Mudik menjadi sebuah hal yang menyenangkan untuk dijalani, juga diceritakan, terlebih jika mudik solo menggunakan bus. Benar-benar banyak hal yang harus dipikirkan sebelum melakukan agenda tahunan itu. Selain karena bus itu jadwalnya lumayan fleksibel, ada banyak hal tak terduga saat mudik dengan bus. Terlebih, jika pulangnya sendiri.
Disclaimer dulu. Mudik solo ini maksudnya mudik sendirian lho, bukan pulang ke Solo.
Nah, sebagai seorang yang sudah dari piyik menjadi seorang pemudik, saya akan membagikan 6 tips ultimate untuk Anda yang sekiranya akan mudik solo, dengan menggunakan angkutan umum. Terutama bus, tapi kayaknya juga bisa diaplikasikan pada transportasi umum yang lain.
Daftar Isi
Packing seringkas mungkin
Mudik solo berarti Anda hanya bisa bergantung pada diri Anda sendiri, utamanya untuk membawa semua beban hidup dan oleh-oleh. Saran saya, sebisa mungkin bawa barang yang paling penting saja. Jangan terlalu banyak bawa baju, pasti masih ada baju kan di kampung. Kalau bisa, jadikan satu saja dalam tas punggung.
Lebih lanjut, kalau memungkinkan paketkan saja oleh-olehnya. Lebih enak dan ringkas tidak usah pake acara angkat sana-angkat sini. Belum lagi kalau pas turun lupa kan amsyong. Rugi dan nggak jadi bagi-bagi oleh-oleh.
Oh iya, jangan lupa, taruh uang dalam beberapa tempat berbeda. Jadi, ya kalau apes pas kecopet tidak semua keambil ya kan. Paling penting letakkan uang untuk bayar ongkos, ke toilet, beli cemilan di tempat yang terjangkau jadi tidak usah mengaduk-aduk isi tas.
Pemilihan tempat duduk
Mudik solo itu gampang-gampang susah. Contohnya ketika tiba saat untuk memilih tempat duduk di dalam bus. Adanya azas siapa yang cepat dia yang dapat membuat Anda memiliki pilihan terbatas dalam mengambil tempat duduk.
Ya ada beberapa PO bus yang ngasih tempat duduk sesuai nomor tiket dan memang seharusnya kayak gitu. Tapi, yang ideal itu kadang nggak muncul di realitas.
Jika Anda pemabuk berat, alias suka mabuk darat, saya sarankan sebisa mungkin jauhi tempat duduk dekat tangki bahan bakar. Biasanya ada di bagian belakang kanan bus. Jauhi juga toilet karena ya bau lah, paham kalau ini mah. Lebih lanjut lebih baik ambil tempat duduk yang tidak di pojok belakang karena rawan pencopetan.
Latihan menahan pipis dan pup selama perjalanan
Tidak semua armada bus menyediakan toilet. Jika ada juga biasanya tidak boleh digunakan untuk pup. Nah, maka dari itu, skill menahan pipis dan pup begitu esensial di kala mudik solo. Tapi, caranya gimana coba?
Ada sebuah tips aneh dari teman saya. Katanya, agar aman dari serangan kebelet pup di tengah perjalanan, minum saja Diapet atau obat untuk mencret, dijamin mampet. Tapi, seusai perjalanan Anda disarankan untuk mengonsumsi pepaya biar bisa lancar.
Anda ingin lebih tradisional? Jangan lupa bawa batu sekepalan tangan. Saat Anda sekiranya pengen pup, genggam erat batu itu sambil mensugesti diri sendiri untuk pup di tempat selanjutnya. Atau jika memungkinkan ya, bilang saja sama supir atau kondekturnya. Siapa tau dapat solusi ajib macam kenalan saya. Dia dikasih plastik dan botol plastik untuk pup pip di bawah kolong tol.
Hindari mengambil cemilan yang tiba-tiba hadir di pangkuan Anda
Saat naik bus, kadang Anda akan mendapati ada cemilan berupa kacang atau permen. Jika itu merupakan snack dari bus sih tak apa untuk disikat. Namun, jika itu berasal dari pengasong, kalau Anda memang mau bayar silakan. Kalau tidak ya tahulah kudu gimana.
Pernah suatu ketika saya melihat ada bule yang duduk di depan saya dapat jajan. Tanpa banyak bertanya bule itu auto makan saja. Pas ditagih jadi bingung sendiri karena dikira welcome snack. Lebih baik jika memang Anda hobi ngemil, siapkan saja dari rumah. Selain lebih murah, juga lebih aman ya to?
Waspada copet dan penipu
Ada baiknya ketika menjadi mudik solo fighter, anda meletakkan barang bawaan di dekat anda. Misal tas, bisa dipangku jika tidak terlalu berat. Selain sebagai pelindung, peluk tas juga bisa membuat anda lebih nyenyak saat tidur.
Oh iya, saat duduk jangan mau terlalu mepet dengan penumpang samping. Saya pernah hampir kecopetan sewaktu mudik. Ketika duduk di pojok, ada seorang lelaki yang mepet terus. Tanpa sadar tangan dia bergerilya di saku saya. Ya, karena tidak ada apa-apa saya tidak kehilangan apa pun.
Hindari juga sentuhan dari orang tidak dikenal di mana pun, karena banyak kasus penipu berkeliaran mencari mangsa orang yang pergi sendirian. Modusnya bisa bermacam-macam, salah satunya adalah penggandaan uang.
Bapak saya pernah jadi korban. Blio menuturkan, begitu turun di terminal, ada seorang lelaki menghampiri beliau. Dia menepuk Bapak, lalu mempertontonkan jika dia bisa mengubah uang seribu menjadi seratus ribu. Tanpa sadar Bapak menyerahkan semua hartanya. Sampai sandal mahal beliau berganti menjadi swalow sepuluh ribuan. Ah, sudahlah.
Hindari penggunaan headset dan jangan ketiduran
Oke, ini tips yang bisa menimbulkan protes, tapi percaya deh, Yang paling penting selama perjalanan, Anda harus benar-benar dalam keadaan prima dan waspada. Maka dari itu, hindari menggunakan headset karena akan menurunkan konsentrasi Anda. Lebih baik menjadi pengamat selama perjalanan.
Jadi gabut sih, apalagi mudik itu kan artinya kita bakal di jalan lama dan bakal gabut. Tapi kalau pengin aman, ya mau nggak mau waspada.
Selain itu, selalu perhatikan daerah Anda berada. Jangan sampai Anda tidur menjelang tempat tujuan. Usahakan tetap melek, agar tidak kebablasan. Ya, kalau misal sudah tidak tahan lagi, Anda bisa minta tolong kondektur untuk membangunkan Anda bila sudah sampai tempat tujuan.
Itulah tips-tips mudik solo yang bisa saya berikan sebagai penyintas mudik single fighter. Ya, begitulah ketika rindu tidak terbendung, lebih baik pulang. Dan baiknya, pulang dalam keadaan gembira untuk bersilaturahmi dengan keluarga. Selamat mudik, hati-hati di jalan ya!
Penulis: Anisa Fitrianingtyas
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 4 Penderitaan yang Saya Rasakan Tiap Mudik ke Ciamis