Panduan Menjadi Seorang Pelarian yang Baik – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Gaya Hidup Cerita Cinta

Panduan Menjadi Seorang Pelarian yang Baik

Mohammad Azharudin oleh Mohammad Azharudin
30 Mei 2021
0
A A
flanella

musik hardcore patah hati memori kelam mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Mayoritas orang saat mendengar kata cinta, pikirannya otomatis membayangkan hal-hal yang bisa bikin senyum-senyum sendiri. Pun demikian dengan saya. Kata cinta tampaknya memang identik dan selalu mengarah pada keindahan dan kebahagiaan; dan hal tersebut telah tertancap kuat di alam bawah sadar kita.

Bicara soal cinta, ada banyak kisah yang sering diceritakan dalam ceramah/kajian, buku, juga rutinitas rumpi emak-emak. Beberapa kisah cinta yang cukup banyak disinggung misalnya Romeo dan Juliet, Habibie dan Ainun, Nabi Muhammad dan Aisyah, Ali dan Fatimah, tak ketinggalan pula Andin dan Aldebaran. Bagi kita, alih-alih semua kisah tersebut memberi inspirasi, justru kisah-kisah termaktub membuat kita berkhayal dan berharap kisah cinta kita bisa sama dengan kisah mereka—setidaknya salah satunya. Artinya, bukan hikmah yang terkandung dalam semua kisah tersebut yang kita petik, kita sebatas mengambil kulit luarnya.

Kembali pada cinta-keindahan-kebahagiaan. Meskipun mereka bertiga (nampak) identik dan tak bisa dipisahkan, nyatanya tak semua karier cinta setiap orang mengarah pada keindahan dan kebahagiaan. Buktinya, ada beberapa individu yang—bukan karena keinginannya—harus menempati posisi sebagai pelarian orang lain. Tentu hal tersebut bukan hal yang indah dan membahagiakan, apalagi membanggakan. Kendati demikian, kalian tahu nggak sih kalau menjadi seorang pelarian itu ada aturannya juga. Nah, karena sudah banyak yang menulis tentang panduan menjadi pasangan yang baik, maka pada kesempatan kali ini saya akan memberikan panduan untuk menjadi seorang pelarian yang baik (santun dan berwibawa).

Daftar Isi


  • Pertama, bersyukur
  • Kedua, tidak menaruh perasaan dan tidak menuntut untuk naik ke level pasangan
  • Ketiga, memilih lagu yang merepresentasikan perasaan kita serta memberi semangat hidup
      • Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
      • Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Pertama, bersyukur

Ha? Jadi pelarian kok bersyukur sih? Lha emang mau ngapain lagi kalau nggak bersyukur? Diratapi, disesali, ditangisi sebanyak apapun juga nggak akan memperbaiki keadaan; yang ada malah bikin tambah stres-tekanan batin-beban pikiran-depresi. Dengan bersyukur, insyaallah kita—maksudnya kaum yang dijadikan pelarian—akan terhindar dari hal-hal negatif tadi, udah gitu dapat pahala lagi. Iya, pahala! Pahala yang didapat berlipat-lipat lagi. Mulai dari pahala karena bersyukur hingga pahala karena terzalimi.

Pendapat saya di atas bukan asal-asalan lho, ya. Dalam psikologi, bersyukur merupakan salah satu bagian dari psikologi positif (psikologi yang berhubungan dengan kebahagiaan dan peningkatan hidup). Pada umumnya, bersyukur sebatas mencakup ungkapan terima kasih pada seseorang atau Tuhan. Namun, dalam psikologi cakupan dari bersyukur lebih luas; ia mengarah pada kondisi emosi yang selalu mengizinkan individu untuk senantiasa berbahagia atas apa yang dimilikinya.

Terus, cara bersyukur atas posisi sebagai sebagai pelarian itu gimana sih? Tenang, nggak perlu bingung. Tanpa disadari masyarakat Indonesia itu sangat pandai bersyukur. Diberi gaji yang pas-pasan, melihat inkonsistensi pemerintah terhadap keputusan mudik kemarin, tentu membuat kita semua geram-sakit hati-sambat. Tapi, nyatanya kita masih tak lupa bersyukur dengan cara berujar, “Yah…daripada nggak dapat gaji sama sekali”, dan “setidaknya masih bisa merayakan Lebaran dengan orang-orang sekitar di perantauan”. Jika terhadap hal-hal besar itu saja kita bisa bersyukur, tentu bukan perkara sulit dong untuk mensyukuri hal sekelas status pelarian.

Kedua, tidak menaruh perasaan dan tidak menuntut untuk naik ke level pasangan

Ini cukup sulit sih karena kita harus benar-benar menguatkan hati. Tapi, sulit bukan bermakna nggak mungkin. Sebenarnya yang kita butuhkan dalam hal ini adalah mengubah paradigma terhadap status pelarian yang sedang kita sandang. Jangan menganggap diri kita sebagai orang yang cuma dimanfaatin. Anggap aja kita sedang menolong seseorang yang tengah kehilangan tujuan hidupnya.

Dengan begitu, yang akan kita taruh pada seseorang tersebut nantinya adalah empati, bukan perasaan cinta atau benci. Jadi, kita akan terhindar dari baper dan dapat pahala juga—karena menolong orang lain—seperti bersyukur tadi. Konsep ini sesuai dengan apa yang disebutkan dalam jurnal Psikologika (volume 24, nomor 2) yang terbit pada Juli 2019 dengan judul Kebersyukuran: Studi Komparasi Perspektif Psikologi Barat dan Psikologi Islam. Dalam jurnal tersebut dituliskan bahwa outcome dari bersyukur adalah timbulnya dorongan untuk melakukan perilaku yang baik seperti menolong orang lain—meskipun toh orang tersebut telah menyakiti kita dengan menjadikan kita sebagai pelariannya.

Ketiga, memilih lagu yang merepresentasikan perasaan kita serta memberi semangat hidup

Musik bisa mempengaruhi mood itu nyata adanya—dan saya (mungkin juga hampir semua orang) telah merasakannya sendiri. Oleh sebab itu, kita mesti pandai-pandai memilih lagu. Jangan sampai, kita semakin larut dalam kesedihan karena memilih lagu yang nuansanya juga sedih.

Dalam hal kaitannya dengan status pelarian, lagu yang menurut saya recommended adalah lagu dari NOAH yang berjudul “Walau Habis Terang”. Lagu tersebut memiliki lirik yang sedih tapi instrumennya memberi semangat. Analoginya, lagu tersebut seperti seorang manusia yang menangis tapi ia tahu masih memiliki alasan untuk tersenyum. Jadi, kalo kita sedang menyandang status sebagai pelarian orang lain, maka “Biarkan semua…seperti seharusnya. Tak ‘kan pernah….menjadi milikku”.

BACA JUGA Pentingnya Patah Hati dalam Hidup Ini

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Mei 2022 oleh

Tags: CintaHubungan TerminalPacaranPatah Hatipelarian
Mohammad Azharudin

Mohammad Azharudin

Anak muda biasa yang suka belajar.

Artikel Lainnya

Pacaran kok Tuker-tukeran Media Sosial, Situ Waras?

Pacaran kok Tuker-tukeran Media Sosial, Situ Waras?

13 Mei 2022
Twenty Five Twenty One: Perpisahan Adalah Jalan Terbaik untuk Yi Jin dan Hee Do Terminal Mojok.co

Twenty Five Twenty One: Perpisahan Adalah Jalan Terbaik untuk Yi Jin dan Hee Do

4 April 2022
Forecasting Love and Weather Jangan Pacaran dengan Teman Sekantor Terminal mojok

Forecasting Love and Weather: Jangan Pacaran dengan Teman Sekantor

19 Februari 2022
Rindu Acara Radio yang Fasilitasi Galau dan Patah Hati para Remaja terminal mojok.co

Rindu Acara Radio yang Fasilitasi Galau dan Patah Hati para Remaja

2 Februari 2022
Malam Minggu Sengget: Pacaran 3 Hari, Sakitnya Sampai Saat Ini terminal mojok.co

Malam Minggu Sengget: Pacaran 3 Hari, Sakitnya Sampai Saat Ini

29 Januari 2022
4 Buku yang Cocok Dibaca Saat Patah Hati terminal mojok

4 Buku yang Cocok Dibaca Saat Patah Hati

1 Desember 2021
Pos Selanjutnya
'The Very Hungry Caterpillar' Akan Tetap Menjadi Buku Cerita Anak Terbaik mojok.co

'The Very Hungry Caterpillar' Akan Tetap Menjadi Buku Cerita Anak Terbaik

Terpopuler Sepekan

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

6 Mei 2022
3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
Fitur Canggih pada Mobil yang Sebenarnya Nirfaedah Terminal Mojok

Fitur Canggih pada Mobil yang Nirfaedah

14 Mei 2022
Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

5 Mei 2022
Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

11 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Dubes Palestina: Perjuangan Melawan Israel Dilanjutkan Anak-anak Muda
    by Arif Hernawan on 17 Mei 2022
  • Piala Dunia, Ketakutan Romo Sindhu di Usianya yang ke-70
    by Yvesta Ayu on 17 Mei 2022
  • D.N. Aidit dalam Semesta Literasi dan Indonesia Kini
    by Redaksi Mojok on 16 Mei 2022
  • Di Balik Kemudi Bus Eka ‘Belahan Jiwa’, Teman Para Pejuang Rupiah
    by Deddy Perdana Bakti on 16 Mei 2022
  • Higgs Domino dan Parlay Bola Memang Seksi, Membuatku Berani Bilang Persetan kepada Trading, Kripto, dan NFT
    by Thariq Munthaha on 16 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=H_-ObSbVslU

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In