Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

4 Alasan Guru Olahraga Jadi Idola para Siswa

Bintang Ramadhana Andyanto oleh Bintang Ramadhana Andyanto
11 Agustus 2022
A A
4 Alasan Guru Olahraga Jadi Idola para Siswa Terminal Mojok

4 Alasan Guru Olahraga Jadi Idola para Siswa (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bicara soal kehidupan di sekolah, salah satu topik yang menarik untuk dibahas adalah mengenai guru “killer”. Guru killer sendiri nggak bisa diartikan secara harfiah, ya, istilah tersebut merujuk pada bapak ibu guru yang ditakuti anak didiknya karena satu dan lain hal seperti terkenal galak, sering melakukan razia rambut mendadak, dsb.

Selain guru killer, para siswa biasanya juga memiliki guru idola. Berdasarkan pengalaman saya, guru yang tergolong dalam klasifikasi tersebut biasanya guru mata pelajaran Olahraga atau yang juga disebut Penjasorkes (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan). Memangnya apa saja sih faktor yang membuat guru Olahraga cenderung jadi favorit para siswa di sekolah?

#1 Mata pelajarannya tergolong mudah

Jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain di sekolah, saya pikir mayoritas orang akan setuju bahwa mata pelajaran Olahraga adalah salah satu yang termudah. Mata pelajaran ini jarang sekali membahas teori layaknya Matematika, Fisika, Biologi, Sosiologi, dll. Mata pelajaran Olahraga umumnya mengajarkan ilmu dengan praktik langsung di lapangan yang mana kegiatan tersebut sangat disukai sebagian siswa, terutama siswa laki-laki.

Maka nggak heran jika banyak siswa yang menyukai guru Olahraga. Biasanya blio nggak mengajarkan sesuatu yang ndakik-ndakik dan bikin otak seperti ingin mengeluarkan asap. Blio mengajarkan sesuatu yang menyenangkan, menyehatkan badan, dan tentunya jarang menuntut anak didiknya untuk mesti mengerjakan tugas di buku tulis masing-masing. Terlebih, waktu saya masih sekolah dulu, biasanya para siswa diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan fisik apa yang kami inginkan di hari itu. Mau futsal? Silakan. Mau voli? Nggak masalah. Hal yang terpenting adalah kami melaksanakan kegiatan olahraga di lapangan.

Namun bukan berarti segalanya jadi serba bebas. Kalau memang waktunya untuk ambil nilai praktik atau melaksanakan ulangan harian, ya situasinya jadi serius. Yah, namanya juga mata pelajaran Olahraga, pasti tingkat keseriusannya nggak seperti ketika sedang tengah mengambil nilai Matematika atau mata pelajaran memusingkan lainnya.

#2 Nggak pelit kasih nilai

Saya nggak tahu apakah hal ini juga terjadi di sekolah lain, tapi selama menempuh pendidikan di bangku sekolah, saya selalu berjumpa dengan guru Olahraga yang nggak pelit nilai. Misalnya saat ambil nilai servis untuk voli, sering kali nggak semua siswa mampu melakukannya dengan sempurna. Namun, guru Olahraga biasanya akan tetap memberikan nilai yang cukup, dalam artian nggak ada yang di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

Sementara itu, dulu saya jarang mendapati hal seperti ini terjadi di mata pelajaran lain. Jadi kalau nilainya memang belum mencukupi, ya siswa biasanya akan remedial. Kalau nggak remedial, biasanya disuruh mengerjakan tugas agar nilai bisa mencukupi. Beda kan dengan guru Olahraga? Makanya predikat guru paling baik hati rasanya nggak berlebihan jika disematkan pada guru Olahraga.

#3 Lebih banyak ngajarin praktik ketimbang teori

Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, mata pelajaran Olahraga mengharuskan guru untuk lebih banyak mengajarkan ilmu melalui jalur praktik ketimbang teori. Kita nggak akan bisa jadi pemain bulu tangkis yang baik jika hanya mempelajari soal teknis seperti tinggi net dan lebar lapangan, tapi juga harus praktik secara langsung. Untuk melakukannya tentu guru Olahraga harus mengajak para siswa keluar dari ruang kelas.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Tak bisa dimungkiri pasti banyak siswa yang merasa jenuh terus-terusan berada di dalam kelas. Para siswa juga butuh sesuatu yang menyegarkan pikiran dan memberi hiburan walau cuma sejenak. Hal ini bisa ditemukan lewat pelajaran Olahraga yang memang memberikan suasana baru dalam belajar dan jauh dari kata “membosankan”.

#4 Bisa ngemong semua siswa

Tak semua guru bisa mengontrol para siswa dengan baik. Terkadang ada guru yang kesulitan meng-handle siswa yang nakal atau sering bikin onar. Pada akhirnya sang guru jadi nggak bisa ngemong ke semua siswa dan hanya bisa mengatur mereka yang patuh. Berdasarkan pengalaman saya, guru Olahraga adalah pengecualian. Blio biasanya justru dapat merangkul semua siswa, baik yang “troublemaker” atau mereka yang penurut.

Sebab, guru Olahraga biasanya punya kepribadian yang nyantai dan menyenangkan, namun ia tetap bisa serius dan berubah menyeramkan apabila sedang marah. Ada saat-saat di mana blio akan duduk santai di kantin bersama siswa didik sambil berbincang-bincang. Namun ada pula momen di mana blio menjadi sosok yang dituakan dan membuat siswa didiknya mau mendengarkan semua nasihat.

Singkatnya, ia mampu merangkul siswa dengan cara yang sederhana dan nggak terkesan seperti terlalu menggurui atau bahkan “menakut-nakuti”. Sikap yang “seimbang” inilah yang kerap membuat banyak siswa jadi segan dan nggak berani macam-macam. Bagi saya, itulah definisi “ngemong” yang sesungguhnya; siswa menjadi patuh bukan karena takut, tetapi karena segan dan menaruh hormat yang tinggi kepada sang guru.

Penulis: Bintang Ramadhana Andyanto
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Tipe Guru di Sekolah Berdasarkan Mata Pelajaran yang Diampunya. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2022 oleh

Tags: guruMata Pelajaranolahraga
Bintang Ramadhana Andyanto

Bintang Ramadhana Andyanto

Anak negeri. Tukang ngopi. Pakar senjalogi.

ArtikelTerkait

Guru Merdeka Belajar Itu Hanya Ilusi, Nyatanya Hingga Kini Masih Berkawan Karib dengan Segunung Administrasi

Guru Merdeka Belajar Itu Hanya Ilusi, Nyatanya Hingga Kini Masih Berkawan Karib dengan Segunung Administrasi

4 Desember 2023
Hanya Netizen Bacot yang Ngeributin Jenis Kelamin Aprilia Manganang mojok.co/terminal

Hanya Netizen Bacot yang Ngeributin Jenis Kelamin Aprilia Manganang

11 Maret 2021
Emang Iya Kuliah Keguruan Cepat Balik Modal?

Emang Iya Kuliah Keguruan Cepat Balik Modal?

30 Juli 2022
Kantin Sekolah Adalah Penyelamat Guru yang Gajinya Rata dengan Tanah

Kantin Sekolah Adalah Penyelamat Guru yang Gajinya Rata dengan Tanah

24 September 2025
Menyalahkan Orang Tua dan Guru Memang Gampang, tapi Mari Telisik Dulu Mengapa Ada Siswa SMP Tidak Bisa Membaca

Menyalahkan Orang Tua dan Guru Memang Gampang, tapi Mari Telisik Dulu Mengapa Ada Siswa SMP Tidak Bisa Membaca

6 Agustus 2024
guru tk jurusan pendidikan sekolah murid siswa mojok

4 Alasan Sebaiknya Kamu Jangan Masuk Jurusan Pendidikan

4 Mei 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Lamongan Memang Maido-Able, sebab Lamongan Problematik dan Memprihatinkan

Lamongan Memang Maido-Able, sebab Lamongan Problematik dan Memprihatinkan

30 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
Susahnya Cari Ruang Terbuka Hijau di Palembang, Hiburan Cuma Mal atau Kafe, tapi Lama-lama Bosan dan Bikin Rugi!

Susahnya Cari Ruang Terbuka Hijau di Palembang, Hiburan Cuma Mal atau Kafe, tapi Lama-lama Bosan dan Bikin Rugi!

29 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.