Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Laki-laki yang Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga Itu Biasa Saja

Raflidila Azhar oleh Raflidila Azhar
28 Februari 2021
A A
Laki-laki yang Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga Itu Biasa Saja terminal mojok.co

Laki-laki yang Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga Itu Biasa Saja terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Pekerjaan rumah tangga selalu diidentikkan sebagai kewajiban perempuan. Padahal, kan, nggak juga.

Suatu sore, saya hendak mengambil baju-baju sekeluarga yang telah kering di jemuran setelah saya jemur dan cuci pada malam harinya. Ketika sedang menuruni tangga sambil membopong ember yang berisi baju-baju tersebut, saya berpapasan dengan beberapa teman ibu saya yang kebetulan sedang berada di ruang tamu dan melihat saya dengan tumpukan baju-baju tersebut.

Saya sambil menyapa kumpulan teman-teman ibu saya tadi, santai saja melewati mereka. Saat lewat, sayup-sayup terdengar mereka berbicara, “Wah, anak laki-laki, kok, rajin banget bawa-bawa cucian,ya”. Bagi saya yang sudah terbiasa melakukannya, omongan ibu-ibu tadi bukan hal yang istimewa.

Pernah juga, ketika ada kumpulan teman-teman menjahit ibu yang sedang belajar bareng membuat masker sebagai alternatif tambahan pemasukan di kala pandemi. Kebetulan, ketika mereka datang dan sedang belajar bareng di ruang jahit ibu, mereka melihat saya sedang menyetrika baju—yang sebenarnya juga biasa saya kerjakan—dan berucap, “Wah, kalau begini ibunya jadi ringan dong pekerjaan rumahnya,” sambil melirik ibu saya yang hanya tertawa kecil.

Tapi, apakah hal itu benar-benar istimewa? Seorang laki-laki yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga? Saya kira pandangan tersebut kelewat “lebay”. Seorang laki-laki juga seharusnya mampu dan bisa mengerjakan rumah tangga.

Kegiatan Masa Pesantren

Sejak di pesantren, kegiatan seperti mencuci, menyetrika, menyapu, mengepel, dan sebagainya bukan suatu hal yang spesial. Walaupun dulu ada fasilitas laundry, saya justru enggan menggunakan fasilitas tersebut. Malahan, saya membuka jasa laundry sendiri, hitung-hitung bisa nambah uang jajan untuk kabur saat malamnya.

Namun belakangan, saya merasa kok pekerjaan-pekerjaan seperti ini seakan jadi patokan “suami idaman”. Maksudnya, seakan-akan pekerjaan-pekerjaan seperti ini tidak pernah disentuh oleh laki-laki. Bahkan dulu, saya pernah lihat sebuah campaign yang absurd: memposting foto suaminya sedang mencuci piring di media sosial lalu foto yang terpilih akan mendapatkan sebuah giveaway. Bagi saya, campaign semacam ini justru mengesankan bahwa laki-laki tidak bisa mengerjakan hal-hal beginian.

“Tapi, kan, itu tujuannya biar nanti para suami tergerak untuk melakukan pekerjaan rumah, nggak ada salahnya, kan?” Nggak, nggak salah. Beberapa hal lebay toh nggak semuanya salah. Salah satunya campaign-campaign begini ini, lebay.

Baca Juga:

Perbedaan Sapu Jawa dan Sapu Sumatra: Bikin Culture Shock Pengguna

Perempuan Belanja Online dengan Shopee, Laki-laki dengan Tokopedia. Bukan Kebetulan Aja, Ada Alasan di Baliknya

Tidak Ada Hal yang Spesial

Laki-laki yang mengerjakan pekerjaan rumah bukanlah hal yang spesial, malahan ini seharusnya lumrah. Toh, pemikiran seperti campaign di atas yang menurut saya melanggengkan demarkasi yang amat tebal antara laki-laki dan pekerjaan rumah. Padahal, sebelum rumah tangga itu dibentuk, sudah sepantasnya laki-laki membiasakan diri mengerjakan hal-hal domestik tersebut.

Semakin tebal prasangka kalau laki-laki yang mengerjakan pekerjaan rumah itu “luar biasa”, semakin tebal pula jarak antara keduanya: laki-laki dan pekerjaan rumah. Efeknya, keengganan akan muncul di benak laki-laki untuk melakukan pekerjaan tersebut karena itu terkesan “istimewa”.

Kesan “istimewa” ini nanti yang jadi masalah. Seakan-akan nggak semua laki-laki bisa mengerjakan pekerjaan rumah. Saya kira, kepada ibu-ibu yang merasa suaminya ini enggan nimbrung bantu pekerjaan rumah tangga, perlu untuk memproklamirkan hal ini: pekerjaan rumah sudah seharusnya menjadi bagian tugas laki-laki dalam sebuah keluarga.

Namun, hal ini bukan tanpa masalah. Laki-laki yang mengerjakan pekerjaan rumah punya satu kelemahan yang amat vital. Kelemahan ini, jika dieksploitasi oleh istrinya, bisa menimbulkan keminderan amat sangat pada laki-laki yang mencoba mulai membiasakan melakukan pekerjaan rumah.

Kelemahan ini adalah, tidak semua pekerjaan rumah yang dikerjakan laki-laki akan berakhir perfect. Maka dari itu, hindari komentar-komentar yang memancing perdebatan. Misalnya, ketika mencuci piring, kaum perempuan jangan langsung njeplak, “Kok, gelasnya masih bau amis sih?” Atau ketika mencuci baju, “Kaos, tuh, dipisah rendemannya sama celana jeans, jangan digabung.” Atau ketika sedang mengepel, “Kok, lantainya masih ngeres, disapu nggak, sih, sebenarnya tadi sebelum ngepel?” Dan kalimat-kalimat lainnya yang bernada provokatif.

Jika kalimat-kalimat komentar itu muncul, percayalah, kepercayaan diri laki-laki bisa porak poranda. Akibatnya, mereka mungkin enggan menyentuh lagi sikat, pel-pelan, setrika, atau alat-alat rumah tangga lainnya.

BACA JUGA Pekerjaan Rumah Tangga Mengubah Pandangan Saya terhadap Perempuan dan tulisan Raflidila Azhar lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 November 2025 oleh

Tags: Laki-lakipekerjaan rumah tangga
Raflidila Azhar

Raflidila Azhar

Baru selesai studi Sastra Inggris di UIN Malang, kampus pesantren Indonesia.

ArtikelTerkait

Perempuan Belanja Online dengan Shopee, Laki-laki  dengan Tokopedia. Bukan Kebetulan Aja, Ada Alasan di Baliknya Mojok.co

Perempuan Belanja Online dengan Shopee, Laki-laki dengan Tokopedia. Bukan Kebetulan Aja, Ada Alasan di Baliknya

5 November 2023
Penjelasan Ilmiah Kenapa Handuk Laki-laki Lebih Basah ketimbang Perempuan Setelah Mandi

Penjelasan Ilmiah Kenapa Handuk Laki-laki Lebih Basah ketimbang Perempuan Setelah Mandi

11 Oktober 2022
Mengenang Kejayaan Ragnarok Online, Game Online Paling Fenomenal di Indonesia Alasan Saya Ketagihan Nonton Aplikasi Bigo Live Derita Pemain Game Online yang Main Pakai HP

Alasan Lelaki Memilih Ngaku-ngaku Perempuan saat Main Game

10 Juni 2020
Perbedaan Sapu Jawa dan Sapu Sumatra: Bikin Culture Shock Pengguna

Perbedaan Sapu Jawa dan Sapu Sumatra: Bikin Culture Shock Pengguna

28 Februari 2024
korban kekerasan

Laki-laki Juga Bisa Jadi Korban Kekerasan

1 Agustus 2019
Belajar dari Kasus Peremasan Alat Vital Dikta, Korban Pelecehan Seksual Bukan Cuma Perempuan Terminal Mojok

Belajar dari Kasus Peremasan Alat Vital Dikta, Korban Pelecehan Seksual Bukan Cuma Perempuan

27 Januari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.