Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Mumun: Film Horor Komedi yang (Lumayan) Menyenangkan

Muhammad Sabilurrosyad oleh Muhammad Sabilurrosyad
5 September 2022
A A
Mumun: Film Horor Komedi yang (Lumayan) Menyenangkan

Mumun: Film Horor Komedi yang (Lumayan) Menyenangkan (Akun Instagram @cinema.21)

Share on FacebookShare on Twitter

Mumun merupakan suatu film adaptasi dari sinetron horor populer jaman dulu yang berjudul “Jadi Pocong”. Bagi generasi 90-an dan awal 2000-an, sinetron ini cukup membekas hingga akhirnya beberapa hal ikonik terus terngiang bahkan hingga saat ini. Mulai dari mata pocong Mumun yang menyala hijau, soundtrack ikoniknya yang dinyanyikan Mandra, hingga suara khas Mumun ketika mengucapkan “Bang, aye Mumun, Bang…”.

Wajar kalau pada akhirnya banyak yang antusias mendengar kabar sinetron Mumun akan dibuatkan filmnya, termasuk saya. Namun, pada akhirnya saya merasa perlu menekan ekspektasi. Pasalnya, film ini ternyata diproduseri K. K. Dheeraj atau KKD, nama yang sering bikin pencinta film Indonesia pusing dengan film-film horornya.

Namun, sedikit harapan saya sematkan pada Rizal Mantovani selaku sutradara. Sutradara yang pada awal 2000-an jago bikin film horor ini sempat saya anggap mentok karena formula horornya yang gitu-gitu saja. Namun, melihat eksplorasinya di Kuntilanak 3, saya berharap Rizal Mantovani telah menemukan gairahnya kembali untuk bersaing dengan berbagai sutradara film horor terkini yang terus menawarkan keberagaman.

Dan untungnya, hasilnya cukup tidak mengecewakan. Mumun berhasil menjadi film yang memiliki pesonanya sendiri berkat hal-hal yang memang sudah melekat di sinetronnya. Filmnya dengan mantap memilih jalur yang tak jauh dengan sinetronnya, yaitu horor komedi.

Bukan cuma horor dan komedi, Mumun ternyata cukup kental dengan aspek drama. Ceritanya sendiri sudah memiliki bobot drama yang potensial. Mumun merupakan primadona kampung, disukai banyak lelaki, dan disayang kedua orang tuanya. Mumun memiliki saudara kembar, yaitu Mimin, yang memiliki kerjaan di Jakarta kota, berusaha dianggap sukses sebagai “orang kota”.

Namun sayangnya, Mumun terhimpit utang gara-gara Mimin yang nyuapin ego orang tuanya agar dianggap keluarga terpandang dengan cara rajin umroh dan rajin bikin syukuran, potret masalah pride orang yang klasik namun tetap terasa relevan.

Permasalahan hutang ini akhirnya menyebabkan tragedi. Mumun mengalami kecelakan yang disebabkan oleh Jefri, si debt collector. Mumun akhirnya dimakamkan, namun si tukang gali kubur, Husein yang diperankan Mandra, kecolongan lupa membuka tali pocong Mumun. Hal ini diyakini oleh Husein menyebabkan Mumun bangkit sebagai pocong dan menebar teror di kampung tersebut, meskipun kalau dilihat polanya, hanya mengincar orang-orang tertentu.

Baca Juga:

4 Keuntungan Punya Rumah Dekat Kuburan yang Jarang Disadari Orang

Semakin Dewasa, Saya Semakin Relate dengan Mandra “Si Doel Anak Sekolahan”

Rizal Mantovani berhasil memberikan eksplorasi sajian horor yang segar ketika mengemas kemunculan pertama Mumun. Ada kesan komikal yang muncul dengan kemasan megah dan epik. Perkenalan pocong Mumun buat saya terasa menyenangkan.

Filmnya berhasil memanfaatkan berbagai hal yang sudah melekat di sinetronnya, khususnya penggunaan mata hijau yang sudah terkenal menjadi ciri khasnya. Penggunaan sorot mata hijau terasa efektif, kadang memang berhasil terasa menakutkan. Hal cerdik lainnya adalah penggunaan berbagai elemen warna hijau juga berhasil memberi filmnya kesan khas, entah itu dari busana, properti, hingga pencahayaan.

Pada babak kedua, kemunculan Pocong Mumun mulai terasa berganti arah. Yang awalnya memang terasa seram dengan sedikit sentuhan kocak, penampakan-penampakan berikutnya akan terasa fokus meninggalkan kesan kocak, dan itu berhasil, sangat menghibur.

Komedi rasanya menjadi aspek yang cukup menonjol dari Mumun. Memanfaatkan kultur Betawi, film ini berhasil menawarkan sensasi lucu berkat celotehan-celotehan khas Betawi.

Di saat Mumun terasa begitu berhasil di aspek horor komedi, aspek drama dalam film ini justru agak goyah. Beruntung film ini memiliki Acha Septriasa yang berhasil membawakan akting dramatik yang solid. Dia berhasil menanggung beban rajutan drama yang berantakan untuk tetap menimbulkan emosi dan rasa, bahkan makna cerita. 

Selain Acha, film ini juga perlu berterima kasih dengan Mandra yang berhasil membuat film ini jadi enjoyable ketika sedang berada pada jalur horor komedi. 

Sayangnya, akting Acha tidak bisa lagi menyelamatkan babak ketiga yang memilih jalur instan, membuat satu adegan yang langsung menyelesaikan semua masalah seketika. Memang terlihat bagaimana aspek produksi film ini agak terburu-buru dengan waktu. Tampaknya bagian produksi tidak punya cukup banyak waktu menyelesaikan adegan konklusi dramanya. Aspek horornya pun semakin melemah di babak ketiga, kesan kreatif mulai menghilang.

Namun pada akhirnya, pengemasan babak pertama dan kedua yang menyenangkan sudah berhasil memberi kesan tersendiri buat film Mumun. Bagi pengikut sinetronnya, tentu banyak yang sudah tahu kalau Jefri nantinya akan menjadi pocong, dan benar saja, film ini membuka peluang sekuel. Karena Mumun sudah berhasil meninggalkan kesan yang baik, saya pun akan sangat mendukung kemungkinan sekuel, menanti pertarungan Pocong Mumun vs Pocong Jefri.

Tapi di sisi lain, saya khawatir KKD kambuh, berakibat sekuelnya cuma jadi proyek yang penting jalan. Namun, untuk sekarang, mari kita syukuri apa yang ada, bahwa KKD akhirnya bisa bikin film yang benar, walau masih banyak kekurangan.

Sumber gambar: Akun Instagram @cinema.21

Penulis: Muhammad Sabilurrosyad
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kok Bisa Sih Takut Sama Pocong? Dia Kan Cuma Hantu yang Pengin Dibukain Talinya Doang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 September 2022 oleh

Tags: HororjefrimandraMumunpocong
Muhammad Sabilurrosyad

Muhammad Sabilurrosyad

Tukang nonton.

ArtikelTerkait

Kenangan Ketakutan dan Merinding ketika Membaca Novel Goosebumps terminal mojok.co

Kenangan Ketakutan dan Merinding ketika Membaca Novel Goosebumps

13 Oktober 2020
6 Cara Ampuh Mengusir Pocong, Dijamin Minggat!

6 Cara Ampuh Mengusir Pocong, Dijamin Minggat!

16 Desember 2022
Nonton Film Horor Bikin Bulu Kuduk Merinding

Nonton Film Horor Bikin Bulu Kuduk Merinding

3 Mei 2019
10 Drama Korea Horor Terbaik yang Pernah Ada Terminal Mojok

10 Drama Korea Horor Terbaik yang Pernah Ada

20 Mei 2022
terbaring

Kuntilanak yang Menatap Tajam Saat Saya Terbaring Sakit

5 September 2019
Pembantaian PKI dan Fakta di Balik Misteri Tempat Horor

Pembantaian PKI dan Fakta di Balik Misteri Tempat Horor

15 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet Mojok.co

AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet

11 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.