Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Orang Cirebon Terlalu Jawa untuk Disebut Sunda, Terlalu Sunda untuk Disebut Jawa

Nurhanifah oleh Nurhanifah
12 Januari 2024
A A
Orang Cirebon Terlalu Jawa untuk Disebut Sunda, Terlalu Sunda untuk Disebut Jawa Mojok.co

Orang Cirebon Terlalu Jawa untuk Disebut Sunda, Terlalu Sunda untuk Disebut Jawa (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya orang Cirebon yang sedang merantau untuk kuliah di salah satu universitas negeri di Jawa Barat. Merantau membuat saya sering merenungkan identitas saya sebagai orang Cirebon. Pasalnya, saya sering mendapatkan pertanyaan dari teman-teman.”Cirebon itu masuknya sunda atau jawa, sih?” dan “Cirebon itu pakai Bahasa Sunda atau Jawa?” adalah dua dari banyak pertanyaan template ketika berkenalan dengan teman baru. 

Setelah saya pikir-pikir, daerah yang terkenal dengan nasi jamblang itu ibarat Sunda di tanah Jawa dan  Jawa di tanah Sunda. Terdengar membingungkan ya? Itulah yang sehari-hari dirasakan orang Cirebon, krisis identitas. Daerah dengan julukan Kota Wali itu secara administratif memang masuk Jawa Barat. Namun, tidak seluruh warganya menggunakan Bahasa Sunda, beberapa daerah lebih akrab dengan Bahasa Jawa. 

Bahasa yang tercampur

Dua tahun sudah saya merantau. Di perantauan saya bertemu dengan teman-teman yang “Sunda banget”. Mereka berasal dari Bandung, Subang, Garut, Purwakarta, dan Bogor. Sehari-hari bergaul dengan mereka menyadarkan saya bahwa tanah kelahiran saya adalah salah satu daerah di Jawa Barat yang kurang Sunda. Bahasa Sunda yang saya gunakan ternyata berbeda dengan Bahasa Sunda kawan-kawan saya. 

Ambil contoh, kata “kamu” yang jika dalam Bahasa Sunda disebut “maneh” atau “anjeun”. Kalau di Cirebon, kamu disebut “nyaneh” atau “dewek”. Selain itu ada kata “sue” di dalam Bahasa Sunda Cirebon itu berarti “lama”, tetapi di Bahasa Sunda lain kata ini adalah umpatan. 

Kasus serupa ternyata juga terjadi pada Bahasa Jawa yang digunakan orang Cirebon. Bahasa Jawanya berbeda dengan Bahasa Jawa di Jawa Tengah, Jogja, dan Jawa Timur. Sebut saja kata “jukut”  yang berarti “ambil”. Sementara di Bahasa Jawa lain, “ambil” diterjemahkan menjadi “njupuk/jupuk”. Selanjutnya, ada kata “beli” yang berarti “tidak” atau “nggak”. Sementara dalam Bahasa Jawa daerah lain, “tidak” diterjemahkan menjadi “ora”.  

Logat orang Cirebon yang unik

Selain dari sisi bahasa, orang Cirebon seperti punya logat sendiri, baik ketika berbicara dengan Bahasa Sunda maupun berbahasa Jawa. Ini saya sadari ketika teman-teman saya di kampus yang dari daerah-daerah “Sunda banget” terheran-heran dengan logat saya. Terdengar tidak seperti Bahasa Sunda mereka. 

Logat Bahasa Jawa orang Cirebon pun juga berbeda. Salah satu teman saya yang berasal dari Solo pernah cerita, dia pusing mendengar percakapan orang Cirebon yang menggunakan Bahasa Jawa karena logatnya unik dan ngomongnya sangat cepat. Kalau boleh menambahkan keunikan lain, imbuhan “jeh” atau “tah” jelas tidak boleh dilupakan. Imbuhan ini  sering disisipkan di akhir kata ini.  

Bukan sepenuhnya Sunda dan Jawa 

Di mata orang Sunda, orang Cirebon cenderung seperti orang Jawa karena ada praktik bebasan. Bebasan adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang lebih dihormati. Kosakata dalam bebasan kebanyakan Bahasa Jawa. Sementara di mata orang-orang Jawa seperti Jogja, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, orang Cirebon cenderung Sunda karena terletak di Jawa Barat dan logatnya berbeda dengan mereka. 

Baca Juga:

4 Ciri Warung Sunda yang Masakannya Dijamin Enak, Salah Satunya Lalapan Selalu Segar

3 Kuliner Solo yang Bikin Culture Shock Lidah Sunda Saya

Perkembangan bahasa dan logat orang dipengaruhi oleh wilayahnya yang berbatasan dengan beberapa daerah lain. Walau demikian, keunikan itu justru bisa dijadikan sebagai ciri khas yang hanya dimiliki Kota Wali ini. Memang sih agak membingungkan ketika dihadapkan pertanyaan Cirebon termasuk Sunda atau Jawa. Namun, saya punya solusi atas itu, bilang saja kalau Cirebon itu ya orang Cirebon. Percampuran Sunda dan Jawa. 

Penulis: Nurhanifah
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Kuningan dan Cirebon: Berbeda tapi Saling Melengkapi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2024 oleh

Tags: Bahasa JawaBahasa SundacirebonJawaorang cirebonSunda
Nurhanifah

Nurhanifah

Mahasiswa jurusan Pertanian yang memiliki hobi dan minat di bidang kepenulisan.

ArtikelTerkait

5 Besar Klasemen Makanan Ringan Orang Sunda yang Pedasnya Nauzubillah! terminal mojok.co

5 Besar Klasemen Makanan Ringan Orang Sunda yang Pedasnya Naudzubillah!

19 Desember 2020
bahasa sunda kata jatuh macam-macam istilah mojok.co

Bukan Hanya Bahasa Jawa, Bahasa Sunda Juga Peduli dengan Jatuhnya Umat Manusia

9 Agustus 2020
Ungkapan Bahasa Sunda yang Wajib Diketahui Penutur Non-Sunda terminal mojok

Ungkapan Bahasa Sunda yang Wajib Diketahui Penutur Non-Sunda

29 November 2021
8 Peribahasa Sunda yang Wajib Diketahui Gen Z jawa

Culture Shock Orang Jawa yang Merantau di Tanah Sunda, Banyak Orang Ngomong Pakai Dialog ala FTV

8 Juli 2024
Di Sunda, Pesta Pernikahan Dianggap 'Wah' Ketika Menggelar Acara Dangdutan terminal mojok.co

Di Sunda, Pesta Pernikahan Dianggap ‘Wah’ Ketika Menggelar Acara Dangdutan

25 November 2020
ilmu titen fenomena alam mojok

Ilmu Titen: Sebuah Usaha untuk Memahami Alam yang Sering Dianggap Mistis

10 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.