Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Merayakan Hari yang Fitri di Wonogiri

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
5 Juni 2019
A A
wonogiri

wonogiri

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam lamunan pada hari terakhir puasa, tiba-tiba saya teringat sudah lama sekali tidak pulang ke kampung halaman saat lebaran. Berbeda dengan teman-teman lain yang masih melaksanakan kegiatan rutin tahunan tersebut. Banyak diantara mereka yang memesan tiket jauh sebelum hari raya, bahkan sebelum bulan Ramadan datang untuk mengantisipasi tiket habis.

Sudah sekitar enam tahun saya tidak pulang ke tanah kelahiran Bapak di Wonogiri, Jawa Tengah. Biasanya, kami bersama-sama pergi ke sana untuk bertemu sanak keluarga walau Mbok (Nenek) dan Mbah (Kakek) sudah meninggal beberapa tahun silam. Saat ini yang tersisanya hanyalah keluarga Bibi, adik dari Bapak.

Ada banyak momen yang saya ingat selama berada di Wonogiri, terlebih sewaktu sekolah saya terbilang rutin mudik ke sana minimal satu tahun sekali dari Bogor. Salah satu momen yang saya ingat adalah saat kelas dua SD saya sempat dikejar oleh sapi yang berada di luar kandang. Entah apa yang dipikirkan oleh sapi tersebut, apa yang membuat dia marah. Pada waktu itu, saya memang sedang mengenakan baju berwarna merah, tapi, yang sensistif terhadap warna merah bukannya banteng? Apa pun itu, yang jelas saya bisa lari sekencang mungkin dan selamat dari kejaran sapi.

Saya merasa beruntung sempat merasakan suasana lebaran di Wonogiri, selain memang penduduknya yang ramah, rasanya satu sama lain terikat dan seakan menjadi satu kesatuan keluarga yang utuh. Padahal jarak rumah antara yang satu dengan yang lain terbilang cukup jauh. Tidak heran profesi di sana lebih banyak petani selain penduduknya rajin berkebun.

Mbah dan Mbok saya menjadi salah satu petani di sana. Maka tidak heran saat panen, banyak hasil yang diberikan kepada saya, termasuk mangga yang besar dan manis. Walau gersang, tanah di sana terbilang subur.

Hal yang paling saya ingat saat berlebaran di Wonogiri adalah tetap dalam suasana yang sederhana namun tanpa menghilangkan esensi dari perayaan Idul Fitri. Harus diakui, keluarga saya memang terbilang sederhana, sehingga saat lebaran terasa sedikit berbeda dengan tidak adanya opor ayam, ketupat, pun hidangan lain yang terbilang mewah.

Saat itu, lebih ke tidak mampu untuk membeli itu semua, sih. Hehe. Sehingga santapan kami saat lebaran tetap tahu dan tempe dengan mie instan sebagai pelengkap. Biar seperti itu, tapi saya sangat menikmati kebersamaan yang ada dalam kesederhanaan. Sejak itu, saya mulai diajarkan bahwa lebaran bukan soal berpenampilan dan terlihat mewah. Terpenting adalah kebersamaan dalam keluarga.

Meski begitu, para tetangga tetap silih berganti datang ke tiap rumah, selain untuk bersilaturahim juga sekaligus membawa makanan untuk diberikan satu sama lain, semacam bertukar hidangan agar tetap dapat merasakan masakan yang disajikan. Dapat berupa kue atau pun lauk pauk yang dihidangkan di rumah.

Baca Juga:

Kasihan Solo, Selalu Dibandingkan dengan Jogja, padahal Perbandingannya Kerap Tidak Adil!

Bukan karena Rasanya Enak, Biskuit Khong Guan Dibeli karena Bisa Memberi Status Sosial

Hal lain yang saya ingat, saat itu yang melakukan solat Ied terbilang tidak ramai, untuk laki-laki hanya sekitar 5-6 baris. Diceritakan pada waktu itu, tetangga memang lebih banyak yang beragama nasrani. Setelah solat Ied rasanya terasa damai sekali, karena para tetangga yang tidak ikut solat Ied (beragama nasrani) sudah menunggu di depan rumah masing-masing dan semua ikut bersalaman juga bermaaf-maafan serta mengucap selamat lebaran kepada kami yang merayakan.

Lalu, walau tidak ada wafer kalengan bermerk, kue kering favorit yang biasa ditampilkan saat lebaran seperti nastar, lidah kucing, kue putri salju dan lain sebagainya, kami tetap biasa saja tidak merasa kekurangan. Hal seperti ini yang selalu membuat saya bersyukur, saya hidup di keluarga yang tidak mengutamakan dan mengedepankan gengsi.

Demikian pula yang diajarkan oleh Ibu saya agar selalu menjadi orang yang apa adanya. Tidak perlu berlebihan yang penting semuanya cukup dan pas, pas ada uang beli mobil, pas ingin rumah bisa nyicil, dan pas ingin nikah ada pasangannya.

Rangkuman cerita itu yang membuat saya rindu akan suasana berlebaran di kampung halaman setelah lima tahun terakhir merasakan dan melihat langsung bagaimana suasana hiruk-pikuk di perkotaan, terlebih dampak dari sebelum dan sesudah pemilu kemarin.

Walau Mbok dan Mbah sudah tiada, berpulang beberapa tahun lalu lamanya, namun ada filosofi yang ditanamkan dan saya ingat hingga sekarang juga diaplikasikan di keluarga, “mangan ora mangan asal kumpul”. Sebuah filosofi sederhana namun sarat akan makna.

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: Idul FitriLebaranmasa kecilWonogiri
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Benarkah Pertalite Harga Baru Lebih Boros? Mari Kita Buktikan

Benarkah Pertalite Harga Baru Lebih Boros? Mari Kita Buktikan

26 September 2022
ibu

Dapat Tawaran Skripsi Jadi dan Calon Istri Saat Mudik Lebaran dari Ibu

24 Mei 2019
takmir masjid

Surat Terbuka Untuk Takmir Masjid Jelang Berakhirnya Bulan Ramadan

4 Juni 2019
Kalau di Kota Ada Kirim Parsel, di Desa Ada Ater-ater Tipe-tipe Orang saat Menunggu Lebaran Datang Terima kasih kepada Tim Pencari Hilal! Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Bulan Syawal Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Lebaran Buku Turutan Legendaris dan Variasi Buku Belajar Huruf Hijaiyah dari Masa ke Masa Serba-serbi Belajar dan Mengamalkan Surah Alfatihah Pandemi dan Ikhtiar Zakat Menuju Manusia Saleh Sosial Inovasi Produk Mushaf Alquran, Mana yang Jadi Pilihanmu? Tahun 2020 dan Renungan ‘Amul Huzni Ngaji Alhikam dan Kegalauan Nasib Usaha Kita Nggak Takut Hantu, Cuma Pas Bulan Ramadan Doang? Saya Masih Penasaran dengan Sensasi Sahur On The Road Menuai Hikmah Nyanyian Pujian di Masjid Kampung Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Horornya Antrean Panjang di Pesantren Tiap Ramadan Menjadi Bucin Syar'i dengan Syair Kasidah Burdah Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Pandemi Corona Datang, Ngaji Daring Jadi Andalan Tips Buka Bersama Anti Kejang karena Kantong Kering Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Rebutan Nonton Acara Sahur yang Seru-seruan vs Tausiyah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Aduh, Lemah Amat Terlalu Ngeribetin Warung Makan yang Tetap Buka Saat Ramadan Tong Tek: Tradisi Bangunin Sahur yang Dirindukan Kolak: Santapan Legendaris Saat Ramadan

Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Bulan Syawal

20 Mei 2020
Derita Mahasiswa Saat Lebaran: Menerima THR Sungkan, Menolak pun Enggan

Derita Mahasiswa Saat Lebaran: Menerima THR Sungkan, Menolak pun Enggan

21 April 2023
rekomendasi menu daging olahan saat idul adha

Bosan Nyate? Ini Dia Rekomendasi Menu Olahan Daging Kurban yang Tak Kalah Lezat dan Menggiurkan

20 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.