Tinggal terpisah dari mertua adalah salah satu jalan pintas menuju rumah tangga yang sehat dan ceria, kata banyak orang. Yang jelas, semakin cepat bisa pisah rumah dari mertua, maka semakin minim pula potensi terjadinya konflik keluarga. Tak hanya itu, pisah rumah dari mertua juga punya manfaat lain yang sudah pernah dibahas di sini.
Namun, tinggal terpisah dari mertua juga bukan berarti otomatis bebas dari masalah. Pisah rumah dari mertua akan membuat mertua menemukan hobi baru, yaitu berkunjung ke rumah anak dan menantu. Mereka bakal mencari aneka alasan untuk berkunjung. Tapi, tenang saja, ini hal yang bagus, kok. Mertua hanya berusaha mengatasi rasa rindu dan menunjukkan perhatiannya saja. Sangat manis, bukan?
Masalahnya, kadang rindu itu begitu menggebu dan harus dituntaskan. Maka, tak jarang terjadilah kunjungan mendadak yang akhirnya terasa seperti sidak. Bagi yang sudah lama menikah dan punya hubungan baik dengan mertua, kunjungan mendadak tak akan jadi masalah. Namun, bagi pasangan yang belum lama menikah, sidak mertua bisa bikin panik juga. Sudah bukan rahasia umum, kalau saat ada sidak dari mertua, mereka bakal lebih agresif demi memastikan kehidupan anak dan menantunya berlangsung dengan baik.
Tak jarang mertua bisa melakukan hal aneh. Misalnya, baru datang langsung membuka kulkas. Maklum, mertua ingin tahu apakah stok makanan anak dan menantunya cukup. Bisa juga mereka mendadak membuka kamar tidur utama. Biasalah, hanya ingin tahu apakah anak dan menantunya bisa menjaga kebersihan dan kerapian kamar atau tidak. Yang lucu, ada juga mertua yang memeriksa apakah stok bensin di kendaraan cukup.
Sebagai generasi yang sedikit nakal dan banyak akal, dalam menghadapi sidak mertua yo mesti melakukan manuver ciamik, dong. Tak perlu emosi dan kesal, cukup putar akal saja dan main alus. Berikut ini lima contoh yang minim drama untuk memantik daya kreatif Mojokers menghadapi sidak mertua.
#1 Jika mertua bertanya mengapa tak banyak bahan makanan di kulkas.
Untuk menghadapinya, Mojokers bisa menjelaskan soal konsep hidup minimalis. Bilang bahwa bahan makanan hanya disiapkan sesuai jadwal masak. Dalam hal ini, tak perlu bablas jujur bahwa masih ada ojol yang bisa dipesan jika sedang malas masak. Bukan aib sih, cuma pantang aja memberi bahan tambahan evaluasi untuk petugas inspeksi eh mertua.
#2 Jika rumah berantakan dan berdebu.
Kalau soal ini, jujur saja memang belum sempat beres-beres. Tak ada yang bisa dilakukan untuk menutupi barang yang berantakan dan lantai yang berdebu. Namun, untuk memberi kelegaan bagi mertua, Mojokers bisa menjelaskan bahwa kegiatan merapikan dan bersih-bersih rumah adalah salah satu agenda quality time keluarga.
#3 Jika mertua menemukan gunungan baju kotor.
Jelaskan bahwa jadwal mencuci memang tidak setiap hari untuk mengoptimalkan penggunaan mesin cuci. Tapi jika belum punya mesin cuci, bilang saja sedang menunggu hingga baju kotor mencapai berat tertentu supaya mendapat diskon di tempat laundry. Gini lho, menantu yang terlihat irit biasanya bisa juga bisa bikin mertua lega.
#4 Jika mata sembab setelah sebelumnya ribut dengan pasangan.
Kalau memang nggak ingin mertua ikut campur masalah rumah tangga terlalu dalam, Mojokers bilang aja habis nonton drakor. Kalau perlu, tawari mertua untuk nonton drakor paling sedih yang kamu tahu. Biasalah, drakor connecting people.
#5 Jika sudah punya anak dan aneka mainan tersebar di lantai.
Katakan pada mertua bahwa Mojokers sedang menerapkan metode pengasuhan era pandemi. Daripada main di luar rumah dengan risiko terpapar Covid-19 lebih baik mengubah rumah menjadi playground yang asyik. Yang penting dan wajib diingat, jangan sampai Mojokers kelepasan misuh saat menginjak lego.
Perlu diingat bahwa inspeksi mertua cuma tanda katresnan, tidak berbahaya meski kadang menyebalkan. Tips pamungkas yang bisa saya usulkan jika Mojokers terlalu mumet untuk bermanuver adalah hadapi saja dengan hahaha dan hehehe sambil garuk-garuk kepala. Maka niscayaaa~