Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Kok Bisa Sudah Tanggal Segini tapi di Sosmed Masih Sepi Orang Berpolemik soal Natal?

Haryo Setyo Wibowo oleh Haryo Setyo Wibowo
13 Desember 2019
A A
Kok Bisa Sudah Tanggal Segini tapi di Sosmed Masih Sepi Orang Berpolemik soal Natal?

https://unsplash.com/photos/_1T4ntNl324

Share on FacebookShare on Twitter

Rasanya ini tahun tersepi orang berpolemik di media sosial soal ucapan natal, penggunaan simbol keagamaan, sampai dengan perayaannya. Apakah terjadi kejenuhan di masyarakat? bisa jadi. Adakah kecenderungan semakin dewasa? bisa juga. Hal yang pasti, semakin kita memedulikan urusan orang, semakin dekat kita mengetuk pintu konflik.

“Bro, kalau Yesus itu Tuhan masak dilahirkan sih?”

Ini tipikal pertanyaan yang sampai detik ini masih lestari. Kadang diucapkan, sering pula mengendap di dalam pikiran yang tak dinyatakan. Dijelaskan dengan konsep iman menurut ajaran mereka pun orang yang menyoal itu tetap akan mempersiapkan materi debat lanjutan. Padahal ada cara terhormat untuk merespon apa pun jawaban atas pertanyaan tersebut.

“Oh, begitu. Ya… saya jadi paham. Terima kasih”

Dalam urusan sosial, budaya, kemanusiaan, tidak ada salahnya orang bertanya. Tetapi tetap harus ada adab yang dijaga. Dialog antar umat beragama sebenarnya hal yang lumrah. Membahas makanan favorit masing-masing aja tidak masalah. Celakanya memang ketika orang sudah punya maksud menguji, untuk kemudian menyalahkan dan merendahkan.

Hidup saja sudah ujian, kok masih ingin menguji sesamanya soal keyakinan. Serius. Analoginya begini, seorang suami sudah pegang handuk dan tengah menuju kamar mandi, si istri mengatakan, “Mbok mandi, Mas. Sudah waktunya lho.” Situasi itu persis seperti saat orang menanyakan keyakinan lainnya. Saya yakin sebenarnya bikin gondok. Orang sudah firm dengan keyakinannya kok masih ditanya.

Modal manusia mengimani agamanya kan dari 2 hal pokok; warisan, pencarian (bacaan, guru), dan hidayah. eh ternyata 3. Hidayah ini kadang, eh sering malah dijadikan seolah sesuatu yang ringan. Tidak sedikit orang menjadi mualaf karena tergetar dengar suara azan misalnya. Di kehidupan nyata memang ada hal-hal seperti itu, sama halnya orang berpindah ke Katolik karena tergetar oleh suara koor di gereja atau mendengar suara lonceng gereja dari kejauhan.

Tetapi kita juga kerap disuguhi fakta lain. Setelah mereka berpindah keyakinan, kata-kata “tidak seperti di keyakinan saya terdahulu” bertaburan. Di masjid yang mualaf mensyiarkan itu, sementara di gereja, orang pindahan dari islam menyampaikan kesaksiannya. Di keseharian kita, hal-hal seperti itu kemudian diolah jadi amunisi untuk menyinggung keyakinan orang lain dalam skala lebih luas. kalau pun berbeda hanya terletak di ruang penyampaiannya, secara tertutup atau terbuka.

Baca Juga:

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

4 Peluang Usaha yang Menjanjikan untuk Sambut Natal dan Tahun Baru: Modal Minimal, Cuan Maksimal

Nah tahun ini agak lain, frekuensinya sudah sangat menurun. Tentu saja masih ada yang gentayangan ekting jadi malaikat yang seolah tau “sejarah Tuhan dan Manusia”. Bagus kalau kita semakin menjauhkan diri dari isu seperti itu. Bisa juga karena kita sudah menanyakan hal yang lebih prinsip; hidup itu perjalanan atau perbuatan? atau selama berjalan berbuat apa?

Ribet kalau memikirkan pertanyaan filosofis itu dan bagaimana kita harus menjelaskan ke dalam kalimat. Ajaran dalam agama yang disampaikan oleh banyak guru sebenarnya sangat sederhana; berbuatlah baiklah, jaga sikap, jangan merugikan liyan. Iya nggak? orang kebayanyakan kaya kita cukup bagian mempraktikan hal yang seolah simple itu nyatanya sulit itu.

Biar para guru yang sibuk mengaji kitab-kitab yang kedalamannya seolah tanpa dasar itu. Kita tidak perlu mengikuti orang yang tidak punya dasar keilmuan yang jelas, tapi sering memaksakan diri untuk dipahami orang lain dan menjelaskan duduk perkara kebenaran.

Ya, persis seperti orang yang memasuki hutan belantara saat maghrib. Eh, saat keluar tidak mau maghriban lagi. Hahaha… guyon ini rek! Ya maksudnya banyak orang mengatakan itu maksud baik, tetapi sama sekali tidak terlihat baiknya itu terletak di mana atau dapat dirasakan dengan cara bagaimana?

Menguji keyakinan orang lain yang sama sekali tidak kita yakini, saya kira sudah masuk ke dalam rumpun menyalahi ajaran berbuat baik, menjaga sikap, dan tidak merugikan liyan.

BACA JUGA Memahami Kenapa Orang Bisa Berbeda Kepribadiannya Padahal Belajar Agama yang Sama atau tulisan Haryo Setyo Wibowo lainnya. Follow Facebook Haryo Setyo Wibowo.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Februari 2021 oleh

Tags: Keyakinannatalpolemik natalumat beragama
Haryo Setyo Wibowo

Haryo Setyo Wibowo

ArtikelTerkait

Sumber gambar Pixabay

Ahmadiyah, Tempe Menjes, dan Kebenaran yang Dipaksakan

10 September 2021
4 Peluang Usaha yang Menjanjikan untuk Sambut Natal dan Tahun Baru: Modal Minimal, Cuan Maksimal

4 Peluang Usaha yang Menjanjikan untuk Sambut Natal dan Tahun Baru: Modal Minimal, Cuan Maksimal

11 November 2025
Enaknya Punya Orang Tua yang Membebaskan Anaknya dalam Berkeyakinan terminal mojok.co

Orang Tua yang Membebaskan Anaknya dalam Berkeyakinan Adalah Sebenar-benarnya Anugerah

21 Oktober 2020
Betapa Sulitnya Mengajarkan Konsep Keberadaan Allah ke Balita Usia Dua Tahun MOJOK.CO

Betapa Sulitnya Mengajarkan Konsep Keberadaan Allah ke Balita Usia Dua Tahun

11 Agustus 2020
Pit Hitam, Sosok Kontroversial dalam Tradisi Natal Terminal Mojok

Pit Hitam, Sosok Kontroversial dalam Tradisi Natal

21 Desember 2022
Kamu Punya Banyak Cara Untuk Mencintai Tuhan

Kamu Punya Banyak Cara untuk Mencintai Tuhan

2 Mei 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.