Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

LinkedIn, Mengubur Pencari Kerja dengan Rasa Insecure

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
16 Agustus 2022
A A
LinkedIn, Mengubur Pencari Kerja dengan Rasa Insecure

LinkedIn, Mengubur Pencari Kerja dengan Rasa Insecure (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

LinkedIn kini nggak bisa jadi tempat bersyukur, malah bikin insecure

Dulu sewaktu kuliah, saya suka insecure dengan postingan Instagram orang yang hidupnya kelihatan enak. Postingannya macam-macam, ada yang kerjanya makan mulu di restoran mewah, dugem melulu tiap weekend, sampai liburan ke luar negeri.

Semakin dewasa, saya udah nggak lagi insecure dengan postingan Instagram orang lain karena saya tahu itu cuma pencitraan doang. Yang mereka posting cuma hal yang ingin mereka tampilkan saja. Bagian nggak enaknya ya nggak mereka posting. Semakin dewasa saya justru lebih insecure ketika melihat platform sosial media dikhususkan untuk keperluan profesional dunia kerja, yakni LinkedIn.

Setiap kali saya membuka LinkedIn, saya harus menerima kenyataan pahit bahwa saya jauh tertinggal dibandingkan teman saya saat sekolah dan kuliah bertahun-tahun yang lalu. Ada yang bekerja sebagai manajer di salah satu startup unicorn terkemuka, ada yang bekerja sebagai karyawan BUMN, ada yang bekerja sebagai salah satu staf junior pada kantor Kementerian di Ibukota, ada yang kerja di luar negeri, hingga ada yang sukses bikin usaha sendiri. Sedangkan saya? Ya bisa kalian lihat sendiri di laman LinkedIn saya.

Nggak mau ya? Nggak apa-apa, wong ko ngene kok dibanding-bandingne.

Pasalnya, LinkedIn berbeda jauh dengan Instagram. Di Instagram, kita bisa melakukan pencitraan dengan posting foto yang sudah kita edit sedemikian rupa biar Instagrammable. Supaya damagenya lebih ngena, dibumbui caption panjang dan bijak supaya orang lain terkesima.

Di LinkedIn, kita cenderung tidak bisa melakukan hal tersebut. Memang, kita bisa melakukan praktik “swindling” supaya profil LinkedIn kita lebih berbobot dan terkesan profesional, tapi orang nggak bisa melakukan bluffing secara radikal, berbeda jauh dengan Instagram.

Ketika pengguna LinkedIn melakukan praktik pencitraan, ditelusurinya gampang banget. Sedikit investigasi, bubar itu pencitraan.

Baca Juga:

Loker Management Trainee Membuat Orang Biasa Susah Masuk Perusahaan Impian: Nggak Semua Orang Ingin Jadi Manajer!

Lulusan Jurusan Matematika Murni Paling Tahan Menghadapi Masalah, tapi Dicuekin Dunia Kerja

Kembali ke masalah insecure.

Melihat postingan LinkedIn orang-orang yang kariernya bagus dan suka posting postingan seputar dunia kerja profesional pun bikin saya insecure. Saya jadi suka mikir, “Salah saya di mana ya? Kok nggak bisa kayak mereka?”

Saya jadi membatin, “Kok mereka bisa ya kerja di startup unicorn terkemuka? Kok bisa sih mereka kerja di salah satu BUMN? Kok bisa sih mereka bekerja di salah satu Kementerian? Kok bisa sih mereka kerja di luar negeri?”

Saya jadi mengevaluasi value diri saya sendiri dengan, “Wah saya harus meningkatkan berbagai skill yang ada pada diri saya seperti kemampuan public speaking saya nih biar kayak mereka!”

Saya juga harus meningkatkan berbagai skill yang ada pada diri saya seperti kemampuan menulis yang saya miliki, kemampuan desain grafis yang saya punya, hingga belajar hal-hal baru seperti digital marketing, SEO, hingga data analysis supaya karier saya bisa secemerlang orang-orang yang saya lihat di LinkedIn.

Saya juga masih harus memiliki sejumlah aspek lainnya seperti kemampuan berbahasa asing supaya punya nilai tambah. Saya juga harus pintar-pintar milih teman buat diajakin nongkrong biar bisa kebawa nilai positif yang mereka miliki. Kasarnya, orang sukses kan nongkrongnya bareng dengan orang sukses juga.

“Lho, bukannya itu bagus? Jadi bikin kita terpacu?” Jawabnya, iya dan tidak.

Ada bedanya memperbaiki kualitas diri karena niat dengan yang karena terpaksa. Konteks terpaksa di sini ya karena ngeliat postingan orang lain dan merasa “iri”. Bagi yang karena niat, mereka belajarnya enjoy dan memang tahu, kalau nggak belajar, mereka merasa kurang. Coba liat temen kalian yang belajarnya karena niat dan emang tahu apa yang mau dilakukan. Progress belajarnya pasti bagus.

Bagi yang terpaksa, apalagi karena disikat realitas LinkedIn, mereka mau belajar dari mana aja bingung. Kalau udah belajar pun, mereka niatnya bukan karena agar jago, tapi biar nggak berada di bawah tangga sosial. Jadinya skill-skill tersebut berakhir jadi pencapaian saja, belum tentu paham juga. Kek gini ada? BANYAK!

Ibaratnya kayak bandingin orang yang viral karena skill dengan orang viral karena atraksi nggak penting. Kita jelas tahu mana yang lebih enak diikuti dan mana yang sebaiknya dikubur dalam-dalam.

Pada akhirnya, LinkedIn justru jadi tempat yang “mengubur” para pencari loker dengan bikin mereka ambruk gara-gara orang pamer. Memang, hal terbaik itu adalah tidak menyerah. Tapi, mentalitas get rich or die tryin’ itu nggak semua orang punya. Juga, LinkedIn harusnya justru ramah sama orang-orang yang nggak berpengalaman. Sebab, purpose dari platform ini adalah memperpendek jarak pencari kerja dengan penyedia kerja, bukan memperlebar tangga sosial, bukan?

Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA LinkedIn Lama-lama kok Malah Jadi Mirip Facebook, ya?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Agustus 2022 oleh

Tags: insecureLinkedInlokerpencari kerja
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sama Sekali Tidak Ada di Turki Mojok.co

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

26 Oktober 2025
fresh graduate

Tagar #LulusanUI dan Polemik Gaji Bagi Fresh Graduate

26 Juli 2019
Lulusan Jurusan Matematika Murni Paling Tahan Menghadapi Masalah, tapi Dicuekin Dunia Kerja Mojok.co

Lulusan Jurusan Matematika Murni Paling Tahan Menghadapi Masalah, tapi Dicuekin Dunia Kerja

9 November 2025
Anggapan LinkedIn Sosmed Toxic Hanyalah Kedok bagi Mereka yang Nggak Siap Menghadapi Dunia Profesional Mojok.co

Anggapan LinkedIn Sosmed Toxic Hanyalah Kedok bagi Mereka yang Nggak Siap Menghadapi Dunia Profesional

8 Agustus 2024
3 Hal yang Sebaiknya Jangan Diunggah di LinkedIn kalau Tidak Ingin Menyesal Mojok.co

3 Hal yang Sebaiknya Jangan Diunggah di LinkedIn kalau Tidak Ingin Menyesal

30 Maret 2025
Kebohongan WHV Australia yang Terlanjur Dipercaya Pencari Kerja Indonesia Mojok.co

Kebohongan WHV Australia yang Terlanjur Dipercaya Pencari Kerja Indonesia

7 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.