Baca cerita sebelumnya di sini.
Advertorial: Panduan Memasuki Semesta Anggur Merah
Oleh Jonathan Halim
Tirto.ID — Bogor malam hari tak pernah sepi. Angkutan umum dan pejalan kaki, tak peduli sedingin apa pun udara malam, akan selalu sedang melakukan sesuatu. Setelah melewati Bogor Trade Mall, kita berbelok kanan memasuki kawasan pecinan di Jalan Suryakencana. Beberapa pedagang berbaris mengikuti bentuk tepi jalan raya, kita bisa melihat keberadaannya melalui barisan neon yang mengular. Kita melihat satu warung berspanduk di dekat penjual sate babi. Saat kita menyibak spanduk bergambar lumpang kayu dan potret setengah badan Ade Rai, kita melihat botol-botol dan bungkus-bungkus jamu, sebuah petromaks sebagai alternatif cahaya jika listrik mati, dan pemiliknya.
“Bagaimana pun aku harus berterima kasih kepada Dea Anugrah,” ujar lelaki itu, “Dea mempekerjakanku untuk menjadi Juru Cerita di Bakat Menggonggong dan ia berjanji akan membagi hasil penjualan bukunya 50:50. Seandainya Dea orang yang bisa dipercaya, aku tak akan jadi pedagang jamu dan kau akan mewawancaraiku dalam profesi lain, mungkin pemilik kedai kopi atau bar di Jakarta, bukan penjual jamu. Dea tidak salah. Aku yang kurang teliti. Faktanya, tak ada seorang pun yang memberi Dea gelar al-amin.”
Tahun lalu, setelah menyerah mencari kerja di Jakarta, Bambang mengontrak rumah di Bogor dan mulai menekuni dunia minuman herbal. Ia sendiri tak pernah percaya pada khasiat barang dagangannya. Bagi Bambang, minuman herbal seperti Hutan Fangorn; seperti dunia di Lord of the Rings, dan keyakinan itu membuatnya merasa bersalah saat memulai bisnis. “Coba kau bayangkan. Kau berusaha meyakinkan pelangganmu buat sungguh-sungguh percaya Gollum benar-benar ada, padahal kau tahu betul kebenarannya, tetapi pelangganmu terus berdatangan membawa uang. Dan uangnya nyata.”
Hampir satu bulan ia bergelut dengan kebimbangan, hingga seorang pelanggan menganjurkan Bambang untuk mencicipi anggur merah.
Ia menuruti saran pelanggan, dan khusus kepada kita, ia menceritakan sensasi yang ia rasakan saat pertama kali mencoba anggur merah. Tegukan pertama, saat cairan itu menyentuh indera pengecapnya, bulu-bulu halus di tangan dan lehernya berdiri. Rasa kelat segera menguasai lidah dan menyuruh matanya memejam. Ketika cairan itu meluncur di kerongkongan, ia seperti tak sabar untuk mengumpat. Namun, tak satu pun kata keluar dari mulutnya. Tak satu pun kata melintas di dalam pikirannya. “Tak enak,” katanya, “tetapi bikin penasaran. Besok malamnya aku coba lagi, dicampur batu es.”
Pengalaman keduanya memberi kesan lain. Ia merasa bisa bersahabat dengan anggur merah, jenis perasaan yang ia rindukan. Sejak malam itu ia meluangkan waktu satu jam setelah menutup warung untuk bereksperimen dengan anggur merah. Ia menimbang takaran dengan teliti, mencari tahu pengalaman peminum lain, dan mencatat semuanya: dari resep hingga perasaan setelah meminumnya. Kepada tirto.id ia membagi resep itu. “Aku akan mempraktikan semua resep yang kutahu. Tak ada yang perlu dirahasiakan, sebab aku juga mendapatkannya dari pencinta anggur merah lain,” katanya, membuka satu botol anggur dan mengeluarkan beberapa kaleng bir. “Lagi pula, tak baik merahasiakan kegembiraan.”
Resep 1: Puncak Gunung Es
Untuk menikmati Puncak Gunung Es, kau hanya perlu sebotol anggur merah, batu es, dan sedotan. Kau bisa pakai sedotan kertas (paper straw) kalau kau seorang pencinta lingkungan, bisa juga pakai sedotan plastik. Tuang anggur merah ke wadah lain, seperti teko, kemudian masukkan bongkahan batu es dan diamkan selama tiga menit. Setelah itu, tuang anggur merah ke gelas dan minum dengan menggunakan sedotan sambil berjongkok. Saat mengisap, hitung sampai delapan.
Puncak Gunung Es terasa lebih kaya, dan lebih dingin, ketimbang bir hitam Belgia. Bambang bilang, tak perlu jauh-jauh ke Islandia untuk merasakan betapa dingin dan sepi hidupmu. Resep Puncak Gunung Es membuat anggur merah layak mendapat penghormatan dan penghargaan yang setara dengan anggur mahal. Sedotan membuatmu tak perlu merasakan sengatan dingin di lidah, ia akan mengantarkan cairan langsung ke kerongkongan, kepekatannya meninggalkan lengket di dinding kerongkongan dan membuat kita merasakan sensasi buah segar dalam waktu yang cukup lama. Cocok bagi penyuka musik post-rock.
Resep 2: Rocket Queen
Resep ini dibangun atas dua materi: keceriaan anggur merah dan ketajaman sarsaparila dari root beer. Ada perdebatan di antara anggur merah aficionado tentang dua materi ini. Sebagian berpendapat bahwa pencampuran ini terlalu ekstrem, sarsaparila bisa menghilangkan keaslian anggur. Sisanya berpendapat bahwa kita bisa menyiasatinya dengan takaran yang pas, 3:1, satu cangkir root beer untuk tiga cangkir anggur merah. Bambang pernah berkencan dengan perempuan yang menyukai campuran ini. Perempuan itu menyarankan Bambang untuk memberi sedikit sentuhan: batu es.
Batu es, menurut teman kencan Bambang, mencegah dua materi ini saling mendominasi satu sama lain. Rocket Queen sangat cocok bagi peminum yang merasa anggur merah terlalu halus dan butuh sesuatu yang lebih kuat.
Resep 3: Tropico
Tropico cocok bagi Anda yang tidak menyukai sensasi lengket anggur merah. Resep ini terbagi dalam tiga level.
Level pertama, setelah meminum anggur merah, kita mengisap lemon seperti saat minum tequila. Jika dalam tequila fungsi lemon adalah untuk menghilangkan rasa pahit, dalam anggur merah fungsi lemon adalah untuk menghilangkan rasa kecut fermentasi anggur.
Level kedua, mencampur anggur merah dengan perasan lemon. Sentuhan sitrus, selain membuat kita melupakan kepekatan anggur merah, juga membuat kita terjaga. Seperti penjaga pantai yang sedang memantau aktivitas pengunjung pantai, memastikan bahwa semua orang selamat dan bahagia. Sangat cocok sebagai penutup hari, setelah seharian bekerja dan yang Anda butuhkan cuma relaks dan harapan samar bahwa hidup sangat sayang untuk cepat-cepat diakhiri.
Level ketiga, mencampur perasan air jeruk dan menceburkan potongan jeruk ke dalam wadah anggur merah. Level tiga ini, menurut Bambang, merupakan puncak mahakarya resep tropico. Resep ini mengakhiri pandangan bahwa rasa pahit terjadi karena kelalaian sang Peracik atau karena kurangnya campuran rasa lain. Rasa pahit yang diam-diam muncul di lidah saat menikmati Tropico level tiga justru hadir sebagai penyempurna.
Resep 4: Campur Sari
Perpaduan anggur merah dengan Mix Max Blueberry. “Minuman anjing ini. Anjing. Panggil semua orang Irlandia dan mereka akan melupakan semua miras yang pernah mereka tenggak,” komentar Bambang seraya mencium ujung jari kanannya sendiri. “Kau bisa minum ini sambil membayangkan sedang memanen anggur atau padi atau singkong. Terserah.”
Resep 5: Sayap Gundam
Mencampur setengah gelas anggur merah dengan setengah gelas bir. Terdapat perbedaan rasa untuk setiap jenis bir yang dicampur.
Sayap Gundam Bir Gandum
Proporsi gandum yang tinggi membuat anggur kehilangan identitasnya, tetapi sebagai gantinya kita mendapatkan rasa buah-buahan yang lain: seperti pisang, tetapi bukan. Bir gandum mengurangi kepekatan anggur merah hingga 50%, sangat cocok bagi peminum pemula yang terlalu takut untuk mabuk tetapi penasaran.
Sayap Gundam Pale Ale
Kandungan malt dan hop dari pale ale menghasilkan aroma floral yang sangat kuat. Cocok sebagai pembersih palet rasa, dan jika terlalu banyak campuran ini memiliki tendangan yang khas di kepala. “Selalu mengingatkanku pada wajah orang yang ingin kutendang, tetapi kau tahu saat minum kau bahkan sudah terlalu malas untuk mengangkat pantatmu sendiri. Jadi memunculkan perasaan kesal sekaligus rileks, perpaduan yang mustahil kau jumpai dari minuman lain.”
Sayap Gundam Stout
Kita akan mendapatkan rasa pahit yang sama sekali berbeda dengan Tropico level tiga. Rasa pahit dalam campuran stout bukanlah pelengkap, melainkan rasa utama. “Sungguh eksotis. Nggak cocok dengan perutku, tapi mantan pacarku sangat menyukainya. Dia… dia bilang lebih enak kalau menikmatinya di Makassar. Kau tahu, ini persoalan… persoalan nitrogen. Kandungan nitrogen di Bogor berbeda dengan di Makassar. Aku dan mantan pacarku sempat berencana pindah ke Makassar, dia yang mengajak, aku pikir dia lahir di sana. Aku—aku nggak pernah sempat bertanya.”
Sayap Gundam Pilsner
Pilsner barangkali adalah campuran ideal anggur merah. Ia tak merusak keaslian rasa anggur. Hanya saja, harap menjaga dosis jika Anda merasa tidak terlalu kuat minum. “Aku pernah muntah gara-gara minum campur pilsner terlalu banyak, dan rasa muntahnya seperti aku baru saja menyantap seluruh bunga di Taman Bunga Cibubur. Proses muntahnya juga melelahkan, kau tahu, seolah seluruh isi perutmu ingin keluar dari mulut dan kau tiba-tiba ingat mantan pacarmu, atau Dea Anugrah, dan kau ingin memasukkan Dea Anugrah ke dalam kaleng minuman soda dan meremukkannya lalu meletakkannya di jalanan dan menendangnya kuat-kuat. Kalau bisa mendarat di kamar Fadli Zon.”
Resep 6: Anggur Anugerah
Anggur merah dicampur darah Dea Anugrah dan roti tawar. Saat membahas resep ini, Bambang menjadikan lengannya sebagai alas kepala di atas meja warung, sambil setengah terpejam ia berkata: “Aku percaya Engkau hadir dalam sakramen ini. Aku mohon berkatilah jiwa Dea Anugrah di api penyucian, atau bakar dia hingga menjadi abu. Hingga menjadi abu.”
Baca cerita selanjutnya di sini.