Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Otomojok

Stereotip Pengendara Berdasar Plat Itu Absurd, ya Nggak sih?

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
26 Januari 2020
A A
stereotip pengendara stereotip plat berdasarkan daerah kelakuan plat B kelakuan plat H AB AD cara nyetir cara nyupir mojok.co

stereotip pengendara stereotip plat berdasarkan daerah kelakuan plat B kelakuan plat H AB AD cara nyetir cara nyupir mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ternyata bahan stereotip nggak ada habisnya. Kirain cuma suku, agama, ras aja yang ada stereotipnya. Ternyata plat juga bisa distereotipin.

Kalau kamu tinggal di Jogja, pasti ada satu momen dalam hidupmu di mana kamu mendengar atau melihat orang memaki kendaraan dengan plat B di jalanan. Entah karena mereka berdasar dari ibu kota yang punya stereotip arogan atau karena mereka ugal-ugalan.

Saya juga pernah melihat orang mengeluhkan kelakuan pengendara berplat AD dan AA. Mereka dianggap tidak bisa berkendara dengan benar sehingga hasilnya antara bikin macet atau bikin mangkel. Lalu banyak juga yang bilang kalau pengendara dari plat H itu sama ugal-ugalannya dengan pengendara plat B.

Masih banyak stereotip lain buat pengendara dari macam-macam daerah, seakan-akan Tuhan memberi tiap bayi yang lahir di Indonesia buku manual berkendara sesuai daerah dia dilahirkan.

Kalau kalian nggak tahu keluhan orang tentang stereotip pengendara, saya kasih tahu beberapa contoh stereotip. Plat B itu adalah plat kendaraan daerah Bekasi, Depok, Tangerang, dan Jakarta. Pengendara plat B punya stereotip ugal-ugalan, ngebut, dan tidak sabaran di jalan. Plat AD itu adalah plat kendaraan daerah eks-Karesidenan Surakarta seperti Wonogiri, Klaten, Sukoharjo, Solo, Sragen, Karanganyar, dan Boyolali. Plat AD punya stereotip pelan, tidak punya beban hidup, dan suka nutup jalan.

Plat H adalah plat untuk daerah Semarang, Salatiga, Kendal, dan Demak. Stereotipe pengendara plat H mirip dengan plat B. Plat K adalah plat untuk kendaraan daerah Kudus, Pati, Jepara, Rembang, dan Grobogan. Bagi orang Semarang, stereotip plat K adalah mereka punya gaya berkendara yang aneh dan ngawur.

Stereotip itu ada benarnya dikit, tapi kalau dipakai menggeneralisir orang juga nggak betul. Di Jakarta, memang umum melihat orang melanggar lampu lalu lintas atau menunggu lampu merah di depan zebra cross. Kalau di Purwokerto tentu lain lagi, hampir haram hukumnya mengklakson di lampu merah cuma karena dari detik di layar sebentar lagi lampu mau hijau.

Sementara di Jogja, umumnya memang pengendara kendaraan bermotor akan pekewuh sama sepeda dan memberikan mereka ruang di depan. Tapi bukan berarti kasus sepeda mau diserempet gara-gara ada motor atau mobil plat AB yang ugal-ugalan tidak ada sama sekali.

Menghadapi stereotip yang menempel di plat kita, kita bisa memilih untuk tidak ikut-ikutan melakukan kesalahan yang dianggap identik itu. Kamu juga jangan suka kebablasan bacotnya dengan ngatain orang ugal-ugalan sebagai imbas dari identitas platnya. Lah bayangin, kalau kamu sudah berkendara secara baik dan benar, mengenakan helm atau sabuk pengaman, tidak melanggar lalu lintas, lalu ketika membuka medsos melihat ujaran “plat XX itu pada dapet SIM dari Superindo apa ya” kan tetep sakit hati.

Saya tidak percaya dengan penghakiman yang dilekatkan tanpa melihat latar belakang daerah dan dinamika sosialnya. Kita tidak bisa berharap tingkat kesabaran di jalan orang Jakarta dan Solo itu sama karena dua kota itu saja sudah berbeda dari segi geografis dan dinamika sosialnya. Ujungnya ya bineka tunggal ika itu cuma lip service, diminta mengaplikasikan ya prei kenceng.

Jika terus-terusan menghakimi orang lewat stereotip yang ada, ujungnya hanyalah menyulut konflik yang tidak berfaedah dan berkesudahan. Lagian aneh juga kamu paitan sengit sama orang hanya karena dia berasal dari daerah tertentu. Lha kabeh-kabeh disengiti, emange kowe Abu Jahal?

BACA JUGA Merindukan Motor Manual di Tengah Lautan Motor Matik dan artikel menarik lainnya di OTOMOJOK.

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2020 oleh

Tags: plat Bplat Hstereotip pengendara
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

Pengendara plat L Surabaya kaget sama sikap plat AB Jogja MOJOK.CO
Ragam

Cara Berkendara Plat AB di Jogja bikin Plat L Surabaya “Malu” dan Introspeksi, Dirugikan tapi Malah Kasih Wejangan

6 Oktober 2025
Kisah Saya Saat Umur 14 Tahun Nekat Ikut Touring C70 dari Temanggung ke Jatinangor Sendirian MOJOK.CO
Otomojok

Kisah Saya Saat Umur 14 Tahun Nekat Ikut Touring C70 dari Temanggung ke Jatinangor Sendirian

15 Juli 2023
Derita Plat Nomor B, AA, AD, H, dan K yang Dibenci Pengendara MOJOK.CO
Esai

Derita Plat Nomor B, AA, AD, H, dan K yang Dibenci Pengendara

26 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.