Seiring dengan datangnya Piala Dunia 2022, aktivitas nonton bareng (nobar) ikut ramai digalakkan. Entah itu di kafe, warkop, pos ronda, atau bahkan hanya di ruang tamu pun, banyak orang yang memutuskan untuk nobar demi menyaksikan tim favoritnya berlaga. Dan memang, menyaksikan laga sepak bola bersama teman, keluarga, atau siapa pun terasa jauh lebih menyenangkan dibandingkan nonton sendiri. Seolah ada euforia, gemuruh semangat, dan perasaan yang sulit dideskripsikan yang memenuhi hati kita tatkala sedang nobar.
Saya termasuk golongan orang yang cukup sering merasakan pengalaman nobar pertandingan sepak bola. Saya ingat betul pengalaman nobar pertama saya, yakni ketika saya—yang saat itu masih berusia tujuh tahun—diajak oleh keluarga untuk nobar final Piala AFF 2010 antara Malaysia vs Indonesia di sebuah kafe. Meskipun saat itu Firman Utina, dkk. gagal meraih hasil positif, justru saya yang positif keranjingan nobar setiap ada laga-laga seru. Hingga kini, kebiasaan nobar masih sering saya laksanakan. Makanya saya jadi tahu setidaknya ada lima orang yang biasa ditemukan saat sedang nobar. Apa saja?
#1 Si Paling Fokus
Tipe penonton yang pertama adalah si paling fokus. Sesuai namanya, orang ini fokus dalam menyaksikan pertandingan yang ada di hadapannya. Dia nggak mau ketinggalan satu momen pun yang terjadi di atas lapangan hijau. Dan tujuannya datang nobar memang murni untuk menonton laga sepak bola, bukan untuk sekadar nongkrong bareng, mencari bahan untuk diunggah di Instastory, dll.
Kalau kalian datang terlambat ke acara nobar, yang perlu kalian lakukan untuk mengejar ketertinggalan hanyalah bertanya kepada si paling fokus ini. Dengan detail, dia pasti mampu menjelaskan bagaimana pertandingan berlangsung, berapa skor saat ini, tim mana yang terus-terusan diserang, siapa pemain yang paling stand out, dan sebagainya. Pokoknya tinggal tanya apa pun deh ke dia. Eh, tapi jangan tanya kapan Manchester United bakal juara Premier League lagi, ya. Nggak ada yang tahu jawabannya, Gaes. Wqwqwq.
#2 Si Setengah-setengah
Berbeda dari si paling fokus, penonton satu ini konsentrasinya terbagi dua: ke pertandingan dan ke HP. Saat laga tengah berjalan seru, pandangan si setengah-setengah ini akan berpusat pada layar TV demi menyaksikan pertandingan. Namun ketika laga sedang gitu-gitu saja kayak hubunganmu dan gebetan, perhatiannya bakal beralih ke layar HP, entah itu untuk sekadar scrolling media sosial, membuat cuitan mengenai laga yang berlangsung, atau mem-posting sesuatu di Instastory.
Biasanya, si setengah-setengah ini orang yang gemar sepak bola, tapi nggak fanatik-fanatik amat. Dia mungkin tahu siapa tim yang tengah bertanding, tetapi jika disuruh menyebutkan nama-nama setiap punggawanya, dia akan angkat tangan.
#3 Si FOMO
Orang yang ketiga adalah si FOMO. Kalau kalian nggak tahu, FOMO merupakan akronim dari Fear of Missing Out, atau istilah gampangnya takut ketinggalan. Golongan yang satu ini ikut nobar karena nggak pengin ketinggalan apa yang sedang ramai dilakukan orang lain meski sejatinya dia bukan penggemar si kulit bundar.
Setiap nobar, si FOMO pasti nggak pernah lupa untuk mengabadikan momen tersebut dan mengunggahnya ke media sosial. Dia ingin semua pengikutnya tahu bahwa dia nggak pernah “missing out”; dia selalu up to date dengan apa yang sedang menjadi perbincangan. Di musim Piala Dunia seperti sekarang, kalian akan banyak menemukan penonton nobar bertipe ini. Pokoknya ciri-cirinya adalah dia nggak pernah meninggalkan ponselnya, tak peduli pertandingannya sedang berlangsung alot ataupun B aja.
Namun, apakah menjadi si FOMO itu salah? Ya nggak, dong. Nggak ada yang melarang kalian ikutan nobar walau pengetahuan sepak bola kalian nihil. Sesungguhnya FOMO sifat yang dimiliki sebagian besar manusia, jadi nggak usah takut jadi FOMO!
#4 Si Prediksi
“Wah, ini sih pasti gol, Gaes! Nggak mungkin nggak masuk!”
“Yang menang pasti Argentina, Bro! Skornya minimal 2-0 atau lebih!”
“Yakin, deh, Maguire pasti mainnya jelek!”
Tipe penonton nobar yang keempat adalah si prediksi. Golongan yang satu ini doyan sekali membikin prediksi-prediksi mengenai laga yang sedang atau akan berlangsung, baik itu prediksi skor, pencetak gol, man of the match, siapa yang akan lolos ke babak berikutnya, dan sebagainya. Pokoknya seperti yang saya contohkan dalam beberapa kalimat di atas, deh.
Si prediksi biasanya memiliki pengetahuan sepak bola yang mendalam, sehingga ia berani membuat dugaan-dugaan semacam itu. Selain itu, orang bertipe seperti ini juga enak diajak berbincang perihal sepak bola karena obrolan pasti akan berjalan seru. Lagi pula, kalau ngomongin bola tetapi nggak bikin prediksi sama sekali, rasanya kurang afdal nggak, sih?
Berdasarkan pengalaman saya, di setiap event nobar, si prediksi akan bersuara paling lantang ketika sedang ada momen penalti. Mereka akan sibuk menyebutkan perkiraan mereka tentang berbagai macam hal; apakah penalti itu akan masuk atau tidak, ke manakah si penendang akan mengarahkan sepakannya, dll. Meskipun ada orang yang merasa suara-suara itu sebagai pengganggu kekhusyukan menonton, tetapi bagi saya, inilah yang bikin acara nobar menjadi makin seru dan membedakannya dengan menonton pertandingan seorang diri.
#5 Si Ngebingungin
Golongan terakhir adalah si ngebingungin, yakni orang-orang yang komentar dan celetukannya selama nobar malah bikin kalian bingung ketika mendengarnya. Hal ini sering saya rasakan ketika menonton laga timnas Indonesia. Saya sering mendengar kata-kata seperti “Jangan menyerah, jangan panik”, “Terus menekan… hahaha”, serta yang paling ngebingungin, “Hati-hati pemirsa, hati-hati pemirsa!”
Begitu saya mengecek, ternyata saya sedang nobar sembari mendengarkan komentar dari Bung Kus dan Rendra. Waduh, wajar jika saya kerap dibuat bingung, Gaes.
Eh, khusus untuk tipe yang terakhir ini, saya bercanda, ya.
Itulah lima orang saat nobar pertandingan sepak bola. Pada intinya, nobar merupakan sebuah kegiatan yang sangat menyenangkan di mana kita bisa menikmati keindahan sepak bola bersama orang-orang lain yang ingin merasakan pengalaman yang sama. Meskipun di dalamnya kita akan berjumpa dengan berbagai macam orang, percayalah, justru hal itu yang membuat nobar jadi seru dan menyenangkan.
Penulis: Bintang Ramadhana Andyanto
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Nobar di Kampung Saya Bukan Perkara Membela Tim, tapi tentang Ronaldo dan Messi.