Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Fesyen

4 Dosa Saat Beli Sepatu yang Sering Dilakukan

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
28 Juli 2022
A A
Dosa Saat Beli Sepatu yang Sering Dilakukan

Dosa Saat Beli Sepatu yang Sering Dilakukan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beli sepatu aja pakai dosa segala…

Beberapa orang percaya, memilih sepasang sepatu sama pentingnya dengan memilih seseorang untuk dijadikan pacar. Bukan tanpa sebab, sepatu yang kurang pas pastinya akan terasa mengganggu untuk dikenakan seharian. Lebih jauh lagi, alih-alih melindungi kaki, memakai sepatu yang tidak tepat justru akan menyakiti kaki itu sendiri. Tidak peduli mau secantik atau semahal apa pun harga sepatu tersebut.

Sejak merebaknya toko online dan marketplace, perilaku konsumen pun turut berubah. Tak terkecuali ketika mereka memutuskan untuk beli sepatu. Cukup ambil ponsel, klak-klik ini itu, lalu duduk manis menunggu antaran paket sepatu datang.

Memang betul, cara berbelanja seperti ini sangat praktis, cepat, dan mudah. Akan tetapi, tidak jarang pula orang akan kecewa manakala sepatu yang telah dinanti sudah berada di depan mata. Bukan masalah ketidaksamaan barang dengan foto, tetapi lebih kepada ukuran dan tingkat kenyamanan sepatu tersebut saat digunakan.

Oleh sebab itu, sebenarnya akan lebih bijak jika beli sepatu secara langsung di toko offline karena calon pembeli bisa langsung menjajalnya. Setidaknya, alternatif belanja seperti ini akan meminimalisir kekecewaan terhadap barang yang hendak dibeli. Meskipun demikian, bukan berarti kita terhindarkan dari dosa saat membeli sepatu secara langsung, lho! Nyatanya, masih banyak orang yang melakukan sejumlah dosa saat membeli sepatu meskipun dilakukan langsung di toko atau pusat perbelanjaan.

Dosa Beli Sepatu #1 Kurang memahami bentuk kaki sendiri

Salah satu aspek yang perlu diperhatikan saat memilih sepatu tentunya adalah ukuran kaki seseorang. Namun, ternyata hal tersebut tidak cukup. Ada faktor lain yang perlu dicermati selain panjang kaki semata, yakni bentuk kaki. Di samping ketidaksimetrisan bagian tubuh kanan dan kiri seseorang, faktanya, bentuk kaki orang pun berbeda-beda. Secara umum, bentuk kaki dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu bentuk kaki normal, kaki datar, dan kaki pes cavus.

Cara mengidentifikasi kaki seseorang cukup mudah. Pertama, basahi keseluruhan telapak kaki secara merata sampai ke jari jemari kaki. Kemudian, berdirilah di atas selembar kardus. Dari situ kita bisa melihat cap kaki yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan membeli alas kaki.

Apabila cetak kaki yang tergambar terlihat penuh, artinya seseorang memiliki bentuk kaki datar. Jika terdapat jarak di tengah kaki antara tumit dan pangkal jari, berarti seseorang mempunyai bentuk kaki pes cavus di mana bagian tengah cenderung menonjol ke atas sehingga tidak meninggalkan jejak basah. Sedangkan kaki normal akan mencetak tapak basah dengan bagian tengah telapak agak terpotong di sebelah dalam.

Baca Juga:

AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet

4 Alasan Belanja di Miniso Lebih Nyaman daripada di Niceso, Bukan Cuma Soal Harga 

Dengan memahami bentuk kaki sendiri, peluang mendapatkan alas kaki yang tepat akan semakin besar. Pemilik bentuk kaki datar sebaiknya menghindari sepatu dengan insole yang melesak ke bawah agar tidak sakit saat digunakan dalam jangka waktu pemakaian lama. Bagi pemilik kaki pes cavus, sepatu dengan alas yang memberikan bantalan di bagian tengah terlapak kaki menjadi opsi yang paling tepat. Di sisi lain, bentuk kaki normal tidak terlalu banyak masalah dalam menentukan insole yang tepat, tetapi boleh pula menyisipkan alas dalam tambahan untuk menambah kenyamanan kala melangkah.

Dosa Beli Sepatu #2 Mengesampingkan bahan sol

Model dan bahan sepatu biasanya menjadi fokus utama di kala membeli alas kaki. Padahal, sol juga memiliki peranan penting dalam menentukan derajat kenyamanan pemakaian sepatu. Sialnya, orang masih jarang mencermati bahan sol yang digunakan dalam pembuatan sepatu.

Misalnya sol sepatu berbahan dasar karet, yang umumnya digunakan sebagai bahan pembuatan sol sepatu olahraga, terlihat nyaman kala dikenakan di hari-hari biasa. Akan tetapi, sol karet akan mengeras begitu cuaca berubah menjadi dingin. Di sisi lain, sepatu olahraga wajib memiliki kelenturan dan kemampuan meredam benturan. Dengan kata lain, sepatu bersol karet tidak ditujukan untuk aktivitas olahraga dalam keadaan dingin.

Cara membedakan bahan dasar sol sebenarnya tidak terlalu sulit. Misalnya saja sol kulit dapat diterka dengan cara mengetuknya di mana ia akan mengeluarkan bunyi cukup nyaring. Selain itu, secara kasat mata, sol kulit tampak lembut dan berkilau. Sedangkan sol karet mempunyai warna matte atau doff yang tidak akan memantulkan cahaya.

DItambah lagi, sebagaimana fungsinya untuk meredam benturan, sol karet hampir tidak menimbulkan suara saat diketuk. Apabila mencari sol yang fleksibel, mudah ditekuk, serta tidak licin, maka kedudukan sol poliuretan tidak akan tergantikan.

Dosa Beli Sepatu #3 Sebatas melihat hak sepatu

Coba berikan penilaian antara sepatu perempuan dengan model kitten heels dan hak 3 cm dibandingkan dengan model stiletto yang punya hak minimal 12 cm, manakah yang lebih enak dipakai berjalan seharian? Sama-sama sepatu berhak, orang lumrahnya akan mengira jika sepatu dengan hak rendah akan jauh lebih nyaman ketimbang sepatu berhak tinggi. Kenyataannya, penghakiman seperti ini belum tentu benar.

Bukan perihal tinggi hak yang membuat sepasang sepatu menjadi nyaman atau tidak dikenakan. Sepatu bertumit tinggi akan tetap enak dipakai seharian asalkan mempunyai sol atau alas yang tebal. Misalnya, sepatu bertumit setinggi 15 cm bisa saja tidak menyakitkan karena bagian depan sepatu diberikan sol tambahan berupa platform setinggi 5 cm. Alas luar atau sol sepatu akan memberikan bantalan yang mengurangi tekanan langsung ketika berjalan. Di sisi lain, sepatu bertumit 3 cm bisa saja terasa seperti neraka saat dipakai berdiri cukup lama atau berjalan mengejar jadwal KRL jika sol yang dipasangkan terbilang tipis.

Dosa Beli Sepatu #4 Membeli sepatu di pagi hari

Ya, ternyata waktu pun menjadi salah satu variabel yang menentukan kenyamanan sepatu yang akan dipinang, lho! Saat pagi hari merupakan waktu yang tidak disarankan bagi seseorang untuk beli sepatu. Bukan karena mal dan pertokoan belum buka, alasan ini lebih mengarah pada penjelasan ilmiah. Singkatnya, ukuran kaki bisa berbeda antara pagi dan sore hari. Pada pagi hari, besar kaki cenderung lebih kecil ketimbang di sore dan malam hari.

Dengan demikian, waktu yang disarankan untuk membeli sepatu adalah pada sore atau malam hari. Sebab, di rentang waktu tersebut, ukuran telapak kaki mendekati maksimal. Setelah banyak melakukan aktivitas dan berjalan kaki sepanjang hari, kaki akan membengkak. Menurut sebuah penelitian, kaki akan membesar sekitar 5% di akhir hari dari ukuran semula. Oleh sebab itu, pastikan untuk berbelanja sepatu di saat yang tepat agar tidak menyesal di lain hari, ya.

Itulah empat dosa yang biasanya kurang disadari ketika memutuskan untuk membeli sepatu. Harga dan merek memang bukan jaminan bahwa sepasang sepatu pasti bagus, awet, dan enak dipakai. Namun ada kalanya, berinvestasi pada sesuatu yang sedikit lebih mahal seperti sepatu yang memadukan kecanggihan teknologi dan anatomi telapak kaki menjadi pilihan baik. Kalau dalam satu hari ternyata pekerjaan kita menuntut mondar-mandir dengan intensitas tinggi, pastinya nggak asyik juga kalau telapak kaki jadi cenat-cenut karena sepatu yang dipakai kurang nyaman, kan?

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Membeli Sepatu Itu Nggak Selalu Mudah, Sering Rumitnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Juli 2022 oleh

Tags: belanjadosasepatu
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

Toko Progo, Tempat Belanja Terbaik di Jogja. Fix No Debat!

Toko Progo, Tempat Belanja Terbaik di Jogja. Fix No Debat!

7 Agustus 2024
6 Dosa Besar Pengguna Toilet Umum yang Harusnya Nggak Dilakukan Lagi

6 Dosa Besar Pengguna Toilet Umum yang Harusnya Nggak Dilakukan Lagi

5 Juli 2023
Sepatu Adidas Adizero Y-3, Sepatu Lari yang Sebaiknya Nggak Usah Dipakai Lari oleh Kaum Mendang-Mending. Eman-eman!

Sepatu Adidas Adizero Y-3, Sepatu Lari yang Sebaiknya Nggak Usah Dipakai Lari oleh Kaum Mendang-Mending. Eman-eman!

26 Juni 2024
Akui Saja Belanja di Minimarket Memang Menjengkelkan karena Harus Bertemu Karyawan yang Cuek dan Lelet

Akui Saja Belanja di Minimarket Memang Menjengkelkan karena Harus Bertemu Karyawan yang Cuek dan Lelet

24 November 2023
4 Tempat Belanja Tak Biasa yang Cocok buat Orang Berkepribadian Ekstrovert Terminal Mojok

4 Tempat Belanja Tak Biasa yang Cocok buat Orang Ekstrovert

15 April 2022
4 Dosa Saat Masak Nasi Goreng yang Nggak Disadari Terminal Mojok

4 Dosa Saat Masak Nasi Goreng yang Nggak Disadari Banyak Orang

22 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.