Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

3 Kadernya Terciduk KPK 10 Hari Terakhir, PDIP Berjanji Akan Benahi Sistem Pencegahan Korupsi

Redaksi oleh Redaksi
7 Desember 2020
A A
Pdip
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tiga kader PDIP terciduk KPK sepuluh hari terakhir. PDIP bakal menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran berharga bagi partai. 

KPK tampaknya benar-benar sedang panen besar. Dalam beberapa waktu terakhir, mereka mencatatkan serangkaian Operasi Tangkap Tangan (OTT) dengan target para pejabat di lintas tingkat pemerintahan. Dari serangkaian OTT tersebut, PDI Perjuangan (PDIP) menjadi partai yang paling terdampak, pasalnya, dalam sepuluh hari terakhir, setidaknya ada tiga kader mereka yang dinyatakan sebagai tersangka.

Tiga kader tersebut masing-masing adalah Wali Kota Cimahi sekaligus Ketua DPC PDIP Kota Cimahi Ajay Priatna, Bupati Banggai Laut sekaligus Ketua DPC PDIP Banggai Laut Wenny Bukamo, dan yang paling gres dan cukup bikin riuh linimasa media sosial tentu saja adalah Menteri Sosial sekaligus Wakil Bendahara Umum PDIP Juliari Batubara.

Ajay Priatna dicokok KPK bersama sejumlah pejabat lainnya pada 27 November 2020 lalu terkait kasus suap commitment fee izin pengembangan Rumah Sakit Umum Kasih Bunda Cimahi.

Seminggu berselang, giliran Wenny Bukamo yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait dugaan suap proyek pengadaan jalan di wilayahnya.

Hingga puncaknya (entah ini benar-benar sudah puncak atau belum), KPK akhirnya mendapatkan buruan besarnya, Juliari Batubara. Juliari terjerat kasus dugaan korupsi bansos Covid-19. Dirinya diduga menerima jatah potongan 10 ribu rupiah dari setiap paket bansos yang bernilai 300 ribu rupiah.

Ketua KPK Firli Bahuri melalui siaran pers menduga bahwa Juliari menerima setidaknya 17 miliar rupiah dari “tetesan” bansos yang disalurkan untuk keluarga miskin terdampak Covid-19 tersebut.

Mencuatnya kasus dugaan korupsi bansos yang menyeret nama Juliari Batubara ini tentu saja membuat banyak orang terkejut. Maklum saja, dalam beberapa bulan belakangan, Juliari sering sekali terlibat dalam kegiatan-kegiatan bertema antikorupsi.

Tentu saja hal tersebut menjadi pukulan telak bagi PDIP. Kasus korupsi yang melibatkan tiga kadernya, wabil khusus kasus korupsi bansos Covid-19, tentu saja menjadi semacam pukulan palu godam yang meluluhlantakkan tameng bernama “partainya wong cilik” yang selama ini kerap dijadikan identitas oleh PDIP.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun menyatakan bahwa PDIP menghormati seluruh proses hukum yang berlaku atas penindakan tiga kadernya tersebut.

“Hukum adalah jalan peradaban untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Siapapun wajib bekerja sama dengan upaya yang dilakukan oleh KPK tersebut,” terang Hasto melalui laman resmi PDIP.

Lebih lanjut, Hasto menyatakan bahwa serangkaian OTT yang melibatkan kader-kader PDIP bakal dijadikan sebagai pelajaran berharga untuk partai. Hal tersebut akan dijadikan oleh PDIP sebagai pelecut bagi partai untuk membangun sistem pencegahan korupsi untuk para kader.

Ah, ketika Gerindra bersedih karena salah satu kadernya yang jadi menteri dicokok KPK karena jadi tersangka kasus dugaan suap ekspor benih lobster, PDIP langsung memberikan penghiburan dengan ikut menemani kesedihan Gerindra. Tak tanggung-tanggung, bukan hanya melalui satu, tapi tiga kader sekaligus.

Sungguh PDIP memanglah partai yang cengli dan solider.

Iklan

“Tak akan kubiarkan kau menanggung kesedihan ini sendirian, Sobat.”

Pdi perjuangan

BACA JUGA Mensos Juliari Batubara Tersangka KPK untuk Kasus Suap Bansos Covid-19, Wah Opung Luhut Harus Siap-siap Lagi Nih dan artikel KILAS lainnya.

Terakhir diperbarui pada 7 Desember 2020 oleh

Tags: bansosjuliari batubarakorupsiKPKpdip
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO
Ragam

Budaya Korupsi di Indonesia Mengakar karena Warga “Belajar” dari Pemerintahnya

16 September 2025
nadiem makarim, pendidikan indonesia, revolusi 4.0.MOJOK.CO
Aktual

Kasus Nadiem Makarim Menunjukkan Kalau Lembaga Pendidikan Sudah Jadi “Inkubator Koruptor”

8 September 2025
2.000 KPM di Brebes Keluar dari Jerat Kemiskinan, Siap Hidup Mandiri MOJOk.CO
Kilas

 2.000 KPM di Brebes Keluar dari Jerat Kemiskinan, Siap Hidup Mandiri

15 Agustus 2025
negara nggak perlu malu mengakui banyak kelompok miskin di Indonesia. MOJOK.CO
Mendalam

Nestapa Kelas Menengah yang Sebenarnya Tergolong Miskin, tapi Negara Nggak Mau Mengakuinya

24 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.