Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

5 Kelebihan Pekerja Cikarang Dibanding Pekerja SCBD Jakarta

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
20 April 2022
A A
5 Kelebihan Pekerja Cikarang Dibanding Pekerja SCBD Jakarta Terminal Mojok.co

5 Kelebihan Pekerja Cikarang Dibanding Pekerja SCBD Jakarta (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sejak viralnya twit dan video tentang bekerja di SCBD Jakarta, komparasi dari pekerja SCBD dan Cikarang makin banyak diperbincangkan. Para pekerja SCBD Jakarta masih menganggap bahwa bisa berkantor di kawasan tersebut adalah sebuah privilese. Kawasan itu adalah surganya para pekerja kantoran. Namun, sebetulnya ada kelebihan yang dimiliki oleh karyawan Cikarang yang tidak dimiliki oleh karyawan di kawasan SCBD.

Beberapa kelebihan yang saya sebutkan di sini berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya terhadap orang-orang terdekat yang bekerja di Cikarang. Lantas, apa sajakah kelebihan yang dimiliki oleh pekerja Cikarang? Berikut di antaranya.

Cikarang (Shutterstock.com)

#1 Senang kalau ada lembur

Ketika pekerja di SCBD harus lembur sehingga membuat waktu pulang kerja tidak tepat, biasanya mereka bakal curhat. Curhat tersebut entah di media sosial ataupun teman terdekatnya. Hal yang diceritakan pun adalah soal betapa kantornya sangat toxic yang mempekerjakan mereka secara overtime dan overwork. Intinya, kantor mereka nggak memperhatikan work life balance pekerjanya.

Hal tersebut berbeda 180 derajat dengan yang dirasakan oleh pekerja Cikarang. Terkadang, orang tua saya malah mengeluhkan kalau jarang ada lemburan di perusahaan tempatnya bekerja. Bahkan, kalau orang tua saya diminta lembur di akhir pekan oleh atasannya, mereka tak mempermasalahkannya. Pasalnya, kalau nggak ada lemburan, pendapatan yang diterima orang tua saya jelas tidak akan menyentuh titik maksimal dalam satu bulan.

#2 Sadar bahwa dirinya adalah buruh

Orang tua saya memang tidak pernah ikut aksi demo buruh karena faktor usia yang sudah cukup sepuh. Akan tetapi, mereka mengapresiasi bila ada buruh yang demo. Lantaran, mereka sadar bahwa buruh yang demo tersebut sedang memperjuangkan hak-hak mereka sebagai tenaga kerja. Hal yang terpenting bagi orang tua saya adalah demonya tertib, damai, dan tidak merugikan orang lain.

Kawasan SCBD Jakarta (Shutterstock.com)

Namun, kesadaran diri sebagai seorang buruh bagi orang yang bekerja di kawasan elite semacam SCBD, saya rasa masih cukup rendah. Ini bisa terlihat, terkadang ada komentar tidak mengenakkan dari orang kantoran elite tersebut perihal demo buruh dan mereka seolah merasa bahwa bukan bagian dari buruh. Padahal, setiap orang yang bekerja dan menerima upah, ya disebut buruh. Iya, kan?

#3 Berserikat

Atas dasar memiliki nasib yang sama sebagai pekerja, para pekerja Cikarang bergabung dan bersatu dalam suatu serikat pekerja. Bergabungnya tersebut dengan tujuan agar bisa terpenuhinya semua hak-hak dari seorang buruh. Hal ini pun agar mereka dapat melawan apabila ada kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pemberi kerja.

Sementara itu, kurang sadarnya orang kantoran di kawasan elite bahwa dirinya adalah buruh, nggak banyak yang menyadari pentingnya berserikat ini. Lantas, ngomel di media sosial tentang kantornya menggunakan akun anonim pun sering terjadi dan kita lihat sehari-hari.

#4 Biaya nongkrong pekerja Cikarang lebih terjangkau

Kalau membahas tempat tongkrongan para pekerja SCBD memang sulit ditandingi oleh pekerja di tempat mana pun. Selain karena tempatnya mewah dan berkelas, lokasi dari tempat nongkrong pekerja SCBD ini dapat dikatakan dekat dengan kantor. Akan tetapi, konsekuensi atas itu semua adalah biaya nongkrong yang cukup tinggi.

Tempat nongkrong di SCBD biasanya mahal (Shutterstock.com)

Coba kita bandingkan dengan tongkrongan pekerja Cikarang, ambil salah satu contohnya adalah Lapangan Mattel. Lokasi dari Lapangan Mattel ini terletak di kawasan Jababeka dua. Di lapangan tersebut kita dapat temui berbagai macam pedagang, misalnya penjual kopi keliling atau yang biasa disebut starling. Tentu saja, kopi di sini dijual dengan harga yang jauh lebih terjangkau bila dibandingkan dengan biaya nongkrong pekerja SCBD. Apalagi, uang tersebut disalurkan pada pedagang kecil secara langsung.

#5 Nggak perlu menganggarkan budget outfit

Selain ada Paris Fashion Week, menurut saya juga ada SCBD Fashion Day. Outfit para pekerja SCBD biasanya bebas. Kebebasan dalam berpakaian ini membuat outfit pekerja SCBD menjadi stylish dan modis. Pun biasanya, mereka memilih pakaian dengan merek ternama yang harganya cukup mahal, apalagi bila standarnya UMR Jogja.

Namun, untuk pekerja Cikarang, nggak perlu meribetkan hal itu. Pasalnya, outfit kerja mereka rata-rata sudah disediakan perusahaan. Ini lebih enak, kan? Jadi, mereka nggak perlu mikirin lagi mau pakai outfit apa untuk pergi kerja.

Itulah beberapa kelebihan pekerja Cikarang dibandinkan pekerja SCBD. Namun, yang terpenting, di mana pun kamu bekerja itu nggak masalah. Akan jadi masalah kalau kamu terlalu banyak mengeluh dengan pekerjaanmu. Apalagi kalau kamu cuma mengeluh, tapi nggak ada usaha untuk mengubahnya.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Audian Laili

BACA JUGA Menerka Alasan Pekerja Cikarang Jarang Flexing Pekerjaan di Media Sosial

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 April 2022 oleh

Tags: BuruhCikarangJakartapekerjaSCBD
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

5 Alasan Punya Mobil Pribadi di Jakarta Itu Sekarang Sudah Nggak Worth It

5 Alasan Punya Mobil Pribadi di Jakarta Itu Sekarang Sudah Nggak Worth It

3 Mei 2025
Jalan Tambak, Penghubung 3 Kota Administrasi Jakarta dengan Segudang Drama

Jalan Tambak, Penghubung Tiga Kota Administrasi Jakarta dengan Segudang Drama

9 Januari 2024
Jakarta vs Jawa: Kenapa Orang Jabodetabek Merasa Berbeda?

Jakarta vs Jawa: Kenapa Orang Jabodetabek Merasa Berbeda?

15 Maret 2025
Jalan TB Simatupang Layak Mendapat Predikat Jalan Paling Memuakkan di Jakarta

Jalan TB Simatupang Layak Mendapat Predikat Jalan Paling Memuakkan di Jakarta

18 Oktober 2023
Kenapa Sate Klathak di Jakarta Nggak Bisa Menyaingi Bantul? (Agung P/Mojok)

Kenapa Sate Klathak di Jakarta Nggak Bisa Menyaingi Bantul?

6 Desember 2024
3 Aturan CFD Sudirman Jakarta yang Terpaksa Saya Tulis karena Banyak Pengunjung Nggak Peka Mojok.co

3 Aturan CFD Sudirman Jakarta yang Terpaksa Saya Tulis karena Banyak Pengunjung Nggak Peka

8 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Jasa Unik yang Tidak Saya Sangka Dijual di Threads, dari Jaga Orang Sakit sampai Gendong Anak

3 Jasa Unik yang Tidak Saya Sangka Dijual di Threads, dari Jaga Orang Sakit sampai Gendong Anak

17 Juli 2025
Pengalaman Perdana Mencoba Djournal Coffee: Kopi Mahal yang Bikin Saya Menyesap dan Mikir Dua Kali, tapi Akhirnya Pasrah dan Bahagia

Pengalaman Perdana Mencoba Djournal Coffee: Kopi Mahal yang Bikin Saya Menyesap dan Mikir Dua Kali, tapi Akhirnya Pasrah dan Bahagia

19 Juli 2025
5 Culture Shock yang Dirasakan Anker KRL Jabodetabek Saat Naik KRL Jogja Solo

5 Culture Shock yang Dirasakan Anker KRL Jabodetabek Saat Naik KRL Jogja Solo

16 Juli 2025
Transum Jogja Terlalu Busuk, Malu Sama Orang Jakarta (Unsplash)

Pemerintah Jogja Sebaiknya Segera Memperbaiki Transportasi Umum dengan Mencontoh Jakarta karena Jogja Semakin Meresahkan

19 Juli 2025
4 Makanan Khas Purwokerto yang Pantas Jadi Oleh-oleh selain Keripik Tempe dan Nopia, Sayangnya Tidak Banyak Wisatawan Tahu Mojok.co

4 Makanan Khas Purwokerto yang Pantas Jadi Oleh-oleh selain Keripik Tempe dan Nopia, Sayangnya Tidak Banyak Wisatawan Tahu 

14 Juli 2025
Bakpia Jogja Itu Overrated, Siap-siap Saja Dilibas Pia Kering Malang yang Menang dari Segala Aspek!

Bakpia Jogja Itu Overrated, Siap-siap Saja Dilibas Pia Kering Malang yang Menang dari Segala Aspek!

13 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GyP2I7Gxgvg

DARI MOJOK

  • Pengalaman Naik Bus Malam: Laptop Berisi Skripsi Digondol Maling, Ganti Rugi Tak Seberapa tapi Mimpi Jadi Sarjana Harus Tertunda
  • Kok Bisa Menyesal Ambil KPR di Tanah Rantau, Memangnya Sebelum Ambil Rumah Nggak Pake Mikir?
  • Film “Sore: Istri dari Masa Depan” Memberi Penyesalan, Harapan Semu, dan Dendam pada Kehidupan Rumah Tangga di Masa Lalu
  • Rekomendasi 7 Drama Korea Medis Terbaik Sepanjang Masa
  • Profesi Relawan Menyadarkan Saya Pentingnya Kata Selamat Tinggal dan Terima Kasih di Kehidupan yang “Chaos”
  • Rasanya Ditipu Berkali-kali sama Suami Saat Naik Sepeda Jarak Jauh, Menempuh 55 Kilometer via Jalur Biadab Menuju Waduk Sermo

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.