Jika ada musisi dalam negeri yang karyanya layak untuk kita nantikan, maka dia adalah Tulus. Karakter vokal, kedalaman lirik lagu, hingga video klip lagu-lagu milik Tulus selalu saja menyenangkan untuk dinikmati. Termasuk lagu terbarunya yang berjudul “Hati-hati di Jalan”. Bayangkan, baru 10 hari yang lalu video klipnya rilis di YouTube, yang nonton sudah 4,8 juta orang!
Saya pun termasuk orang yang nggak bosan-bosannya memutar video klip Tulus “Hati-hati di Jalan”. Untungnya, video klip Tulus ini diputar lewat YouTube. Coba kalau bentukannya masih kepingan CD kayak zaman dulu. Wah, bisa auto mblaret-mblaret tuh CD saking seringnya diputar. Hehehe.
Nah, bicara soal video klip “Hati-hati di Jalan”, setelah bolak-balik diputar, saya menemukan enam hal yang bikin gagal fokus. Apa saja sih enam hal yang bikin gagal fokus itu? Yuk, kita simak.
#1 Kehadiran dua makhluk yang emboh
Kali pertama menonton video klip Tulus ini, kehadiran dua makhluk dalam video klip tersebut memang bikin gagal fokus. Seketika otak saya jadi bertinyi-tinyi, makhluk apakah gerangan yang besar dan berbulu lebat itu?
Satu-satunya petunjuk yang bisa kita dapatkan hanyalah jenis kelamin si makhluk. Yang warna abu-abu itu yang cowok, sementara yang kuning itu cewek karena perawakannya yang lebih kecil dan ada cepol kuncir di kepalanya. Padahal tebakan itu juga belum tentu benar, ya. Wqwqwq. Siapa tahu justru malah sebaliknya.
#2 Poni makhluk abu-abu
Kalau diperhatikan, si makhluk abu-abu ini nggak konsisten untuk urusan syle bulu, eh, rambut. Atau apa, sih? Yang jelas, di beberapa scene, rambut bagian depan miliknya dibiarkan terurai menutupi sebagian wajah. Tapi, ada kalanya si rambut “disisir” ke samping menyerupai poni lempar. Dan kalian tahu nggak? Seketika poni lemparnya mengingatkan diri saya akan Andika Kangen Band di masa lalu. Uwuuu.
#3 Kedipan mata
Bukan Tulus namanya kalau nggak bisa menghadirkan sesuatu yang sederhana tapi bermakna. Pada video klip “Hati-hati di Jalan”, sesuatu yang sederhana itu diwakilkan oleh kedipan mata. Harus kita akui bahwa kedipan mata dua makhluk misterius dalam video klip tersebut sungguh membuat lubang di hati. Seketika kita seperti turut merasakan ketidakberdayaan, sama halnya dengan yang makhluk itu rasakan. Padahal apa, lho? Cuma kedipan mata doang, Men. Kedipan mata!
#4 Setting tempat
Hal lain yang bikin gagal fokus pada video klip terbaru Tulus adalah setting tempat. Maksud saya, lokasinya kok bisa njomplang banget, yak? Yang satu di laut, yang satu di hutan. Seolah dari awal sudah mau menjelaskan bahwa keduanya memang bagai langit dan bumi, bukan asam dan garam yang bertemu di belanga.
#5 Mobil
Simpel tapi nyata bikin gagal fokus. Itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan mobil dalam video klip “Hati-hati di Jalan”. Nder, tolong jawab saya. Dengan kaki yang segede itu, kok bisa ya si makhluk kuning nyetir mobil? Apa nggak salah nginjek kopling sama rem? Ngeri saya tuh membayangkan nanti mobilnya nabrak. Hiks.
#6 Pohon
Hal terakhir yang bikin gagal fokus adalah pohon yang diduduki oleh si makhluk kuning. Bukan apa-apa, saya cuma penasaran, sih. Gimana cara si makhluk kuning naik ke atas pohon? Soalnya kalau dilihat-lihat, jari-jari tangan dia kan gede banget dan nggak cengkram-able, Gaes. Apa naiknya pakai tangga, ya?
Halah, Mbyaaakkk, tinggal ditonton saja kok banyak komentar segala!
Mmm, nganu, saya juga penginnya gitu. Tapi apa daya, saya ini Capricorn. Konon katanya, Capricorn dikenal sebagai zodiak yang overthinking tingkat dewa.
Yang jelas, saya suka dengan konsep video klip terbaru Mas Tulus. Setidaknya, gambaran klise tentang cinta antara dua orang good looking yang biasa dimunculkan di video klip, nggak ada di sini. Sesuatu yang membuktikan bahwa cinta itu universal, milik siapa saja. Jadi, tolong dicatat, ya. Saya suka video klip “Hati-hati di Jalan” ini. Awas saja kalau nanti ada yang bully. Hih!
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 3 Video Klip Selain Bintang di Surga yang Bertema Perampokan.