MOJOK.CO – Sebelum menjadi direktur utama TVRI, Helmy Yahya tiga kali ikut pilkada di Sumatera Selatan dan tiga-tiganya kalah. Tapi kekayaannya bukannya berkurang, malah naik terus. Hora umum.Â
Saya mencoba mengingat-ingat kapan pertama kali saya mengenal nama Helmy Yahya. Kemungkinan dari Kuis Siapa Berani yang ia pandu bersama Alya Rohali. Acara yang tayang di Indosiar tiap pagi hari itu pernah jadi tontonan kesayangan nenek saya. Ia bahkan pernah jadi peserta kuis itu bersama teman-teman PKK-nya. Foto saat ikut kuis tersebut masih terpajang di ruang tamu rumah nenek.
Helmy Yahya dari dulu tampilannya seperti itu. Seperti bapak-bapak mau kerja kantoran, dengan perawakan agak gemuk tapi nggak obesitas serta kacamata tanpa bingkai. Kecuali waktu ia jadi presenter Uang Kaget. Ia tampil pakai dandanan Charlie Chaplin. Eh ternyata si pembawa uang kaget itu bukan Helmy Yahya ding.
Gara-gara Uang Kaget, Bedah Rumah, dan Nikah Gratis, lelaki Palembang itu digelari raja reality show. Tapi bukan cuma itu, di kepala saya sebagai pemirsa, Helmy Yahya dicap orang yang baik sekali. Kok begitu dermawan membagikan uang, memberi bantuan renovasi gratis, dan membantu pernikahan. Dasarnya saya waktu itu masih polos, masih belum ngerti bahwa jeda iklan itu per detiknya menghasilkan uang, uang, dan uang.
Helmy Yahya lahir di Kota Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan pada 6 Maret 1963. Ia dan abangnya sama-sama jadi selebritas terkemuka. Tapi, alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara ini memang kalah dandy dibanding Tantowi Yahya yang gemar menyanyikan lagu-lagu country itu.
Juga di lapangan politik. Berbeda dari Tantowi yang dua kali berhasil menjadi anggota DPR RI dan kini menjabat Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Helmy tiga kali maju pemilu dan semuanya kalah. Pertama di pilgub Sumsel 2008, kedua di pilkada Ogan Ilir 2010, ketiga di pilkada Ogan Ilir 2015. Semuanya dimotori Partai Amanat Nasional. Namun, akhirnya Helmy masuk juga ke pemerintahan. Pada November 2017, ia ditunjuk menjadi Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Televisi Republik Indonesia (TVRI).
Sekarang kita bicara kekayaan Helmy Yahya. Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) KPK, kekayaan Helmy Yahya naik drastis dalam 8 tahun terakhir. Pada laporan tahun 2010, hartanya sebesar Rp7,18 miliar. Lima tahun kemudian, kekayaannya naik menjadi Rp27,85 miliar. Lalu pada 2018, kekayaan Helmy berlipat dua kali menjadi Rp53,1 miliar.
Kekayaan yang terakhir itu rinciannya meliputi 20 buah tanah dan bangunan di Jakarta, Palembang, Belitung, dan Sukabumi senilai Rp31,09 miliar. Kemudian tiga mobil senilai Rp900 juta. Kemudian ada harta bergerak lainnya senilai Rp1,36 miliar, surat berharga senilai Rp9,6 miliar, serta kas dan setara kas senilai Rp10,1 miliar.
Kalau melihat komposisi hartanya, memang pas bahwa Helmy Yahya ini lulusan sekolah akuntansi. Orangnya pasti perhitungan banget, tampak dari tanahnya banyak tapi jumlah mobilnya tergolong sederhana. (prm)