Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame Moknyus

Katanya Dipenjara, Kok Setya Novanto Bisa Temui Tersangka Suap PLTU Riau di Rutan KPK?

Redaksi oleh Redaksi
8 September 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kasus suap yang menjerat Setya Novanto tidak berakhir sekali pun yang bersangkutan sudah dipenjara. Namanya disebut-sebut oleh tersangka suap PLTU Riau.

Ada yang menarik dari kasus korupsi PLTU Riau-1. Kasus yang melibatkan beberapa politisi Partai Golkar. Setelah Eni Maulani, politisi Golkar ditetapkan sebagai tersangka, tak berselang lama Wakil Ketua Komisi VII DPR ini ditemui oleh Setya Novanto.

Iya benar, Setya Novanto yang itu, yang ketika di acara sidak Mata Najwa masih mendekam di Lapas Sukamiskin dalam sel penjara yang menyedihkan dan suka membaca-baca buku tentang Al-Quran. Ditemuinya Eni oleh Setya Novanto, narapidana kasus korupsi E-KTP ini, tentu mengejutkan banyak pihak.

Dugaan sementara dari pengakuan Eni ini, Novanto merasa risih dengan “nyanyian” Eni soal suap PLTU Riau-1 yang menjeratnya. Dari pengakuan Eni ke KPK, diketahui bahwa aliran dana haram itu sampai ke Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. Bahkan Eni menyampaikan uang itu diterimanya karena untuk keperluan partainya. Eni sendiri merupakan bandahara Munaslub Golkar pada 2017 lalu.

“Yang pasti tadi ada ya, mungkin saya terima Rp2 miliar itu saya terima ada sebagian ke saya ini kan untuk Munaslub Golkar,” kata Eni.

Dari keterangan Eni, beberapa pengurus Golkar akhirnya disebut-sebut ikut “bermain” pada kasus ini. Tidak ingin kena masalah, beberapa saat setelah Eni “bernyanyi”, beberapa pengurus Golkar mengembalikan uang yang diduga merupakan hasil kejahatan suap.

“Yang pasti dari pengembalian uang tersebut dengan nilai sekitar Rp700 jutaan dan keterangan-keterangan yang diberikan kemudian uang tersebut dilakukan penyitaan dan masuk dalam berkas perkara ini,” ujar Febri Diansyah.

Eni pun secara gamblang menyebut nama Novanto pada kasus ini, bahkan secara terbuka menyatakan koruptor E-KTP tersebut terlibat pada instruksi langsung.

“Perintah-perintah dari—tentunya—bermula dari sebelum saya kenal Pak Kotjo ya. Itu perintah dari Pak Setya Novanto,” kata Eni.

Novanto sendiri bukannya pernah diperiksa oleh KPK, meski sudah “nyaman” dipenjara, Novanto sempat ditanya-tanyai oleh KPK soal keterlibatan akan kasus korupsi ini. Hanya sampai sekarang mantan Ketua DPR ini masih membantah terlibat. Akan tetapi, drama kasus ini semakin seru saat Eni akui tiba-tiba bisa didatangi Novanto di Rumah Tahanan (Rutan) KPK. Padahal secara status Novanto masih merupakan penghuni Lapas Sukamiskin.

“Tadi saya sudah menyampaikan kepada penyidik, penyidik menanyakan kepada saya mengonfirmasi kepada saya atas kedatangan Pak Novanto menemui saya. Saya sudah jelaskan apa yang disampaikan Pak Novanto semua hal ada lima hal, kepada penyidik. Memang apa yang disampaikan oleh Pak Novanto membuat saya kurang nyaman,” kata Eni.

Menanggapi hal itu, pengacara Novanto, Maqdir Ismail membantah pengakuan Eni. Dari pengakuan Maqdir, dirinya belum tahu menahu soal pertemuan antara kliennya dengan Eni.

“Sepanjang yang saya tahu tidak benar itu dan untuk apa Pak Novanto ancam-ancam Bu Eni?” kata Maqdir seperti diberitakan detik.com.

Maqdir pun mengaku hal itu tidak mungkin terjadi. Sebab kliennya sudah mendekam di penjara karena vonis korupsi E-KTP, bagaimana caranya bisa menemui Eni?

Iklan

“Justru saya tidak tahu tempat pemeriksaan di mana. Kalau diperiksa saksi kan kami tidak bisa dampingi dan tidak dikasih tahu,” ujar Maqdir.

Di sisi lain, Novanto disebut KPK mengetahui secara pasti kasus suap ini. Bahkan KPK menyebut ada juga keterlibatan anak Novanto, Rheza Herwindo.

“Kita mengetahui bahwa antara perusahaan penyuap dengan perusahaan itu, Skydweller, itu mempunyai kerja sama dan mereka tahu proses-proses, khususnya Pak SN, proses pengadaan proyek ini,” ujar La Ode M. Syarif, Wakil Ketua KPK.

Perkara ini diawali dari operasi tangkap tangan (OTT) yang menangkap Menteri Sosial, Idrus Marham saat ditemui oleh Eni Maulani. Dari tangan keduanya KPK menerima barang bukti kejahatan berupa janji uang sebesar USD 1,5 juta, agar pengerjaan proyek PLTU ini dikerjakan oleh si penyuap, atas nama Johannes B. Kotjo.

Aduh, duh, ternyata kalau korupsi itu bisa buka cabang di mana-mana ya? Bahkan sampai bisa jadi sakti segala karena bisa keluar masuk penjara. (K/A)

Terakhir diperbarui pada 8 September 2018 oleh

Tags: idrus marhamkorupsiKPKLapas SukamiskinnarapidanaSetya Novantosuaptersangka
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO
Ragam

Budaya Korupsi di Indonesia Mengakar karena Warga “Belajar” dari Pemerintahnya

16 September 2025
nadiem makarim, pendidikan indonesia, revolusi 4.0.MOJOK.CO
Aktual

Kasus Nadiem Makarim Menunjukkan Kalau Lembaga Pendidikan Sudah Jadi “Inkubator Koruptor”

8 September 2025
Para napi melakukan manasik haji di lapas wirogunan. MOJOK.CO
Ragam

Sejumlah Napi di Lapas Wirogunan Diambang Hukuman Mati, Berharap Bisa Pergi ke Tanah Suci Jika Bebas dari Jeruji Besi

3 Juni 2025
Dear, Prabowo: Koruptor Itu Dikasih Efek Jera, Bukan Malah Diampuni.MOJOK.CO
Aktual

Dear, Prabowo: Koruptor Itu Dikasih Efek Jera, Bukan Malah Diampuni

2 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.