Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Musik

Terima Kasih The Panturas, Mau Memahami UMR Jogja yang Menyedihkan

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
7 Juli 2022
A A
Terima Kasih The Panturas, Mau Memahami UMR Jogja yang Menyedihkan

Terima Kasih The Panturas, Mau Memahami UMR Jogja yang Menyedihkan (Akun Instagram @thepanturas)

Share on FacebookShare on Twitter

The Panturas bisa jadi pionir dalam menetapkan harga tiket sesuai UMR Jogja

Tidak banyak orang yang mau memahami kahanan muda-mudi Jogja. Pokoknya, Jogja itu romantis nggak peduli realitasnya. Apalagi bicara urusan cuan. Sudah tahu nom-noman Jogja itu melarat, masih saja digempur coffee shop ala Jakarta. Kopi 50 ribu segelas itu sudah 2.5 persen UMR Jogja lho. Belum lagi pelaku wisata yang katanya “target marketnya kan pendatang.” Mau selfie saja harus bayar sampai 2 liter pertamax.

Industri hiburan juga sama saja. Nom-noman Jogja yang makan nasi telor saja masih too picky diminta merogoh kocek lebih dalam. Sudah harga tiket ratusan ribu, mau salaman dengan idolanya harus bayar lebih mahal. Jadi jangan kaget kalau Jogja jadi salah satu wilayah dengan konsumsi tempe dan telur tertinggi. Lha uangnya habis kalau mau makan nasi ayam.

Tapi, tidak semua setega itu. Ternyata ada satu band yang masih pengertian dengan Jogja. Padahal mereka lahir dari daerah yang punya upah minimum lebih manusiawi. Mereka adalah The Panturas, band bergenre surf rock asal Jawa Barat.

Semua berawal dari konser bertajuk Wahana Ombak Banyu Asmara. Konser yang jadi bagian promosi album kedua dengan nama Ombak Banyu Asmara ini akan diselenggarakan di tiga kota: Jakarta, Bandung, dan Jogja. Untuk harga tiket sendiri, The Panturas sampai membuat cuitan di akun Twitter mereka. Bertanya apakah harga 100 ribu kemahalan.

Mungkin bagi kota dengan UMR 3 juta ke atas, tiket 100 ribu masih masuk akal. Tapi bagaimana dengan Jogja. Salah satu warganet mencoba menawar harga jadi 80 ribu. Dalihnya sih agar sesuai UMR kota Jogja yang cuma dua juta lebih sedikit. Terdengar lucu tapi memelas. Jarang lho ada yang terang-terangan menawar harga tiket ke band langsung. Kalau bukan karena UMR yang kebangeten ndlogoknya.

Tanggapan The Panturas? “Khusus harga tiket Wahana Ombak Banyu Asmara di Distrik Istimewa Yogyakarta, sebagai bentuk toleransi UMR” ditambahi tangkapan layar status Instagram mereka. Mereka berjanji, harga tiket untuk Jogja akan lebih bersahabat!

Khusus harga tiket 𝙒𝙖𝙝𝙖𝙣𝙖 𝙊𝙢𝙗𝙖𝙠 𝘽𝙖𝙣𝙮𝙪 𝘼𝙨𝙢𝙖𝙧𝙖 di Distrik Istimewa Yogyakarta.

Sebagai bentuk toleransi UMR. pic.twitter.com/CtvAuehjNp

— The Panturas (@thepanturas) July 6, 2022

Baca Juga:

Saya Semakin Muak dengan Orang yang Bilang Jogja itu Nggak Berubah Padahal Nyatanya Bullshit!

Jogja, Kota Pelajar yang Mengajarkan Saya Ikhlas Menderita

Viva Los Panturas! Meskipun saya lebih suka musik punk rock, kali ini saya mengapresiasi band dengan genre ala tahun 60-70-an ini. Mungkin bagi Anda yang tinggal di Jakarta atau Bandung, The Panturas terkesan pilih kasih. Tapi bagi warga Jogja, ini adalah apresiasi tertinggi!

Seperti yang saya sampaikan, UMR Jogja memang memelas. Bahkan dua kabupaten masuk 10 besar UMR terendah di Indonesia. Dengan situasi seperti ini, warga Jogja yang terjebak UMR harus cerdik mengatur uang. Jangankan nonton konser, untuk ngekos saja sudah memakan seperempat gaji. Itu pun kamar mandi luar dan suram.

Apa yang dilakukan The Panturas adalah angin segar. Toleransi terhadap UMR Jogja sangat jarang diberikan. Bahkan kalau protes malah kena makian. Kurang bersyukur lah, tidak narimo ing pandum lah. Bahkan beberapa warganet mengajak adu nasib dengan argumen semua daerah punya masalah sendiri. Ya kalau daerahnya punya masalah, pikiren dewe! Kalau saya harus ikut mikir, aku yo klenger!

The Panturas tidak melihat UMR Jogja sebagai hal normal. Keputusan untuk bertoleransi pada upah minimum yang kebangetan ini adalah gebrakan besar. Tidak perlu jadi band yang sok-sokan punya gimmick perlawanan. The Panturas sendiri sudah melawan normalisasi UMR rendah dengan elegan.

Saya tidak mau mempolitisir gebrakan The Panturas. Lha wong nggak ada untungnya juga. Tapi tanpa balutan politis, The Panturas telah menjadi motor keadilan hiburan bagi seluruh rakyat Indonesia. Gebrakan band lahiran 2015 ini patut dicontoh pelaku hiburan lain.

Misal, konser lintas band cadas mancanegara membuat dua skema. Untuk warga Jogja (melampirkan fotocopy KTP, surat keterangan RT/RW, slip gaji, dan kartu vaksin), harga tiketnya separuh harga tiket penduduk Jakarta. Jika bisa seperti ini, lini hiburan sudah menyaingi negara dalam urusan subsidi. Tepat guna, berhasil ganda kalau kata iklan benih jagung.

Terima kasih The Panturas. Alunan musikmu yang menghanyutkan menjadi oase bagi nom-noman bergaji UMR Jogja. Sekali lagi, Viva Los Panturas!

Sumber gambar: Akun Instagram @thepanturas

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA UMR Yogyakarta: Kisah Para Pekerja dan Mitos Biaya Hidup Murah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Juli 2022 oleh

Tags: the panturastiketumr jogja
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Jogja Nggak se-Istimewa Itu Setelah Saya Merantau (Unsplash)

Pandangan Saya Terhadap Jogja Berubah Setelah Merantau, Ternyata Kota Ini Nggak Istimewa Amat

22 Mei 2024
tips hidup hemat jogja terminal mojok

Daripada Tips Hidup Hemat Bergaji UMR, Warga Jogja Lebih Butuh Ilmu Ini

13 Maret 2021
Surat Terbuka untuk Pembenci Perantau di Jogja: Hanya Dhemit yang “Pribumi Jogja”, Kalian Bukan! konten kreator jogja

Kampanye Jogja Murah Itu Memang Penuh “Tipu Daya”, tapi Mau Tak Mau, Harus Kita Terima dan Tak Harus Dilawan

15 Juni 2025
Jogja, Kota Pelajar yang Mengajarkan Saya Ikhlas Menderita

Jogja, Kota Pelajar yang Mengajarkan Saya Ikhlas Menderita

26 Agustus 2025
Kerja Part Time di Jogja Adalah Jalan Pintas Menuju Perbudakan, Gaji Setengah UMR pun Nggak Ada! umr jogja gaji di jogja gaji umr jogja

Cara Bertahan Hidup dengan UMR Jogja, bahkan Bisa Foya-foya  

20 Agustus 2024
5 Alasan Kenapa Tidak Semua Orang Bisa Tinggal di Jogja (Unsplash)

5 Alasan Kenapa Tidak Semua Orang Bisa Tinggal di Jogja

6 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.