Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

4 Alasan Orang Tegal Mikir Seribu Kali sebelum Makan di Warteg

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
20 Juli 2025
A A
4 Alasan Orang Tegal Mikir Seribu Kali sebelum Makan di Warteg Mojok.co

4 Alasan Orang Tegal Mikir Seribu Kali sebelum Makan di Warteg (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Secara harfiah, Warteg berarti Warung Tegal. Sebuah nama yang menggabungkan konsep warung makan sederhana dan Kota Tegal sebagai identitas asal-usulnya. Saat ini, warteg tidak hanya dijumpai di kota asalnya, tapi bisa dengan mudah ditemui di kota-kota besar. Bahkan, tempat makan yang satu ini sudah ada waralabanya.

Umumnya, warung Tegal menjamur di Jakarta dan sekitarnya. Warung ini jadi tempat melepas lapar para pekerja kantoran, mahasiswa, hingga ojol. Pelanggan menganggap harga makanan di warteg lebih terjangkau, menunya variatif dan porsinya lebih mengenyangkan.

Akan tetapi, apakah warung Tegal adalah tempat makan favorit bagi orang Tegal itu sendiri? Jawabannya, nggak juga. Bahwa warteg berasal dari Tegal, itu betul. Tapi, kalau dibilang jadi pilihan utama untuk mengisi perut, yaa… nggak gitu juga.

#1 Warteg tempatnya kecil dan kurang nyaman

Umumnya, warteg di Tegal adalah rumah makan sederhana dengan ukuran yang cukup kecil. Warteg seringkali hanya bisa menampung kurang dari 10 orang. Saking kecilnya ukuran warteg, suara aktivitas di dapur, seperti mencuci piring ataupun menggoreng lauk bisa terdengar dengan jelas.

Dengan kondisi seperti itu, agak sulit mencari kenyamanan kalau niatnya ingin makan santai. Apalagi kalau datang bawa keluarga, lengkap dengan anak kecil. Wah, malah repot sendiri. Belum lagi, fakta bahwa kebanyakan pelanggan warung Tegal adalah bapak-bapak. Itu bikin sebagian orang, terutama perempuan, merasa kurang nyaman untuk makan di tempat.

Maklum, bapak-bapak ini biasanya setelah makan langsung nyebat. Alhasil, ruangan sempit itu makin pengap dengan asap rokok yang nggak bisa kemana-mana. 

#2 Punya alternatif tempat lain yang lebih oke

Alasan lain kenapa orang Tegal jarang makan di warteg, mereka punya alternatif tempat makan lain yang lebih oke. Ini kita nggak ngomongin soal kafe kekinian yang memang makin menjamur di Kota Tegal ya. Ini kita bicara soal tempat makan lain, selain warteg, yang harganya cocok untuk kantong UMR.

Tempat makan yang saya maksud adalah warung lengko dan warung sayur asem. Memang sih, beberapa warung Tegal ada yang sekalian menjual nasi lengko. Sayur asem pun sudah jadi semacam menu wajib di warteg. Tapi, rasa lengko dan sayur asem di warung Tegal berbeda dengan warung yang cuma menjual lengko saja ataupun warung asem saja.

Baca Juga:

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

4 Alasan Kamu Wajib Coba River Tubing di Kebumen yang Sungainya Masih Bersih 

Asli, kalau kalian main ke Tegal, cobalah makan di warung sayur asem. Ya Rabb, sayur asem sama pecakan ikan cucut dan mirongnya itu loh, nagih! Ini kalau penulis kenamaan Korea Selatan Baek Se-Hee pernah makan sayur asem mungkin nggak akan bikin novel  I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki, tapi bikin I Want to Die but I Want to Eat Sayur Asem.

#3 Harga makanan di warteg tidak murah lagi

Bagi orang Tegal yang sedang di perantauan, makan di warteg juga tak lagi jadi pilihan utama. Sebab, harga makanan di warteg seringkali bikin menyesal. Bayangkan saja, sudah ambil nasi dengan sayuran tanpa sepotong pun protein hewani. Begitu bayar, harganya malah lebih mahal dari sebungkus nasi Padang lauk ayam lengkap dengan kuah gulai yang mewah. Lha, tahu gitu tadi mending langsung belok ke warung Padang aja, kan?

Persoalan harga makanan warteg yang makin mahal tidak hanya terjadi di warteg di luar kota. Warteg di Tegal pun banyak yang seperti itu. Karena ya itu, kultur warteg memang bukan seperti restoran yang menampilkan daftar harga yang jelas. Biasanya, pembeli datang terus langsung tunjuk-tunjuk makanan.

Dan, jadi sesuatu yang nggak umum juga bagi pembeli di warteg untuk bertanya tentang harga saat memesan. “Bu, kalau misal saya pesan nasi, sayur lodeh, orek tempe, sambel sama telur balado, berarti habisnya berapa, ya?”

Jadi, cuma bisa pasrah dengan perhitungan pemilik warteg. Harganya kerap bikin bertanya-tanya, “Tadi makan apa aja ya? Kok mahal?” tiap kali keluar dari warung.

#4 Banyak penjual makanan di Tegal

Terakhir, alasan kenapa orang Tegal tidak makan di warteg adalah karena di Tegal banyak penjual makanan. Kalau pagi, sangatlah mudah cari penjual sarapan di Tegal. Ada yang menjajakan makanan keliling dengan sepeda ataupun motor. Ada pula yang menggunakan tenda ataupun meja sesederhana.

Terus siangnya, banyak pula penjual lauk keliling. Segala macam sayur dan lauk komplit  ada di sana. Minus nasi doang, tapi itu kan bukan masalah. Tinggal ceklek magic com, beres. 

Kemudian sorenya, banyak gerobak abang-abang penjual ponggol setan. Ponggol setan ini adalah nasi bungkus dengan lauk tempe orek yang sangat pedas. Rasa ponggol setan, tentu lebih menggugah selera daripada nasi bungkus di warteg yang sudah dimasak sejak dini hari. Pokoknya, nggak kurang-kurang makanan di Tegal. Jadi ya nggak heran jika warung Tegal bukanlah prioritas.

Itulah empat alasan kenapa orang Tegal justru jarang makan di Warteg. Dan, sebenarnya, alasan utamanya adalah mblenger—alias bosan. Di Tegal, warteg itu banyak banget jumlahnya, Lur. Saking banyaknya, rasanya sudah bisa ketebak. Akhirnya, tiap kali dengar ibu bilang, “Ibu nggak masak, nanti beli nasi di warteg saja,” perut langsung kenyang duluan padahal belum makan. 

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Sulitnya Jadi Penjual Warteg: Sehari-hari Siapkan Menu Enak dan Murah, tapi Kerap Kurang Dihargai Pembeli.

 Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Juli 2025 oleh

Tags: kuliner tegalOrang Tegaltegalwartegwarung tegal
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Mari Bersepakat Kota dan Kabupaten Tegal Adalah Jepangnya Indonesia terminal mojok.co

Sauto, Makanan Khas Tegal Perpaduan Dua Budaya

29 Mei 2021
Jangan Nekat Buka Usaha Sate Kambing di Tegal, Prospeknya Memang Menggiurkan, tapi Tantangannya Besar Mojok.co

Jangan Nekat Buka Usaha Sate Kambing di Tegal, Prospeknya Memang Menggiurkan, tapi Tantangannya Besar

8 September 2025
Kerupuk Antor: Kerupuk Kotor Khas Tegal yang Nggak Insekyur karena Harga Minyak Goreng Naik Terminal Mojok.co

Kerupuk Antor: Kerupuk Kotor Khas Tegal yang Nggak Insekyur karena Harga Minyak Goreng Naik

13 April 2022
Nasi Padang Lauk Telur Dadar, Comfort Food Terbaik di Rumah Makan Padang warteg masakan padang

3 Alasan Nasi Padang Jadi Makin Murah Dibanding Nasi Warteg

26 Desember 2022
Bukan Sekretaris, tapi Tugas Bendahara Adalah yang Terberat di Masa Sekolah terminal mojok.co

Panduan Memahami Sikap Wali Kota Tegal yang Ngakunya Nggak Ngerti Ada Konser tapi Ketahuan Nyawer

1 Oktober 2020
Rawon Warteg, Culture Shock Terbesar Saya di Dunia Kuliner

Rawon Warteg, Culture Shock Terbesar Saya di Dunia Kuliner

26 Mei 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.