Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

KPAI Bilang Tidak Ingin Hentikan Audisi PB Djarum, tapi Suratnya Bicara Berbeda

Redaksi oleh Redaksi
9 September 2019
A A
PB-Djarum-Vakum

PB-Djarum-Vakum

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Buntut dari tuduhan eksploitasi anak dari KPAI, mulai tahun depan PB Djarum memutuskan menghentikan audisi beasiswa bulu tangkis PB Djarum.

Kronologinya bisa ditarik ke Juli 2019 ketika komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang kesehatan dan napza Sitty Hikmawatty menyebut PB Djarum mengeksploitasi anak lewat pemasangan logo dan nama Djarum di acara “Djarum Beasiswa Bulutangkis” yang memang rutin diadakan Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum.

Tuduhan Sitty sempat mengundang sikap kontra netizen karena KPAI dianggap ingin membubarkan acara audisi yang bertujuan mencari bakat baru bulutangkis, cabang olahraga yang bisa dibilang satu-satunya yang bisa Indonesia banggakan. Selain itu, sikap KPAI yang memperkarakan audisi yang sudah berjalan sejak 2006 alias 13 tahun lalu ini juga dipertanyakan motifnya. Benar-benar tulus untuk melindungi anak atau karena terima uang kampanye antitembakau?

Ini kalau Djarum-nya ngambek terus ga mau keluar duit lagi buat bulutangkis, Bu Siti ini bakal kena amuk se-NKRI pasti. :))) https://t.co/rCUQYjL0cI

— Bryan Barcelona (@barcelonabryan) July 30, 2019

Pada awal Agustus 2019, kami menerima rilis dari KPAI yang bermaksud meluruskan tudingan media bahwa KPAI ingin hentikan audisi beasiswa bulu tangkis PB Djarum. Berikut rilis itu kami kutipkan tanpa diubah saltiknya sekalipun.

“Dengan ini, kami menyampaikan klarifikasi bahwa yang kami maksud adalah agar Djarum menghentikan eksploitasi anak pada audisi Djarum Badminton yang mengharuskan anak memakai kaos bertuliskan Djarum yang identik dengan merek dan brand image produk rokok. Fokus pesan ini adalah bukan menghentikan audisinya namun tetap bisa melakukan audisi dengan catatan tidak menyertakan anak-anak dengan identitas dan brand image baik melalui company image dan colour image tang memiliki ‘Kesamaan pokok’ untuk mempromosikan image perusahaan maupun image produk dalam audisi tersebut sehingga tidak terjadi eksploitasi ekonomi terhadap anak-anak Indonesia terutama sebagai alat marketing.”

Menurut kronologi yang dirilis Merdeka, teguran KPAI itu kemudian sempat diiyakan PB Djarum yang sudah mau menghilangkan nama dan logo Djarum di acara tahunan tersebut, sebagaimana yang mereka lakukan di audisi tahun ini.

Namun, kenapa kemarin PB Djarum mengumumkan pengentian sementara audisi beasiswa bulutangkisnya per tahun depan?

“Pada audisi kali ini juga saya sampaikan sebagai ajang pamit sementara waktu, karena tahun 2020 kami memutuskan untuk menghentikan audisi umum. Memang ini disayangkan banyak pihak, tapi demi kebaikan bersama kami hentikan dulu. Biar reda dulu dan masing-masing pihak dapat berpikir dengan baik,” kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin di Purwokerto, kemarin (8/9).

INI TAHUN TERAKHIR AUDISI UMUM, DJARUM PAMIT!

Press Conference Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Kota Purwokerto dihadiri oleh para legenda bulu tangkis Indonesia.#AUDBB2019#PerjalananEmasBulutangkis#PBDjarum pic.twitter.com/SbH0q9WtaY

— PB Djarum (@PBDjarum) September 7, 2019

Apakah itu artinya Djarum Foundation, yayasan yang memayungi PB Djarum,  sedang ngambek dan playing victim seperti tuduhan Ketua Yayasan Lenteran Anak Lisda Sundari? Dilansir dari Tempo, Lisda mengatakan Djarum Foundation “Playing victim, bilang tahun ini perpisahan, undang atlet ikut bicara, tanpa semua orang tahu fakta sebenarnya bagaimana. Mereka cuma mau audisi kalau ada brand image Djarum-nya, alias pamrih.”

Atau itu karena KPAI, dan kemudian Yayasan Lentera Anak yang punya suara sama dengan KPAI, memberi informasi yang berbeda: Kepada media mengatakan tak ingin membubarkan audisi, tetapi di belakang sebenarnya menginginkannya sebagaimana tertera dalam surat KPAI yang beredar di media sosial ini?

Dapat surat ini, dan melihat kalimat yang di-bold, semakin tampak sikap semena-mena @KPAI_official.

Terkait munculnya tagar semacam #bubarkanKPAI mesti jadi catatan bagi KPAI. Silakan tetap bekerja tapi janganlah semena-mena. pic.twitter.com/ifO1u0Qlnw

— Zulfikar Akbar (@zoelfick) September 9, 2019

Soal keputusan Djarum Foundation menghentikan audisi, Yoppy mengatakan, “Tekanan memang tidak ada, cuma kami di posisi terombang-ambing, ini tidak boleh, itu tidak boleh, dan tidak ada kepastian, akhirnya kami memastikan sendiri.”

Iklan

Menanggapi keputusan vakum audisi PB Djarum, beberapa tokoh mulai bersuara.

KPAI: “Perlu ditegaskan rekrutmen ini dalam bentuk audisi tidak kami larang. Yang dilarang adalah bentuk eksploitasi terselubungnya.”

Lentera Anak: “Mereka cuma mau audisi kalau ada brand image Djarum-nya, alias pamrih.”

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI Susi Susanti: “Ini bulu tangkis loh, ini olahraga. Bukan hal yang negatif, kenapa tidak didukung?”

Atlet nasional eks binaan PB Djarum Mohammad Ahsan: “Bagi pihak yang melarang, harus mencarikan solusi, bisa mencarikan sponsor serupa seperti Djarum.”

Menpora Imam Nahrawi: “Mestinya jalan terus karena tak ada unsur eksploitasi anak. Bahkan audisi Djarum sudah melahirkan juara-juara dunia. Lagi pula olahraga itu butuh dukungan sponsor, ayo lanjutkan.”

Kak Seto: “Saya melihat ini kok kayak anak kecil yang sedang ngambek?”

Jadi, KPAI dan Yayasan Lentera Anak sebenarnya maunya apa nih? Menghilangkan nama, logo, dan warna saja atau menghentikan audisi sekalian? (AK/PS)

Surat-Membingungkan-KPAI-vs-PB-Djarum-Infografik-Kilas

BACA JUGA Terima Kasih KPAI, Sudah Selamatkan Anak-anak dari Mimpi Menjadi Atlet Dunia atau artikel rubrik KILAS lainnya.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: eksploitasi terselubungkpailentera anakpb djarum
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Atlet PB Djarum Mojok.co
Kilas

Mimpi Jadi Nyata, Sembilan Atlet Resmi Bergabung dengan PB Djarum

16 Oktober 2025
PB Djarum dan Cara Mereka Menyiapkan Masa Depan Atlet Bulu Tangkis MOJOK.CO
Ragam

PB Djarum dan Cara Mereka Menyiapkan Masa Depan Atlet Bulu Tangkisnya

16 September 2025
Kos Rp75 ribu di Kudus saksi kegigihan bapak-anak di Audisi Umum PB Djarum 2025 MOJOK.CO
Ragam

Kos Rp75 Ribu di Kudus Saksi Kegigihan Bapak-Anak di Audisi Umum PB Djarum 2025, Kalah tapi Memikat Hati Tim Pencari Bakat

14 September 2025
Peraih Super Tiket Audisi Umum PB Djarum (Dok. PB Djarum)
Kilas

50 Atlet Muda Masuk Babak Karantina di Asrama PB Djarum

14 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Dalil Al-Qur'an dan Hadis agar manusia tak merusak alam, jawaban untuk tudingan wahabi lingkungan dari Gus Ulil ke orang-orang yang menjaga alam MOJOK.CO

Dalil Al-Qur’an-Hadis agar Tak Merusak Alam buat Gus Ulil, Menjaga Alam bukan Wahabi Lingkungan tapi Perintah Allah dan Rasulullah

12 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Video Terbaru

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.