Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Salahkah Mencintai Orang yang Tidak Mencintai Kita?

M. Farid Hermawan oleh M. Farid Hermawan
13 Mei 2019
A A
mencintai

mencintai

Share on FacebookShare on Twitter

Di zaman apapun, satu hal yang tak bisa lekang oleh waktu adalah cinta. Ya, cinta tidak akan pernah bisa hilang dari peradaban apapun. Cinta itu abadi. Cinta tumbuh di segala sisi kehidupan. Entah muda, tua, hingga maut memisah, cinta selalu hadir pada setiap hal-hal kecil di dunia ini. Ibu mencintai anaknya, perasaan suka pemuda terhadap seorang gadis cantik hingga cintanya seseorang terhadap pekerjaan. Sebegitu luasnya cinta menebar pengaruhnya di dunia ini.

Namun yang menjadi permasalahan, cinta tidak selalu ramah terhadap semuanya. Cinta juga sering bertingkah dan diskriminatif. Ketika cinta selalu diharap memihak dalam hal berbagi kasih sayang, berbalas rasa suka hingga mencintai orang yang juga mencintai kita. Cinta juga pilih-pilih terhadap hal tersebut.

Pada akhirnya cinta yang bisa tidak bersahabat tersebut sering menjadi pelarian patah hati dan rusaknya perasaan bagi mereka yang tidak beruntung. Cinta yang tumbuh tentu akan menjadi bulir-bulir bahagia jika berbalas. Yang buruknya, perasaan cinta yang muncul tadi tidak dibarengi dengan pembalasan yang sama. Saya yakin, kaum millenial dan Gen Z  paham apa yang saya maksud. Pernahkah kalian merasakan perasaan tersebut?

Saya yakin, tulisan ini adalah tulisan yang mewakili perasaan banyak orang di penjuru bumi ini. Sebuah perasaan cinta yang tulus namun tak pernah mulus. Sebuah perasaan ingin memiliki namun hal tersebut hanya bisa di mimpi. Cinta bisa hadir sebagai algojo yang sangat kejam jika berbicara hal ini. Mencintai orang yang tidak mencintai kita.

Lantas apakah mencintai orang yang tidak mencintai kita adalah sebuah kesalahan dalam hidup ini?

Perlukah kita menikam perasaan yang begitu kuat dan merelakan orang yang kita cintai hidup bahagia dengan orang lain?

Semua itu dapat terjawab jika kita semua paham makna memiliki. Semua manusia lahir dari rasa saling terikat. Terus berposes hingga menjadi manusia yang suka mengikat. Cinta lahir dari sela-sela proses terikat dan mengikat tersebut. Kita sering egois ketika mencintai orang lain. Sering terlalu frustasi dalam menerjemahkan sebuah perasaan ingin memiliki. Cinta akan hadir ketika proses saling mengikat muncul secara alami. Tidak ada yang bisa melawan dan memaksa.

Memang akan hadir rasa perih yang tak terlihat di ujung hati. Bagaimana besarnya cintamu kepadanya hanya berbalas penolakan dan tak pernah di-iyakan. Sakit, pasti. Sedih, jelas. Tapi apakah semua itu salahmu? Tidak, itu bukan salahmu. Itu adalah fitrah manusia yang tidak bisa dihapuskan, rasa cinta terhadap manusia yang lain. Kalian harus sadar bahwa apa yang kalian rasakan saat ini bukanlah perasaan tunggal kalian. Hampir setengah umat manusia pernah merasakan sakitnya harus mengubur perasaan yang pernah membuat mereka bahagia. Cinta memang sebegitu lucunya.

Baca Juga:

3 Ruas Jalan Jogja yang Sebaiknya Dihindari Warga yang Dilanda Patah Hati

Purwokerto, Tempat Ternyaman untuk Merayakan Patah Hati

Lalu bagaimana kita menyikapi orang yang kita cintai namun tak mencintai kita? Semua kembali kepada diri kita masing-masing. Jujur saya pun sempat dibuat tertawa terbahak-bahak dengan perasaan sialan ini. Saya juga pernah merasakan pahitnya mencintai orang yang tidak mencintai saya. Saya tahu rasanya suka dengan harapan kosong. Ingin memiliki namun sadar bahwa orang yang ingin dimiliki tidak pernah mau dimiliki. Sebegitu kompleksnya perasaan saya dahulu ketika tahu bahwa cinta yang pernah muncul di hati saya, hanya hal semu yang saya yakin tidak akan pernah berbalas. Namun seiring waktu dan semakin bertambahnya usia saya. Perasaan tersebut akhirnya memberikan jawabannya secara perlahan. Bahwa mencintai itu ternyata tidak harus memiliki. Sebuah kalimat yang sering saya dengar dan cukup klise. Kenyataannya memang begitu adanya. Cinta terlalu banyak hadir di dunia ini. Kadang perlu ada beberapa orang yang harus rela memberikan cintanya untuk orang lain yang lebih layak memilikinya.

Suatu ketika saya teringat ucapan Pak Sapardi menyoal cinta. Kalimat itu berbunyi. “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.” Makna kalimat yang cukup legendaris tersebut akhirnya saya temukan ketika saya merasakan sakitnya tidak dicintai oleh orang yang saya cinta. Bahwa mencintai itu tidak harus bersatunya jasmani dan rohanai sepasang manusia. Cinta itu akhirnya harus saya temukan dari hal-hal sederhana yang telah saya lupakan saat mencintai seseorang dengan ekspektasi saya yang terlalu tinggi. Saya harus sadar bahwa mencintai dengan sederhana adalah tetap mencintai orang tersebut walaupun dia tidak mencintai saya. Tetap bahagia melihat dirinya bahagia walaupun tidak dengan saya dan berusaha meredam rasa sedih bahwa dia tidak mencintai saya dengan cara paling sederhana.

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2021 oleh

Tags: hubunganMencintaiPatah Hati
M. Farid Hermawan

M. Farid Hermawan

Manusia

ArtikelTerkait

jeda 4 cara komunikasi yang perlu dihindari agar ldr awet mojok.co

Kala Cinta Butuh Jeda yang Sialnya Tak Sedikit Berakhir Dengan Luka

28 Agustus 2019
putus pacaran Pemilik Patah Hati yang Sebenarnya Adalah yang Mengambil Keputusan dan Pergi

Pemilik Patah Hati yang Sebenarnya Adalah yang Mengambil Keputusan dan Pergi

15 Februari 2020
merindu tapi tak dirindu

Merindu Tapi Tak Dirindu Itu Enak Nggak Sih?

10 Juni 2019
curhat

Kepada Temanku yang Sering Curhat: Maaf Aku Sudah Bodo Amat!

9 Juli 2019
pacar menyebalkan

Please, Jangan Jadi Pacar Yang Menyebalkan!

12 Mei 2019
Kencanku dengan Pacar Dihantui Mitos Candi Prambanan. Kencan Amburadul #6 terminal mojok.co

Kencanku dengan Pacar Dihantui Mitos Candi Prambanan. Kencan Amburadul #6

14 Februari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.