Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Karyawan Di-Blacklist HRD se-Indonesia: Cuma Gimik atau Beneran?

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
16 Mei 2022
A A
Karyawan Di-Blacklist HRD se-Indonesia: Cuma Gimik atau Beneran? Terminal Mojok.co

Karyawan Di-Blacklist HRD se-Indonesia: Cuma Gimik atau Beneran? (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di ruang lingkup pekerjaan, di situasi normal dan baik-baik saja, saya pikir nyaris nggak ada karyawan yang pengin melakukan pelanggaran, menyalahi aturan perusahaan, sampai akhirnya dapat surat cinta dari HRD (baca: surat peringatan). Sebab, jika sampai berkelanjutan, efek sampingnya beragam. Ini bisa berujung pada pemutusan kontrak sampai dengan di-blacklist oleh HRD perusahaan.

Belum lagi bisikan sumbang atau momok soal, “Hati-hati kalau sampai di-blacklist sama HRD. Bisa nyebar ke HRD perusahaan lain. Bisa di-blacklist sama HRD se-Indonesia juga, lho. Nanti bisa susah dapet kerjaan lagi.”

HRD dan karyawan (Shutterstock.com)

Sebagian dari kalian, mungkin pernah mendengar atau punya pengalaman langsung menghadapi desas-desus karyawan yang di-blacklist oleh HRD. Blacklist tersebut karena kesalahan fatal yang dibuat dan berpotensi merugikan suatu perusahaan. Selama masih dalam konteksnya, hal ini masih masuk akal. Artinya, di waktu mendatang, HRD atau perusahaan tersebut nggak mau lagi menerima karyawan yang sebelumnya melakukan pelanggaran berat hingga masuk daftar hitam perusahaan.

Namun, bagaimana dengan karyawan yang sampai di-blacklist oleh HRD se-Indonesia? Satu negara. Masuk akal nggak, sih? Atau hal tersebut hanya gimik dan ancaman belaka?

Saya akan coba beri gambaran tentang persoalan ini, biar bisa meluruskan informasi yang masih simpang-siur dan terkesan mengada-ada. Apakah pemikiran bahwa karyawan di-blacklist oleh HRD se-Indonesia itu hanya gimik atau benar adanya?

Begini. Kita sama-sama sepakati terlebih dahulu, karyawan yang sampai di-blacklist oleh HRD suatu perusahaan adalah mereka yang melakukan pelanggaran berat, tidak dapat ditoleransi, dan sangat berpotensi merugikan perusahaan—baik secara materi maupun non materi. Fraud, menjadi satu di antaranya. Dalam kasus ini, wajar jika HRD sampai punya database tersendiri untuk memasukkan nama pelaku pelanggaran ke daftar hitam perusahaan. Agar tidak ada celah atau kecolongan masuk ke perusahaan yang sama (atau anak perusahaan) di waktu mendatang.

Resume data diri (Shutterstock.com)

Lantas, apakah setelahnya (saat mendapati karyawannya melakukan pelanggaran berat dan di-blacklist) HRD di suatu perusahaan akan memendam informasi sendiri? Jawabannya, bisa iya, bisa juga tidak.

FYI, sudah menjadi rahasia umum bahwa saat ini para personalia dari berbagai perusahaan dan wilayah, saling terhubung satu sama lain di grup WhatsApp, Telegram, dan beberapa channel lainnya. Aktivitas di grup tersebut beragam. Selain saling sharing tentang info lowongan kerja, nggak sedikit juga yang melakukan diskusi terbuka tentang dunia kerja.

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

5 Hal yang Mungkin Terjadi Andai Saya Jadi Karyawan MR DIY

Sepengalaman saya join dalam grup HRD di channel yang sudah disebutkan, beberapa HRD yang ada di dalamnya sesekali membagikan informasi jika ada karyawan yang melakukan pelanggaran berat. Perlu digarisbawahi, pembagian informasi ini bukan membuka identitas si karyawan tersebut. Melainkan hanya nama, foto, atau akun LinkedIn (jika ada). Tujuannya agar satu sama lain aware dan sigap dalam melakukan background check.

Apakah kemudian bisa sampai tersebar dan diketahui oleh HRD se-Indonesia? Peluangnya akan selalu ada, meski persentasenya masih kecil. Sulit dimungkiri akan selalu ada HRD yang aware terhadap ragam persoalan di ruang lingkup pekerjaan, termasuk nama karyawan yang di-blacklist. Nggak sedikit juga yang belum bisa meng-handle case per case ragam persoalan. Entah karena faktor load pekerjaan, tugas utama yang belum terselesaikan, atau sistem yang belum mumpuni.

Antre untuk wawancara kerja (Shutterstock.com)

Itulah kenapa, sebagian perusahaan, melakukan background check melalui vendor (pihak ketiga) yang kredibel dan terpercaya. Report dari background check yang dilakukan oleh vendor juga nggak main-main. Data yang dihasilkan terbilang akurat dan lengkap. Bahkan, jika seseorang punya nama alias pun akan dilampirkan. Termasuk catatan kriminalitas yang pernah dilakukan di perusahaan sebelumnya, nggak terbatas di wilayah lokal dan internasional.

Bagi saya, ini adalah sebaik-baiknya cara dalam menjawab pertanyaan: apakah benar seorang karyawan memang layak di-blacklist? Setidaknya, dalam proses blacklist tersebut, ada pembuktian melalui data yang valid. Blacklist tersebut bukan berdasarkan info simpang siur dan belum terperinci.

Penulis: Seto Wicaksono
Editor: Audian Laili

BACA JUGA HRD: Paling Disayang dan Dibenci Karyawan di Waktu Bersamaan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 Mei 2022 oleh

Tags: BlacklistHRDKaryawanpilihan redaksi
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

3 Hal yang Bikin Saya Malas Main ke Lippo Plaza Jogja

3 Hal yang Bikin Saya Malas Main ke Lippo Plaza Jogja

20 Juni 2024
Lawson Nggak Layak Disebut Convenience Store, melainkan Hasil Kawin Silang Kafe dan Warkop

Lawson Nggak Layak Disebut Convenience Store, melainkan Hasil Kawin Silang Kafe dan Warkop

11 April 2024
4 Hal yang Membuktikan Fizi Bukan Karakter Paling Miskin dalam Serial Upin Ipin, Penonton Nggak Sadar!

4 Hal yang Membuktikan Fizi Bukan Karakter Paling Miskin dalam Serial Upin Ipin, Penonton Nggak Sadar!

26 Agustus 2024
K-Meals McD x NewJeans Lebih Baik daripada BTS Meal

K-Meals Kolaborasi McD x NewJeans Lebih Baik daripada BTS Meal, ARMY Udah Ngiri Belum sama Bunnies?

15 Juli 2023
Hal-hal yang Saya Rindukan dari Jogja dan Nggak Bisa Saya Jumpai Saat Merantau ke Kediri

267 Tahun Jogja Berdiri: Tak Usah Bermimpi Jogja Makin Sejahtera, Begini Aja Sudah Istimewa, kok Minta Sejahtera!

9 Oktober 2023
6 Kecap Legendaris dari Jawa Timur Perpaduan Kekuatan Bangsa Romawi dan Kecerdasan Orang Tionghoa Terminal Mojok

6 Kecap Legendaris dari Jawa Timur: Perpaduan Kekuatan Bangsa Romawi dan Kecerdasan Orang Tionghoa

7 September 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.