MOJOK.CO – Gempa dengan 7 SR mengguncang Lombok kemarin malam. Lalu bagaimanakah keadaan para wisatawan yang tengah berlibur di Gili Trawangan?
Gempa berkekuatan 7 SR mengguncang Lombok, NTB malam kemarin (5/8). Lokasi gempa ini berpusat di kedalaman 15 kilometer. Pusat gempanya berada di 18 kilometer barat laut Lombok Timur, NTB. Kawasan Kota Mataram pun padam listrik karena guncangan gempa tersebut.
Hal ini menyebabkan turis-turis yang berada di Gili Trawangan menjadi panik. Karena Gili Trawangan yang merupakan pulau kecil di bagian barat Lombok pun terkena guncangan gempa.
Mereka berlari ke bukit di belakang perkampungan untuk menghindari bibir pantai, lantaran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengktivasi peringatan tsunami. Peringatan tersebut dicabut beberapa jam kemudian.
Ada sekitar 1000 turis yang sedang libuan di 3 pulau kecil (gili) di Lombok. Tim SAR gabungan telah mengevakuasi mereka pagi tadi pasca gempa. Mereka mengevakuasi turis dan penduduk yang berada di tiga gili di sebelah barat laut, Lombok. Ketiganya adalah Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno.
Banyak turis yang masih panik karena gempa susulan masih terasa. Tim dari Kemetrian Perhubungan (Kemenhub) melalui Kantro Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Lembar mengirimkan kapal untuk evakuasi tersebut.
Kapal tersebut merupakan jenis kapal patroli yang dapat mengangkut sekitar 20 orang. Selain itu, karena Gili Trawangan memiliki karakter air dangkal, hal ini menyebabkan petugas tidak bisa mengerahkan kapal-kapal besar untuk proses evakuasi tersebut. Sehingga proses evakuasi menggunakan perahu karet yang dilanjutkan dengan kapal Basarnas.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Tim SAR telah mengevakuasi hampir 200 wisatawan asing mancanegara, masih ada 700 wisatawan domestik dan asing yang masih dalam proses evakuasi.
Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya juga meminta pihak maskapai memudahkan wisatawan yang ingin terbang usai gempa. Melihat banyaknya wisatawan yang ingin segera pergi dari Bali dan Lombok, Menpar meminta adanya tambahan pesawat dari maskapai.
Selain itu, ia menghimbau pihak maskapai juga membantu penumpang untuk melakukan penjadwalan ulang dan membantuk perencanaan perjalanan lainnya. Menpar menegaskan untuk menyiapkan Akses, Amenitas, dan Atraksi (A3) bagi wisatawan selama terjadi bencana.
Masih belum ada laporan adanya korban meninggal dan luka-luka dari wisatawan di tiga gili tersebut mengingat kondisi hotel yang mengalami kerusakan. Namun hingga siang, BNPB mencatat ada 91 korban meninggal dan 209 korban luka-luka.
Gempa kali ini berada pada zona yang sama dengan gempa 29 Juli lalu. Hal ini dikarenakan Lombok berada di antara 2 patahan. Menurut Pakar Geologi UGM, Rovicky Dwi Putrohari, di daerah patahan yang aktif, maka mengalami gempa adalah hal yang wajar. Patahan ini diyakini aktif, mulai dari Laut Banda, Alor, Flores, Sumbawa hingga utara Pulau Lombok. (A/L)