Mantan Presiden Kita Susilo Bambang Yudhoyono a.k.a SBY kemarin mendadak bikin kultwit berseri lewat akun resminya @SBYudhoyono. Dalam setiap twit pada kultwit tersebut diakhiri dengan tanda *SBY*, yang mana merupakan tanda bahwa twit tersebut ditulis sendiri oleh belio, bukan oleh staf atau admin.
Saya mengikuti percakapan publik, termasuk di media sosial, menyusul pernyataan Presiden Jokowi yg salahkan kebijakan SBY 5 th lalu. *SBY*
Pak Jokowi intinya mengkritik & menyalahkan kebijakan subsidi utk rakyat & kebijakan harga BBM, yg berlaku di era pemerintahan saya. *SBY*
Saya minta para mantan Menteri & pejabat pemerintah di era SBY, para kader Demokrat & konstituen saya, TETAP SABAR. *SBY*
Tentu saya bisa jelaskan. Tapi tak perlu & tak baik di mata rakyat. Apalagi saat ini kita tengah menghadapi masalah keamanan, politik, & ekonomi. *SBY*
Justru kita harus bersatu padu. Juga makin rukun. Jangan malah cekcok & beri contoh yg tak baik kepada rakyat. Malu kita. *SBY*
Kultwit tersebut adalah respons karena dirinya disinggung oleh Presiden kita yang sekarang Jokowi terkait dengan subsidi BBM.
Seperti diketahui, dalam beberapa kesempatan, Jokowi memang kerap menyinggung banyaknya anggaran negara yang dihabiskan oleh pemerintahan SBY terkait dengan subsidi harga BBM tersebut, Jokowi juga menyinggung tentang BBM 1 harga yang tidak bisa terjadi di masa pemerintahan SBY.
Yang terbaru, dalam Workshop Nasional Anggota DPRD PPP’ di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa 15 Mei kemarin, Jokowi kembali menyinggung soal harga BBM ini.
“Saya minta BBM 1 harga, terutama di Indonesia bagian timur. 3,5 tahun lalu saya ke Wamena, saya ke kampung, desa, saya tanya, ‘Pak, di sini harga bensin berapa?’ Di Wamena saat itu Rp 60 ribu per liter. Itu pas normal. Kalau cuaca nggak baik, bisa Rp 100 ribu per liter,” kata Jokowi. “Dulu subsidi Rp 340 triliun, kenapa harga nggak bisa sama? Ada apa? Kenapa nggak ditanyakan? Sekarang subsidi sudah nggak ada untuk di BBM, tapi harga bisa disamakan dengan di sini. Ini yang harus ditanyakan,” sambungnya.
Hal tersebutlah yang mungkin membuat SBY agak gerah dan terpaksa sampai bikin kultwit untuk membela dirinya. Sayang, SBY enggan untuk memberi penjelasan, sebab katanya, hal tersebut tak perlu dan tak baik di mata rakyat.
Ini bkan kali pertama SBY bikin kultwit sebagai respons karena disinggung oleh Jokowi, sebelumnya, SBY pernah bikin kultwit juga saat Jokowi menyinggung soal utang negara.
Yah, yang sabar ya Pak Beye, jangan terlalu kenceng. Njenengan santai saja, di-los-kan saja. Nggak usah terlalu ngoyo. Rakyat tetap hormat sama njenengan kok. Urusan politik, sekarang serahkan sama AHY dan pengurus Partai Demokrat yang lain. Njenengan fokus sama sama dunia seni dan kerajinan tangan.
Ingat, walau njenengan sudah pensiun jadi presiden, tapi njenengan masih tetap seorang seniman dan musisi lho.
Oh ya, btw, Twitter sekarang sudah bisa 280 karakter, Pak.