Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sisi Lain Nadiem Makarim

Zulham Mahasin oleh Zulham Mahasin
25 Oktober 2019
A A
sisi lain nadiem makarim

sisi lain nadiem makarim

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika Presiden Jokowi mengumumkan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud, tidak sedikit yang meragukan. Dengan latar belakangnya sebagai pebisnis transportasi digital GoJek, Nadiem dianggap tidak kapabel memimpin kementerian yang membidangi pendidikan. Nadiem adalah GoJek, dan GoJek adalah Nadiem.

Banyak yang tidak menyadari bahwa Nadiem Makarim adalah lulusan Harvard Business School, salah satu universitas terbaik di dunia. Ia meraih gelar Master of Business Administration (MBA) pada tahun 2011.

Sebutlah nama-nama ini: Ann Moore, Meg Whitman, Ulf Schneider, Michael Lynton, Michael Bloomberg, Axel Dumas, Walter Haas, dan Ann Sarnoff, mungkin hampir tidak ada yang mengenalnya.

Tapi coba sebutkan nama-nama perusahan yang mereka pimpin ini: Time, Hewlett-Packard, Nestle, Sony pictures, Bloomberg, Hermes, Levi’s, atau Warner Bros. Sederet tokoh tersebut adalah peraih gelar MBA di Harvard Business School, sama seperti Nadiem Makarim.

Perusahaan-perusahaan yang mereka pimpin tersebut merupakan pemain raksasa di beragam bidang: media massa, teknologi, pakaian, produk makanan, bahkan perfilman. Harvard sukses menempatkan alumni-alumninya memimpin raksasa-raksasa dunia tersebut.

Apa kunci kesuksesan Harvard?

Salah satunya ini: kurikulum. Harvard memiliki kurikulum di mana mahasiswanya benar-benar memahami dunia kepemimpinan dan manajerial pada bidang apapun melalui bedah kasus yang riil. Mereka menamakannya case-and experience-based curriculum (kurikulum berbasis kasus dan pengalaman). Salah satu metode pembelajaran praktis yang bernama case method, diprakarsai dan dikembangkan oleh Harvard Business School. Kurikulum dan metodologi ini sangat dinamis dan tidak monoton.

Mahasiswa MBA di Harvard belajar membuat keputusan ketika berhadapan dengan data yang bukan hanya berbeda tapi juga berkonflik, situasi politik yang kompleks, dan dibawah tekanan. Mereka juga belajar dengan mengeksplorasi usaha-usaha potensial, berjiwa enterpreneur dan menemukan bisnis baru. Mereka terdidik sebagai orang yang tidak terjebak pada pemikiran dan rutinitas yang statis. Skill itulah yang membuat alumni Harvard dapat memimpin banyak perusahaan ternama.

Baca Juga:

Apa pun Kurikulumnya, Guru Tetaplah Pihak yang Selalu Disalahkan

Mehamami Kasus Korupsi Chromebook yang Menjerat Nadiem Makarim dengan Mudah dan Lengkap

Jika berkaca dengan sistem pendidikan kita yang ada saat ini, tanpa mengabaikan aspek lain dalam pendidikan kita yang begitu luas, salah satu problem mendasar kita adalah sekolah vokasi, utamanya sekolah menengah (SMK). Menurut data yang ada, lulusan SMK menyumbang jumlah pengangguran terbanyak di Indonesia, bahkan jika dibandingkan lulusan SD sekalipun. Padahal, SMK diharapkan untuk menghasilkan lulusan yang terampil, yang siap kerja ataupun memulai usaha baru. Dari data tersebut saja terlihat, bahwa ada yang salah dengan SMK.

SMK didesain untuk menyiapkan lulusan yang siap terjun ke dunia industri, baik sebagai pekerja terampil, maupun sebagai pioneer untuk menjelajahi dan memulai bisnis baru. Kurikulum yang dibangun mestilah demand-driven, sejalan dengan kebutuhan industri maupun pasar, serta proyeksi trend pasar kedepan.

Disinilah “missing link” nya.

Ketika SMK tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di dunia kerja, mereka akan kalah bersaing dengan tenaga kerja lainnya. Tantangan SMK semakin rumit sebab kita memasuki era digital. Di era ini, literasi digital dan interkoneksinya dengan industri dan wirausaha memegang peranan vital. Jika tidak ada perbaikan dan upgrade pada kurikulum sekolahnya dalam hal ini, alumni-alumni SMK akan semakin tertinggal.

Pe-er terbesar Nadiem Makarim saat ini salah satunya adalah menciptakan kurikulum, baik tingkat sekolah maupun universitas, yang menyiapkan alumni-alumni yang berjiwa kepemimpinan dan kewirausahaan, sama seperti yang ia peroleh selama belajar di Harvard Business School. Dengan pengalaman Nadiem belajar di Harvard, ditambah dengan prestasinya membangun bisnis digital dengan status decacorn, Nadiem adalah salah satu aset terbesar dunia pendidikan yang kita miliki.

Kita menaruh harapan besar pada Nadiem Makarim untuk membantu menciptakan kurikulum terbaik buat anak-anak kita. Kita sama bermimpi, suatu saat ada anak Indonesia yang memimpin perusahaan-perusahaan dunia seperti alumni-alumni Harvard, yang jika ditanya, “kamu alumni mana?”, ia dengan bangga mengatakan: “saya alumni SMK di Indonesia”.

Selamat bekerja Pak Menteri.

BACA JUGA Susi Pudjiastuti, Terima Kasih atau tulisan Zulham Mahasin lainnya. Follow Facebook Zulham Mahasin.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Oktober 2019 oleh

Tags: harvardkurikulum pendidikanmenteri pendidikan dan kebudayaannadiem makarim
Zulham Mahasin

Zulham Mahasin

ArtikelTerkait

sarjana pendidikan guru nasihat kiai mengajar Jangan Jadi Guru Kalau Baperan, kecuali Hatimu Sanggup Legawa PPG

Jangan Jadi Guru Kalau Baperan, kecuali Hatimu Sanggup Legawa

2 Desember 2019
Nadiem Makarim

Nadiem Makarim Dilantik Jadi Mendikbud Dikti: Semua akan Go Pada Waktunya

24 Oktober 2019
Apa Itu Kurikulum Prototipe? Panduan Ringkas untuk Pahami Kurikulum Baru terminal mojok.co

Apa Itu Kurikulum Prototipe? Panduan Ringkas untuk Pahami Kurikulum Baru

3 Januari 2022
#goodbyemaudy

Tagar #GoodbyeMaudy dan Harapan Orang Indonesia

18 September 2019
3 Dosa Menyebalkan dari Guru Bahasa Indonesia Saat Mengajar (Unsplash)

3 Dosa Menyebalkan dari Guru Bahasa Indonesia Saat Mengajar

15 Maret 2023
Belajar Sabar Layaknya Nadiem Makarim POP muhammadiyah NU setuju sampoerna terminal mojok.co

Kalau Nadiem Makarim Beneran Dicopot, Apakah Ujian Nasional Tetap Ada?

7 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.