Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

5 Kebiasaan Food Vlogger yang Sebenarnya Menyebalkan

Erma Kumala Dewi oleh Erma Kumala Dewi
20 Maret 2023
A A
5 Kebiasaan Food Vlogger yang Sebenarnya Menyebalkan

5 Kebiasaan Food Vlogger yang Sebenarnya Menyebalkan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Food vlogger menjadi profesi baru yang cukup menjanjikan beberapa tahun belakangan. Jika dulu hanya Pak Bondan Winarno yang diingat sebagai pengulas makanan, namun kini semakin banyak saja pengulas makanan di media sosial. Nyatanya, konten food vlogger kini memang ramai peminat. Sesekali saya juga menonton konten kulineran buat hiburan dan teman makan.

Walaupun konten food vlogger cukup menghibur dan asyik untuk diikuti, ada beberapa kebiasaan buruk dari mereka yang sangat saya sayangkan. Bahkan semakin ke sini kebiasaan para food vlogger terasa semakin berlebihan dan menjadi menyebalkan. Berikut di antaranya:

Terlalu cepat memberikan reaksi

Saya heran betul sama para food vlogger yang suka bereaksi berlebihan terhadap makanan. Terutama yang baru masukin makanan ke mulut, tapi sudah bisa ngasih mimik muka yang aneh-aneh. Kesannya semua makanan yang dimasukkan ke mulutnya itu enaknya selalu di luar nalar. Padahal mengunyah makanannya saja belum.

Mbok ya tolong minimal dikunyah dulu lah makanannya, biarkan lidah mengecap rasa dengan baik, biarkan otak berpikir sebentar. Biar spesifik gitu lho deskripsi yang diberikan. Nggak cuma ngomong, “Rasanya ngeju banget!” atau “Enak banget sampai mau meninggoy!” atau “Pedesnya bikin keringetan, Gaes!” Kan bisa tuh lebih informatif. Kasih tahu apa saja yang sekiranya nggak bisa dirasakan dan dilihat oleh penonton melalui layar kaca. Kalau cuma keju atau sambal juga kelihatan kali dari tampilannya.

Suka buang-buang makanan

Gara-gara food vlogger, makin ke sini jadi semakin banyak orang yang suka berlebihan ketika makan. Topping martabak manis dibikin setebal jilidan skripsi, ngasih saus sampai luber ke mana-mana, sambal banjir nggak karuan, apa-apa dikasih keju mozzarella yang mulur atau saus mentai. Agaknya semakin ke sini, anak-anak muda jadi makin gemar dengan cita rasa yang serba ekstrem.

Ngasih toping dan saus berlebihan pada makanan itu nggak selalu baik. Sudah susah-susah pedagang meracik makanan dengan cita rasa tiap komponen yang serba seimbang, eh, malah dirusak dengan nambahin saus dan sambal yang nggak kira-kira.

Selain bisa merusak rasa, kebiasaan semacam ini juga termasuk buang-buang makanan. Saus dan sambal jadi cepat habis, atau tumpah sia-sia saat kita makan. Apalagi kalau makanannya nggak dihabisin karena terlalu pedas atau terlalu enek diakibatkan ulah sendiri. Lagian nontonin orang makan sampai berantakan itu bisa bikin selera makan berkurang.

Minim pengetahuan soal kuliner

Sangat disayangkan bahwa masih banyak food vlogger yang kurang pengetahuan soal makanan. Asal bisa makan dengan lahap dianggap sudah cukup. Padahal banyak sekali hal menarik yang bisa diceritakan dari sebuah hidangan. Misalnya dari latar belakang sejarahnya, kaitannya dengan budaya setempat, keunikan bahan bakunya, atau kekhasan yang membuatnya berbeda dari tempat lain. Barangkali Kisarasa bisa menjadi teladan bagi para pengulas makanan di luar sana.

Baca Juga:

10 Makanan yang Sering Bikin Salah Paham karena Namanya

Cara Kotor Warung Makan Menarik Pembeli: Punya Banyak Menu, tapi Sering Kosong

Tentunya para food vlogger nggak perlu membedah makanan sendakik-ndakik Chef Juna dan Chef Renatta. Sangat bisa dipahami kalau mereka minim pengetahuan soal teknik memasak dan bumbu-bumbu. Namun, kiranya mereka harus tahu bahan baku makanan yang disantapnya, dong.

Masih banyak lho food vlogger yang asal makan tapi nggak tahu makanan yang dimakan terbuat dari apa saja. Bedain bumbu-bumbu dapur yang sederhana dan paling umum saja nggak bisa. Padahal kan bisa riset dulu di internet atau nanya-nanya ke penjualnya.

Ulasan nggak objektif

Sebenarnya penilaian enak atau nggak enaknya suatu makanan sangatlah subjektif. Dalam mengulas makanan, pasti pernah dijumpai makanan yang nggak sesuai dengan selera si food vlogger. Namun, food vlogger tetap harus memberikan ulasan seobjektif mungkin, mencari sisi baik makanan tersebut, dan menyampaikan apa saja kekurangannya apa adanya. Tentunya dengan bahasa yang sehalus mungkin. Kalau bisa preferensi pribadi harus dikesampingkan dulu.

Sangat berbahaya untuk menyatakan secara eksplisit bahwa makanannya nggak enak hanya karena nggak sesuai selera. Apalagi kalau nama tempatnya dicantumkan segala. Sebab, nyatanya ulasan dari food vlogger punya power yang cukup besar dalam membangun opini publik. Maka dari itu ulasan buruk bisa mematikan rejeki orang lain. Kalau makanan yang diulas nggak sesuai selera mending nggak usah ditayangin ke publik sekalian.

Ulasan nggak jujur

Review yang nggak jujur itu sama buruknya dengan review yang terlampau pedas. Terkadang masih bisa kita jumpai food vlogger yang reviewnya main aman. Mereka menutup-nutupi kekurangan makanan yang sedang diulas.

Kasihan lho penonton yang kemakan review bohong itu. Pasti ada kekecewaan karena makanan yang mereka dapat nggak sesuai dengan ulasan yang ditontonnya. Kepercayaan penonton pada food vlogger tersebut juga akan menurun. Jadi rugi sendiri kan kalau penontonnya makin berkurang?

Itulah beberapa kebiasaan food vlogger yang bisa bikin sebal penonton. Akan sangat menyenangkan kalau konten makan-makan bisa dikemas lebih baik lagi. Nggak cuma menjual adegan makan dengan lahap, Gaes.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Pesan untuk Pemilik Warung yang Dikunjungi Food Vlogger.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Maret 2023 oleh

Tags: food vloggerMakananReview
Erma Kumala Dewi

Erma Kumala Dewi

Penggemar berat film kartun walaupun sudah berumur. Suka kulineran dan kekunoan.

ArtikelTerkait

unboxing hp

Terima Kasih Tukang Review dan Unboxing HP

26 September 2019
Review Attack on Titan Final Season Episode 1: Bagus, namun Tetap Khawatir

Review Attack on Titan Final Season Episode 1: Bagus, namun Tetap Khawatir

11 Januari 2022
Vespa Matic Itu Overrated, Masih Kalah Nyaman dengan Yamaha Mio Generasi Pertama, Jauh!

Vespa Matic Itu Overrated, Masih Kalah Nyaman dengan Yamaha Mio Generasi Pertama, Jauh!

16 Januari 2024
Begini Rasanya Menjadi Penumpang KA Bengawan Kelas Ekonomi, Pegel Dikit Nggak Ngaruh!

Begini Rasanya Menjadi Penumpang KA Bengawan Kelas Ekonomi, Pegel Dikit Nggak Ngaruh!

14 Januari 2024
Review Jujur Sandal Fipper dari Pengguna yang Sandalnya Dicuri Orang

Review Jujur Sandal Fipper dari Pengguna yang Sandalnya Dicuri Orang

10 Januari 2024
Nasi Kandar dan Nasi Padang, Serupa Bentuknya, Serupa Rasanya

Nasi Kandar, Makanan Hype yang Overrated: Rasanya Nggak Jelas, Lauknya Nggak Seenak Tampilannya

25 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.