada Universitas Negeri Biasa. Bikin Mahasiswa Pengin Insaf Tiap Masuk Gerbang Kampus

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Lebih Mirip UIN daripada Universitas Negeri Biasa, Bikin Mahasiswa Insaf Tiap Masuk Gerbang Kampus

5 Februari 2024
Surabaya Lebih Jago Memanfaatkan Jembatan Suramadu daripada Bangkalan Madura Mojok.co

Surabaya Lebih Jago Memanfaatkan Jembatan Suramadu daripada Bangkalan Madura

14 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Mensiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.