Buruh Gendong, Kartini Pasar Beringharjo yang Jariknya Sobek Setiap 5 Bulan
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast

Buruh Gendong, Kartini Pasar Beringharjo yang Jariknya Sobek Setiap 5 Bulan

Dalam rangka Hari Kartini mereka fashion show di selasa pasar

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
20 April 2022
dalam Susul
0
Home Susul
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Rata-rata setiap 5 bulan, jarik atau selendang buruh gendong di Pasar Beringharjo, Malioboro sobek. Itu adalah hal tersedih yang selalu berulang. Jika terjadi, mereka tak bisa membawa utuh upah mereka hari itu.

***

Wajah Mursinah terlihat gugup. Di tengah tatapan mata ratusan pengunjung yang melihatnya, buruh gendong Pasar Beringharjo tersebut harus berjalan pelan-pelan di catwalk selasar pasar tersebut dalam acara Kartini Bringharjo yang digelar Komunitas Perempuan Berkebaya Yogyakarta, Rabu (20/04/2022). 

Karpet merah yang menjadi catwalk sepanjang sepuluh meteran terlihat sangat jauh untuk dilewati perempuan 79 tahun yang mengenakan kebaya, jarik dan sandal jepit tersebut. Dia pun lega setelah berhasil menyelesaikan tugasnya sebagai model fashion show tersebut.

“Njih sempat gugup tadi, biasanya pakai jarik dan kebaya buat kondangan saja,” ujarnya saat ditemui usai fashion show.

Baca Juga:

Kampanyekan Kebaya Goes to UNESCO, Ratusan Perempuan Buruh Gendong Menari di Malioboro

Pemilik Persewaan Skuter Listrik: Harusnya yang Bertanggung Jawab Penyewa, Bukan Kami

Skuter Listrik Dilarang Masuk Sumbu Filosofis, Satpol PP Pasang Rambu Peringatan

 

Bagaimana tidak, perempuan asal Mertan, Sentolo, Kulon Progo tersebut harus berdandan rapi untuk ikut fashion show yang kali pertama diikutinya. Biasanya, Mursinah hanya mengenakan kaos seadanya dengan jarik atau rok saat menjadi buruh gendong di Pasar Beringharjo lantai 3. 

Tak ketinggalan, kain jarik atau selendang yang selalu dibawanya kemanapun untuk naik turun membawa puluhan kilo gula jawa yang dibeli pengunjung dari lantai 3 ke tempat parkir di sisi selatan dan barat Pasar Beringharjo, Malioboro.

Buruh gendong pasar beringharjo fashion show
Ibu-ibu buruh gendong di Pasar Beringharjo grogi berjalan di catwalk. (Yvesta Ayu/Mojok.co)

Menjadi buruh gendong lebih dari 35 tahun, sudah puluhan jarik yang ia gunakannya untuk mencari nafkah. Setiap hari ia berada di Pasar Beringharjo dari pukul 05.30 hingga 14.00 WIB. Dari rumahnya di Kulonprogo, ia naik bus kecil. Biayanya Rp17 ribu pergi pulang. Pendapatan bersihnya sekitar Rp30 ribu hingga Rp40 ribu bila pengunjung ramai. Namun, saat sepi pembeli, dia hanya mendapat tak lebih dari Rp10 ribu setiap harinya.

“Satu kali angkat 50 kg gendhis jawi (gula jawa-red) dikasih[pembeli] Rp7.500. Gulanya sudah kardusan, kita tata kiyambak (sendiri-red) untuk digendog,” jelasnya.

Mursinah mengakui, kehidupannya sebagai buruh gendong memang tak mudah. Ia hanya mengandalkan kekuatan badan dan jarik selendang yang seringkali robek saat membawa beban puluhan dus gula jawa.  Di usianya yang sudah tak muda lagi, ia hanya mendapatkan pendapatan yang pas-pasan.

Namun, pekerjaan buruh gendong adalah satu-satunya pekerjaan yang bisa dijalaninya selama ini. Sebagai perempuan yang mandiri, dia mau tak mau harus mencari nafkah untuk keluarganya.

Mencoba menikmati dan tidak mau mengeluh dengan kondisinya sebagai buruh gendong di Pasar Beringharjo, yang sering membuatnya sedih justru saat jarik selendang dari kain lurik yang dipakainya bekerja tiba-tiba robek. Akhirnya dia tak bisa membawa pulang uang seharian penuh. Padahal untuk membeli kain jarik lurik yang bagus dengan ukuran 3 meter, dia harus mengeluarkan uang sebesar Rp70-an ribu.

“Untungnya beberapa kali dikasih (diberi-red) paguyuban pasar sama orang-orang karena kain lurik buat jarik biasanya lima bulan sudah robek. Tapi biasanya kalau dikasih tidak panjang [jariknya], cupet (pendek-red), yang dibutuhkan panjang,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Ponijem. Perempuan berusia 70 tahun asal Ngrandu, Kulon Progo ini mengaku sudah menjalani pekerjaannya lebih dari 40 tahun di Beringharjo. Tak punya pilihan lain, profesi simbok atau ibu Ponijem yang juga menjadi buruh gendong di pasar tersebut yang akhirnya membuatnya menjalani pekerjaan yang sama.

“Ibu saya sampun sepuh (tua-red) dan meninggal, akhirnya saya meneruskan jadi buruh gendong karena tidak tahu mau kerja apa,” ungkapnya.

Menjadi buruh gendong yang mengangkat semua barang yang dibeli pengunjung pasar, Ponijem mengaku dapat penghasilan Rp3 ribu hingga Rp5 ribu untuk sekali angkat barang puluhan kg. Dalam sehari bila ramai pembeli, dia bisa membawa pulang Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu.

Buruh gendong pasar beringharjo
Buruh gendong Pasar Beringharjo tengah melintasi catwalk. (Yvesta Ayu/Mojok.co)

Seperti halnya Mursinah, sehari-hari dia hanya mengenakan kaos dan jarik atau rok untuk menjadi buruh gendong. Karena saat ikut fashion show kali ini, dia sebenarnya merasa tak nyaman karena harus berdandan rapi tanpa membawa kain jarik gendongnya yang selalu disampirkannya di punggung.

“Biasanya gendong kerupuk setengah kuintal, sekarang harus dandan dan jalan di depan orang-orang banyak, malu sebenarnya, nggak latihan lagi,” ujarnya sembari tertawa.

Para buruh gendong Pasar Beringharjo tersebut menerima bingkisan sembako dan pakain kebaya dan jarik yang mereka pakai untuk fashion show. Sayang tidak ada jarik lurik sepanjang tiga meter seperti yang dikatakan oleh Mursinah.

Ketua Perempuan Berkebaya Indonesia DIY, Margareth Tinuk menjelaskan fashion show kali diikut sekitar 40 buruh gendong Pasar Beringharjo. Kegiatan itu digelar untuk melestarikan kebaya yang saat ini tak banyak lagi dipakai perempuan Indonesia. 

“Acara ini sebagai bagian dari wujud cinta kami kepada indonesia dan tradisi nenek moyang. Ibu-ibu buruh gendong kami pilih untuk ikut fashion show karena mereka merupakan perempuan-perempuan mandiri yang mewaliki Kartini-kartini Indonesia,” imbuhnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor     : Agung Purwandono

BACA JUGA Tradisi Bubur Samin di Masjid Darussalam Solo dan Kisah Para Perantau dari Banjar  dan liputan menarik lainnya di Susul.

Tags: burung gendongfashion showmalioboropasar beringharjosusul
Pos Sebelumnya

KH Saifuddin Zuhri: Penyebaran Agama adalah Tugas Nasional

Pos Selanjutnya

Pertunjukan Pemusnahan Petasan hingga Bangun Jalan Pakai Uang Pribadi

Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

kebaya goes to unesco

Kampanyekan Kebaya Goes to UNESCO, Ratusan Perempuan Buruh Gendong Menari di Malioboro

15 Agustus 2022
skuter listrik

Pemilik Persewaan Skuter Listrik: Harusnya yang Bertanggung Jawab Penyewa, Bukan Kami

29 Juli 2022
skuter malioboro mojok.co

Skuter Listrik Dilarang Masuk Sumbu Filosofis, Satpol PP Pasang Rambu Peringatan

12 Juli 2022
jogja planning gallery mojok.co

Relokasi Kantor DPRD dan Teras Malioboro 2, DIY Bakal Punya Jogja Planning Gallery

12 Juli 2022
skuter malioboro mojok.co

Skuter Listrik Kembali Ramai di Malioboro, Sultan Tindak Tegas Pengelola

11 Juli 2022
Pelecehan seksual di titik nol KM

Pelecehan Seksual di Titik Nol KM Viral, Pelaku Dijerat UU TPKS

7 Juli 2022
Pos Selanjutnya
Pertunjukan pemusnahan petasan hingga bangun jalan pakai uang pribadi

Pertunjukan Pemusnahan Petasan hingga Bangun Jalan Pakai Uang Pribadi

Komentar post

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In