Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

3 Saran untuk Undip agar Uang Pangkal dan UKT (Mahal) Terserap Sempurna

Mahmud Khabiebi oleh Mahmud Khabiebi
1 September 2022
A A
Rekomendasi 4 Warung Makan Akhir Bulan buat Mahasiswa Undip Terminal Mojok perantau

Rekomendasi 4 Warung Makan Akhir Bulan buat Mahasiswa Undip (Adiputra/Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kuliah tatap muka langsung atau luring akhirnya kembali diselenggarakan setelah dua tahun pandemi Covid merebak di Indonesia. Saya pun akhirnya berkesempatan merasakan kuliah langsung di kampus Universitas Diponegoro (atau biasa disingkat Undip) setelah empat semester penuh kuliah sambil menatap layar Microsoft Teams.

Dua minggu lalu adalah pertama kalinya saya menjejakkan kaki di lingkungan Undip. Terasa sangat luas seperti memasuki kompleks akademi militer di kota asal saya. Bangunan besar bertingkat dan beberapa proyek bangunan yang masih dikerjakan mengesankan kebesarannya.

“Tidak heran UKT dan uang pangkal kuliah di sini mahal”, begitu batin saya.

Ditambah lagi Undip sempat ramai menjadi perbincangan di media sosial karena membuka jalur ujian mandiri kemitraan dengan uang pangkal selangit. Dari kabar yang beredar, ada sekitar 300 ribuan pendaftar dengan biaya pendaftaran 350-500 ribu rupiah.

Eits, itu baru kesan pertama. Seiring berjalannya waktu, saya mulai menemui beberapa hal yang bikin saya bergumam “kok gini sih”. Dengan beberapa review yang mengatakan UKT dan uang pangkal Undip mahal, serta statusnya sebagai salah satu dari sepuluh perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia, pastinya ada harapan yang tinggi dalam benak saya.

Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan Undip untuk menghabiskan uang dari mahasiswa.

Pertama, membangun sarana transportasi di lingkungan kampus dan sekitarnya

Lingkungan Undip yang luas itu, tidak ramah pejalan kaki dan pesepeda. Cuaca Semarang yang panas dan kontur Undip yang berbukit-bukit menjadi faktor utamanya. Jalan kaki di sini, terutama siang hari, adalah sebuah cara yang efektif untuk kalian yang ingin mandi keringat.

Untuk saat ini memang sudah ada halte BRT atau Trans Semarang di dalam kampus, namun sayangnya belum mencakup semua fakultas. Jarak dari halte bus ke beberapa fakultas masih terlalu jauh. Sementara itu, jalan dari halte ke gedung fakultas tidak dilengkapi dengan sarana yang baik.

Baca Juga:

Nyambi Jadi Ojol Adalah Realita Kerasnya Hidup Mahasiswa yang Tertekan oleh Mahalnya UKT

7 Kampus di Semarang Ini Bikin Kalian Yakin bahwa Semarang Adalah Tempat Terbaik untuk Menimba Ilmu

Situasi seperti ini berimbas pada kemacetan di sekitar kampus. Antrean kendaraan di gerbang utama sudah menjadi makanan sehari-hari bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar, terutama saat senja tiba. Tidak adanya sarana transportasi yang memadai membuat mahasiswa memilih naik kendaraan pribadi, entah itu sepeda motor maupun mobil.

UKT dan uang pangkal dari mahasiswa dengan jumlah yang naudzubillah banyaknya itu bisa dialokasikan di sini. Iya, Undip bisa loh punya bus kampus seperti milik UI. Tidak harus yang low deck bus mengingat kontur berbukitnya Undip. Bus ukuran medium seperti yang dipakai BRT sudah cukup, yang paling penting ada haltenya di setiap fakultas.

Kedua, membangun lift atau elevator

Undip adalah universitas yang terbuka bagi semua kalangan, termasuk difabel. Sayangnya, belum semua gedung bertingkat milik Undip dilengkapi elevator. Bahkan, di fakultas ilmu budaya tempat saya kuliah tidak ada gedung yang dilengkapi elevator. Situasi ini memaksa dosen harus repot-repot mengatur ulang jadwal penggunaan ruang kelas supaya mahasiswa difabel tidak perlu naik tangga.

Ketiga, mengembangkan aplikasi SIAP Undip

Sama seperti universitas lain di Indonesia, Undip juga punya aplikasi khusus untuk mahasiswa dan dosen. Namanya SIAP Undip, hanya dapat diunduh dari Play Store. Keterangan di Play Store aplikasi ini terakhir diupdate tahun 2020 atau dua tahun lalu. Untuk saat ini, sudah dua minggu kuliah dijalani, namun saya dan beberapa mahasiswa lain masih tidak bisa login di SIAP Undip. Selain itu, pengguna iPhone masih belum bisa menggunakan SIAP Undip karena aplikasi ini berbasis android dan hanya ada di Play Store.

Tolonglah Undip alokasikan dana untuk pengembangan aplikasi SIAP Undip. Update sangat diperlukan agar seluruh mahasiswa bisa menggunakannya dengan nyaman. Kasihan juga mahasiswa pengguna iOS yang sudah rutin membayar UKT namun tidak bisa menikmati ajaibnya SIAP Undip.

Tiga hal ini menjadi masalah yang saya rasa paling utama. Di media sosial pun jamak ditemui keluhan mahasiswa Undip tentang tiga hal di atas. Masih ada masalah lain seperti komputer laboratorium bahasa yang tidak semuanya dapat digunakan, wifi undipconnect yang sering tidak connect, dan LCD proyektor yang sudah usang sehingga tidak bisa menampilkan gambar dengan maksimal.

Akhir kata, Undip, jaya, jaya, jaya!

Penulis: Mahmud Khabiebi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Undip, Kampus yang Ramah untuk Perantau Newbie

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 September 2022 oleh

Tags: UKTundip
Mahmud Khabiebi

Mahmud Khabiebi

Sedang mengerjakan skripsi sastra Jepang

ArtikelTerkait

Tanggapan buat Netizen yang Ngeluh Prestasi Bidang Agama Tak Pernah Diliput Media terminal mojok.co

Tak Kuat Hadapi Protes, Sejumlah Kampus Sepakat Penuhi Tuntutan UKT Mahasiswa  

24 Juli 2020
Calon Mahasiswa Baru Indonesia Juga Butuh Jeongwaja (Changing Majors) kayak di Korea biar Nggak Dibohongi Kampus dan Prodi

Calon Mahasiswa Baru Indonesia Juga Butuh Jeongwaja (Changing Majors) kayak di Korea biar Nggak Dibohongi Kampus dan Prodi

27 April 2024
Mengandaikan Rupa Semarang Jika UNDIP Tidak Pernah Ada: Ambyar!

Mengandaikan Rupa Semarang Jika UNDIP Tidak Pernah Ada: Ambyar!

25 April 2025
Tembalang Atas, Daerah di Semarang yang Aktif Mengikuti Kalender Akademik: UNDIP Libur, Tembalang Ikutan "Libur"!

Tembalang Atas, Daerah di Semarang yang Aktif Mengikuti Kalender Akademik: UNDIP Libur, Tembalang Ikutan “Libur”!

7 Maret 2024
Universitas Trunojoyo Madura Memang Banyak Kekurangan, tapi Tetap Jadi Pilihan karena Murah Mojok.co

Universitas Trunojoyo Madura Memang Banyak Kekurangan, tapi Tetap Jadi Pilihan karena Murah

22 Februari 2024
Informasi Bayar UKT yang Mepet Adalah Bukti Betapa Jeniusnya Birokrat Kampus perguruan tinggi negeri

Informasi Bayar UKT yang Mepet Adalah Bukti Betapa Jeniusnya Birokrat Kampus

26 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.