Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Kata Siapa Mahasiswa UNESA Nggak Mau Naik Transportasi Umum? Bukan Nggak Mau, tapi Ribet!

Dito Yudhistira Iksandy oleh Dito Yudhistira Iksandy
16 Oktober 2023
A A
Kata Siapa Mahasiswa UNESA Nggak Mau Naik Transportasi Umum? Bukan Nggak Mau, tapi Ribet!

Kata Siapa Mahasiswa UNESA Nggak Mau Naik Transportasi Umum? Bukan Nggak Mau, tapi Ribet! (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Nggak usah heran kalau mahasiswa UNESA bawa kendaraan pribadi semua ke kampus, wong transportasi umum di daerah sana nggak bersahabat, kok.

Beberapa hari lalu, tulisan saya yang menceritakan tentang sempitnya lahan parkir di UNESA Ketintang diunggah di akun Instagram Mojok. Di kolom komentar postingan tersebut, saya menemukan beberapa sambatan serupa yang berasal dari mahasiswa kampus lain. Akhirnya saya mengerti kalau krisis lahan parkir nggak cuma terjadi di UNESA Ketintang.

Akan tetapi saya menemui satu komentar yang nggak setuju dengan tulisan saya. Katanya, krisis lahan parkir bisa diatasi dengan naik transportasi umum. Barangkali kami (baca: mahasiswa UNESA) nggak mau belajar menggunakannya.

Iya, memang cuma ada satu orang yang berkomentar begitu. Tapi, saya tetap merasa kalau hal ini perlu diluruskan. Sebenarnya saya juga tahu kalau ada beberapa transportasi umum yang bisa digunakan mahasiswa menuju ke kampus Ketintang atau Lidah Wetan. Misalnya seperti Suroboyo Bus, Trans Semanggi, dan Wirawiri Suroboyo. Saya pernah menggunakan ketiga moda transportasi itu untuk pergi ke kampus.

Namun bukannya memudahkan, saya jadi merasa naik transportasi umum ke kampus itu ribet banget. Setidaknya ada tiga alasan yang bikin saya yakin kenapa naik transportasi umum ke UNESA itu nggak recommended.

Jarak dari halte menuju kampus UNESA jauh banget

Kalian harus tahu kalau halte terdekat dari kampus saya sebenarnya nggak deket-deket amat, bahkan bisa dibilang jauh. Di UNESA Ketintang, halte terdekat itu ada di depan Royal plaza. Jalan kaki dari halte Royal Plaza ke gerbang kampus butuh waktu kurang lebih 15 menit. Itu baru sampai depan gerbangnya ya, belum sampai di fakultas masing-masing.

Hal serupa saya temui ketika menggunakan transportasi umum ke UNESA Lidah Wetan. posisi halte memang berada tepat setelah gerbang kampus, bahkan nama haltenya aja Halte UNESA. Tapi tetap saja butuh waktu 10 menit berjalan kaki menuju gedung rektorat. Dengan catatan sama kalau ini baru ke gedung rektorat, belum sampai di fakultas masing-masing.

Mungkin kalian akan berpendapat kalau jalan kaki beberapa menit bukan masalah besar. Awalnya saya juga mikir gitu, sayangnya cuaca Surabaya sama sekali nggak mendukung untuk jalan kaki. Cobalah berjalan kaki beberapa meter aja di sini, saya jamin kalian langsung keringetan. Jadi, bukan kemudahan yang kalian dapatkan saat naik transportasi umum, melainkan bau badan.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Naik transportasi umum menghambat mobilitas mahasiswa

Sejujurnya, naik transportasi umum di Surabaya justru menghambat mobilitas. Jadi nggak cocok untuk orang yang butuh berpindah-pindah lokasi. Hal serupa jadi alasan kebanyakan mahasiswa UNESA enggan naik transportasi umum.

Kalian bakal dibuat susah sendiri dalam beberapa hal, misalnya saat jam makan siang tiba. Biasanya foodcourt di sekitar kampus yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki sudah penuh antrean. Jadi, kalian harus rela mencari warung lainnya biar nggak antre kelamaan. Bayangin kalau harus naik transportasi umum di saat seperti ini, keburu mulai kelas selanjutnya, deh. Pokoknya nggak cocok buat sobat sat set.

Waktu tunggunya lama

Masalah ini akan kalian temui ketika menjadi mahasiswa UNESA Lidah Wetan. Untuk menuju ke kampus, opsi transportasi umum yang bisa kalian gunakan adalah Trans Semanggi dan Wirawiri Suroboyo.

Jika kalian memilih naik Trans Semanggi, kalian harus berhadapan dengan waktu tunggu yang lama banget. Sebenarnya ada aplikasi Teman Bus untuk mengetahui posisi bus terdekat, tapi aplikasinya eror sudah dari tahun lalu dan suka keluar sendiri ketika dibuka. Intinya, cuma bisa sabar dan banyak berdoa biar bus ini cepat lewat.

Masalah serupa juga bakal kalian alami ketika menggunakan Wirawiri Suroboyo. Bedanya, kalian bisa mengecek posisi kendaraan terakhir di aplikasi. Berdasarkan data yang ada di aplikasi Go-Bis, waktu tunggu antar unit kendaraan Wirawiri Suroboyo rute TIJ-Lakarsantri adalah 18 menit. Ditambah kendaraan yang digunakan bukan bus, melainkan minivan Daihatsu Gran Max dengan kapasitas 10 orang. Jadi, kalau mobilnya sudah penuh ya kalian harus nunggu 18 menit lagi.

Ketiga alasan di atas saya rasa mampu menjelaskan kenapa menggunakan transportasi umum bagi mahasiswa UNESA bukan hal mudah. Selain usaha yang dikeluarkan lebih besar, ongkosnya juga nggak murah. Bahkan mungkin lebih mahal daripada menggunakan kendaraan pribadi. Gitu, Gaes.

Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA UNESA Belum Pantas Jadi Kampus Ramah Disabilitas kalau Ruang Kelas dan Toilet Mahasiswa Masih di Lantai Dua, Nggak Pakai Lift pula.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Oktober 2023 oleh

Tags: Mahasiswatransportasi umumunesa
Dito Yudhistira Iksandy

Dito Yudhistira Iksandy

Saya punya motor namanya Arnol.

ArtikelTerkait

Mahasiswa Jurusan Sosiologi Nggak Perlu Iri dengan Jurusan Filsafat yang Kerennya Hanya Sesaat Mojok.co

Mahasiswa Jurusan Sosiologi Nggak Perlu Iri dengan Jurusan Filsafat yang Peluang Kerjanya Sempit

30 April 2024
3 Kekurangan Bus Jember Indah yang Bikin Penumpang Pikir-pikir Sebelum Naik

3 Kekurangan Bus Jember Indah yang Bikin Penumpang Pikir-pikir Sebelum Naik

1 November 2024
Malang Terasa Lebih Nyaman Saat Saya Masih Jadi Mahasiswa daripada Jadi Wisatawan

Malang Terasa Lebih Nyaman Saat Saya Masih Jadi Mahasiswa daripada Jadi Wisatawan

18 Mei 2025
Selalu Diajar Dosen Nggak Becus, Sekalinya Ketemu Dosen Baik Dikit Jadi Dianggap Hebat, padahal Itu Bare Minimum Mojok.co

Selalu Diajar Dosen Nggak Becus, Sekalinya Ketemu Dosen Baik Dikit Jadi Dianggap Hebat, padahal Itu Bare Minimum

26 Agustus 2025
sarjana pendidikan

Bukti kalau Kepanjangan S.Pd. itu Bukan Sarjana Pendidikan, tapi Sarjana Penuh Derita

11 April 2020
Membayangkan Upin Ipin dan Anak-anak Tadika Mesra Ikut Kampus Mengajar Mojok.co

Membayangkan Upin Ipin dan Anak-anak Tadika Mesra Ikut Kampus Mengajar

10 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.