Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Wahai Bapak Ibu Dosen, Kenapa Sering Sekali Mengganti Jam Kuliah Online Sih?

Lisa Nurjanah oleh Lisa Nurjanah
12 Januari 2021
A A
Wahai Bapak Ibu Dosen, Kenapa Sering Sekali Mengganti Jam Kuliah Online Sih? terminal mojok.co

Wahai Bapak Ibu Dosen, Kenapa Sering Sekali Mengganti Jam Kuliah Online Sih? terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Semenjak adanya pandemi, hampir seluruh kegiatan belajar dilakukan online. Tidak sedikit pelajar ataupun mahasiswa yang ingin kembali offline, tidak sedikit juga yang masih ingin online. Alasannya bermacam-macam, seperti kalau offline jadi dapat uang jajan atau ketemu gebetan di parkiran. Ada juga yang kalau sedang mengikuti jam kuliah online disangkanya tidak ngapa-ngapain, padahal aslinya lagi ngerjain soal.

“Kamu ini main hape terooos!”
“Ini lagi ngerjain soal, Maaak!”

Saya adalah mahasiswi semester satu, yang berarti saya disebut sebagai “angkatan Corona”. Artinya kalau saya kuliah offline nanti (positive thinking aja dulu ya), rasanya seperti mahasiswa baru yang juga baru tahu letak ruangan-ruangan yang ada di kampus.

“Kak, ruangan dosen di mana, ya?” tanya seorang maba.
Mahasiswa angkatan tahun terkutuk itu hanya bisa menjawab, “Nggak tahu, dek. Saya juga baru masuk kampus.”

Yha. Toh sedari awal, saya belum pernah merasakan bagaimana rasanya kuliah secara offline atau langsung berada di tempat. Namun, saya merasa nyaman-nyaman saja dengan kelon alias kelas online karena belum ada kesulitan yang saya hadapi dalam memahami materi. Sampai pada akhirnya….

Sewaktu awal masuk, jam kuliah salah satu mata kuliah di jurusan saya adalah Kamis pukul 16.00. Namun, dosen saya mengatakan bahwa kelas akan dimulai setelah Zuhur. Oke, tidak masalah karena tidak ada jadwal lain yang bertabrakan. Setelah beberapa kali, jam kuliah kembali menyesuaikan. Baik, sampai sini masih oke. 

Lalu, beliau tiba-tiba tidak bisa mengajar sehingga dipindah pada Jumat pukul 09.00. Baik, sampai saat ini juga masih oke (walau dalam hati tidak baik-baik saja). Saya akhirnya bangun pagi, sekitar pukul 07.00 di Jumat pagi. Meski biasanya saya bangun melebih pukul 09.00. Tiba-tiba saja dosen saya mengubah jam kuliah menjadi pukul 08.00.

Allahuakbar! Saya langsung merasa kesal dan beruntung saat itu. Untungnya saya bangun lebih awal, tetapi kesal juga karena dosen saya memberi kabar begitu mendadak. Kalau sambal yang dibuat dadakan sih enak, apalagi kalau makannya pakai ikan asin, lalab, tempe, tahu, serta kerupuk. Lah, kalau jam kuliah?

Baca Juga:

Iklan Universitas Terbuka (UT) Tayang di Bioskop: Keren, tapi Ironis. Sebelum Tampil di Layar Besar, Perbaiki Dulu Layar Kecil Mahasiswa biar Nggak Nge-lag!

Sedaring-daringnya Universitas Terbuka, Doi Tetap Punya Gedung. Gede Lagi!

Sewaktu saya menulis ini, saya tengah dilanda kekesalan yang teramat sangat. Di hari Jumat pagi, dosen saya pernah mengabarkan bahwa kelasnya diundur menjadi Sabtu pukul 10.00 pagi. Langsung saja saya kesal karena saya sudah punya kegiatan lain yang sudah direncanakan, akhirnya saya terpaksa membatalkannya demi mengikuti kelas. Oke, saya masih berniat mengikuti kelas walaupun sudah mendapatkan efek samping mengeluh berkepanjangan. Hati suci saya jadi kotor dan ternodai, tolong!

Kemudian di Sabtu pagi, dua jam sebelum kelas dimulai, dosen saya mengatakan kelasnya diundur lagi setelah Zuhur! Wah, wah, wah! Membuat saya ingin membanting gawai sendiri! Yah, tapi tidak jadi karena cukup diri saya saja yang hancur, gawai saya jangan.

Teman-teman saya juga ikut kesal, malah ada teman saya yang bekerja dan berganti jam kerjanya demi bisa mengikuti kelas yang tadinya dikatakan pukul 10 pagi. Eh, setelah diganti, malah dosennya yang mendadak mengganti jam kuliah. Rupanya selain mengajarkan mata kuliah yang diampu, dosen juga mengajarkan mengenai kesabaran. Yha, paling pada akhirnya hanya bisa misah-misuh di Twitter.

Duh, Gusti. Astagfirullah. Wahai Bapak Ibu Dosen yang terhormat, kenapa sering sekali berganti jadwal dan jam kuliah? Memang di era pandemi ini, kebanyakan kegiatan selalu dilakukan di rumah. Namun, bukan berarti di rumah kami selalu gabut loh, Pak, Bu! Kegiatan kami tidak 100% selalu kuliah, kami juga punya kegiatan lain. Misalnya seperti mengantarkan Emak belanja, janjian ke rumah saudara, dan urusan-urusan personal lain yang rasanya nggak bisa saya sebutkan. Jadi tolong beri kami keadilan, dong.

Mungkin Bapak dan Ibu Dosen sekalian memang sibuk, kami tahu. Tapi, setidaknya berilah kami kejelasan mengenai jam kuliah. Bukan yang tiba-tiba diundur, mendadak diganti, mendadak ada tugas. Kami sungguh pusing. 

Dengan adanya tulisan ini, saya berharap ada dosen yang membuat artikel balasan, atau setidaknya menjawab keluh kesah angkatan Corona mengenai jam kuliah. Setidaknya berikan kami pencerahan, Pak, Bu.

BACA JUGA Kuliah Online Bikin Jiwa Bandel Mahasiswa Tidak Terfasilitasi dengan Baik

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Januari 2021 oleh

Tags: kuliah onlinepandemi corona
Lisa Nurjanah

Lisa Nurjanah

Mahasiswi Ilmu Komunikasi yang bercita-cita menguasai aset negara.

ArtikelTerkait

Sabun Cuci Tangan yang Dicampuri Air Mencerminkan Betapa Pelitnya Orang-orang terminal mojok.co

Sabun Cuci Tangan yang Dicampuri Air Mencerminkan betapa Pelitnya Orang-orang

24 September 2020
Lebaran Tahun Ini: Meski Raga Tak Bersama, Silaturahmi Tetap Harus Terjaga Berlutut dan Pakai Bahasa Jawa Kromo Adalah The Real Sungkeman saat Lebaran Selain Hati, Alam Juga Harus Kembali Fitrah di Hari yang Fitri Nanti Starter Pack Kue dan Jajanan saat Lebaran di Meja Tamu Mengenang Keseruan Silaturahmi Lebaran demi Mendapat Selembar Uang Baru Pasta Gigi Siwak: Antara Sunnah Nabi Atau Komoditas Agama (Lagi) Dilema Perempuan Ketika Menentukan Target Khataman Alquran di Bulan Ramadan Suka Duka Menjalani Ramadan Tersepi yang Jatuh di Tahun Ini Melewati Ramadan dengan Jadi Anak Satu-satunya di Rumah Saat Pandemi Memang Berat Belajar Gaya Hidup Eco-Ramadan dan Menghitung Pengeluaran yang Dibutuhkan Anak-anak yang Rame di Masjid Saat Tarawih Itu Nggak Nakal, Cuma Lagi Perform Aja Fenomena Pindah-pindah Masjid Saat Buka Puasa dan Salat Tarawih Berjamaah 5 Aktivitas yang Bisa Jadi Ramadan Goals Kamu (Selain Tidur) Nanti Kita Cerita tentang Pesantren Kilat Hari Ini Sejak Kapan sih Istilah Ngabuburit Jadi Tren Ketika Ramadan? Kata Siapa Nggak Ada Pasar Ramadan Tahun Ini? Buat yang Ngotot Tarawih Rame-rame di Masjid, Apa Susahnya sih Salat di Rumah? Hukum Prank dalam Islam Sudah Sering Dijelaskan, Mungkin Mereka Lupa Buat Apa Sahur on the Road kalau Malah Nyusahin Orang? Bagi-bagi Takjil tapi Minim Plastik? Bisa Banget, kok! Nikah di Usia 12 Tahun demi Cegah Zina Itu Ramashok! Mending Puasa Aja! Mengenang Kembali Teror Komik Siksa Neraka yang Bikin Trauma Keluh Kesah Siklus Menstruasi “Buka Tutup” Ketika Ramadan Angsle: Menu Takjil yang Nggak Kalah Enak dari Kolak Nanjak Ambeng: Tradisi Buka Bersama ala Desa Pesisir Utara Lamongan

Melewati Ramadan dengan Jadi Anak Satu-satunya di Rumah Saat Pandemi Memang Berat

15 Mei 2020
laporcovid-19 vaksinasi covid-19 vaksin nusantara indonesia lepas pandemi ppkm vaksin covid-19 corona obat vaksin covid-19 rapid test swab test covid-19 pandemi corona MOJOK.CO

Rapid Test: Tes Cepat yang Logikanya Bikin Saya Malah Bingung

6 Juli 2020
Problem Kekinian yang Menyebalkan: Masker Copot Saat Memakai Helm terminal mojok.co

Problem Kekinian yang Menyebalkan: Masker Copot Saat Memakai Helm

24 September 2020
Curahan Hati Emak-Emak Jadi Guru di Rumah dan Dituntut Serba Bisa

Curahan Hati Emak-emak yang Jadi Guru di Rumah dan Dituntut Serbabisa

9 April 2020
Cerita Prihatin yang Mungkin Dipahami Pedagang Pinggir Jalan Ketika Hujan terminal mojok.co

Kebiasaan ‘Noleh Tonggo’ Masyarakat Desa Saat Dapat Bantuan Pemerintah

21 September 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.