Motor kerap mogok ketika musim hujan. Bukan semata-mata karena air hujan atau melewati genangan air, motor sering mogok karena kebiasaan-kebiasaan kecil yang sering diabaikan. Kebiasaan yang sederhana sebenarnya, tapi penting dan pengendara sering lupa.
Itu mengapa, saya merasa perlu untuk mengingatkan hal-hal ini untuk kebaikan para pengendara sekalian. Jangan sampai kendaraan kalian mogok di titik-titik yang nggak tepat, seperti di tanjakan, lampu merah, atau depan rumah mantan. Jadi inilah kebiasaan yang harus disingkirkan agar motor tidak banyak drama ketika musim hujan seperti sekarang ini.
#1 Jangan sering-sering menerabas genangan air
Genangan air mungkin terlihat tidak berbahaya, tapi bisa bikin kendaraan mudah rusak. Di balik genangan itu bisa saja ada lubang, lumpur, hingga selokan yang siap melumat mesin kendaraan kalian.
Motor tipe karbu yang sangat sensitif dengan air perlu lebih waspada terhadap genangan air. Kalau air masuk ke karburator atau filter udara, ya wassalam. Bahkan motor injeksi pun bakal menderita kalau air masuk ke area ECU atau busi.
Itu mengapa, saat musim hujan hindari kebiasaan menerabas genangan air. Pastikan dahulu genangan itu tidak dalam atau tidak berbahaya untuk motor kalian.
#2 Jangan biarkan filter udara kelebihan beban
Masalah klasik seperti filter udara sering dianggap sepele. Padahal, komponen ini yang mengatur “napas” motor. Di musim hujan, udara lebih lembab, debunya lebih banyak, dan kadang air bisa nyiprat masuk.
Kebiasaan buruk yang harus dihindari adalah membiarkan filter udara kotor dalam waktu lama. Kalau filter basah atau ketutup lumpur, motor bisa langsung mbrebet, ngempos, atau bahkan mati.
Tips sederhana yang bisa pengendara lakukan adalah memeriksanya tiap seminggu atau dua minggu. Bersihin. Kalau pakai yang busa, ringankan bebannya dengan dibersihkan pakai bensin atau diganti sekalian. Kalau pakai yang kertas, jangan jemur sembarangan. Banyak yang salah kaprah jemur filter di terik matahari sampai seperti kertas kerupuk. Ujungnya malah rusak.
#3 Jangan malas mengeringkan bodi motor bagian bawah setelah kehujanan
Banyak orang membiarkan motornya tetap basah setelah kehujanan. Padahal air hujan itu rawan masuk ke sela-sela kelistrikan, soket, rumah CVT, bahkan kopling. Asal tahu saja, di motor matic, air hujan masuk CVT itu sangat berbahaya karena bikin selip, ngempos, dan akhirnya mogok di gas pertama.
Solusi paling sederhana, setelah kena guyuran air hujan, lap bagian bawah motor. Semprotkan WD-40 di soket-soket elektrikal, tapi ingat jangan terlalu banyak ya. Pastikan kendaraan kalian terparkir di rumah dalam keadaan kering, tidak becek.
Agak ribet memang. Musim hujan itu bukan waktu yang ideal buat jadi pemalas.
#4 Jangan abaikan kondisi busi biar demi menghindari motor mogok
Busi itu part kecil di motor yang krusial banget. Di musim hujan, busi jadi gampang lembap. Kadang air masuk lewat sela-sela karet, bikin percikan listriknya lari ke bodi, bukan ke ruang bakar. Hasilnya? Ya mogok.
Kesalahan umum yang dilakukan seperti busi udah tua, karet penutupnya retak, tetap dipakai. Hingga bikin motor udah brebet di musim hujan. Kalau motor kamu jenis bebek atau sport lama, lebih rawan lagi. Jadi pastikan karet penutup busi masih rapet dan elastis. Jangan tunggu mogok dulu baru panik.
#5 Jangan sembarangan cuci motor setelah kehujanan
Ini kebiasaan unik orang Indonesia yang habis kehujanan, motor langsung dicuci biar kinclong lagi. Padahal setelah digunakan mesin masih panas sekalipun kehujanan. Bagian bawah masih ngebul, soket masih basah, jalur listrik masih hangat. Alhasil, motor terpapar lebih banyak air yang memungkin mengembun. Hal inilah yang memicu masalah elektrikal.
Kalian terlanjur terbiasa mencuci setelah motor kehujanan? Boleh-boleh saja asal menunggu motor dingin dahulu. Lalu, cuci bagian luar saja, hindari semprot langsung ke area-area kelistrikan atau mesin. Jangan kebiasaan semprot bawah jok pakai tekanan tinggi ya.
#6 Jangan sekali-kali mengabaikan ban yang sudah gundul
Ban gundul mungkin tidak secara langsung berkaitan dengan motor mogok. Namun, saat musim hujan, ban gundul itu berbahaya. Banyak kecelakaan itu gara-gara ban nggak bisa mencengkeram jalanan yang basah.
Di samping itu, ban gundul membuat air hujan lebih menciprat ke bodi bagian bawah. Padahal, kita tahu bodi motor bagian bawah adalah area kelistrikan. Ujung-ujungna, potensi motor mogok bisa semakin besar.
#7 Jangan mengisi tangki BBM ketika hampir kosong, memperbesar potensi motor mogok
Air dan bensin itu musuh bebuyutan. Di musim hujan, perubahan suhu dan kelembaban bikin embun gampang masuk ke tangki, terutama kalau sering dibiarkan kosong. Nah, bensin yang bercampur dengan air ini membuat mesin makin rawan mogok.
Solusinya simpel banget sebenarnya, jaga isi tangki minimal setengah. Selain bikin aman, hati juga tenang.
#8 Jangan menunda servis rutin
Musim hujan itu masa-masa motor bekerja ekstra. Sebab, motor mau tidak mau terpapar air hujan, melewati jalan becek, kontur licin, suhu dingin. Semua kombinasi hingga menimbulkan motor bekerja lebih berat dibanding hari-hari biasa.
Itu mengapa, servis rutin motor jangan sampai ditunda. Menunda-nunda bisa membuat pelumasan kurang optimal. Apalagi kalau oli sudah encer gara-gara sering kepanasan dan kedinginan. Akhirnya motor bisa panas berlebih, ngempos, atau tidak bertenaga
Intinya, kebiasaan malas servis itu harus dibuang jauh-jauh. Motor itu kayak manusia, perlu dirawat supaya nggak gampang sakit.
#9 Jangan memaksakan gas saat mesin belum stabil
Hujan bikin mesin jadi lembab. Itu mengapa, saat motor berhenti sebentar lalu dinyalakan lagi, mesin biasanya butuh waktu buat stabil. Banyak orang salah langkah saat motor baru hidup, langsung digeber keras. Niatnya biar cepat panas, ujungnya malah banjir bensin atau busi basah.
Coba lebih sabar. Setelah menyalakan motor, biarkan idle dahulu beberapa detik biar mesinnya adaptasi.
#10 Jangan alergi sama perlengkapan darurat demi menghindari motor mogok
Ini bukan kebiasaan buruk, tapi lebih ke bikin kebiasaan baru. Banyak orang meremehkan hal-hal kayak: plastik kecil buat nutup aki atau soket, lap microfiber darurat, kunci busi, cairan anti-air seperti WD-40. Ini barang-barang receh, tapi bisa jadi penyelamat di kondisi hujan. Jadi jangan malas membawanya
Motor mogok di musim hujan sebenarnya bukan hanya takdir, tapi bisa juga menyangkut soal kelalaian. Kita sering merasa kendaraan masih aman, padahal aslinya butuh perhatian ekstra. Kalau kebiasaan-kebiasaan buruk tadi mulai kamu tinggalkan, motor dijamin lebih prima. Nggak gampang drama, nggak gampang ngambek, dan nggak bikin kamu dorong motor di tengah hujan kayak aktor FTV.
Penulis: Budi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Yamaha Fazzio: Motor yang Awalnya Terlihat Aneh, tapi Lama-Lama Bikin Kepincut.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















