MOJOK.CO – Banyak cara untuk mengkampanyekan #2019GantiPresiden, melalui air zamzam salah satunya.
Polemik #2019GantiPresiden memang sulit untuk berakhir. Walau deklarasi ini terus ditolak ketika akan diadakan di berbagai wilayah. Namun memang tidak dapat berhenti untuk disuarakan. Kali ini, ada oknum yang menyuarakannya melalui membagikan air zamzam dalam kardus berlabel #2019GantiPresiden.
Kepala Daerah Kerja Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsyad Hidayat, mengungkapkan bahwa oknum tersebut adalah jemaah haji nonkuota resmi atau jemaah furoda.
Menurut Arsyad, jemaah haji regular sebanyak 204 ribu orang dan jemaah haji khusus sebanyak 17 ribu, tidak mungkin membagikan atau menerima air zamzam di Bandara Jeddah, Arab Saudi.
Pasalnya, air zamzam itu baru diterima para jemaah regular ketika sudah berada di Indonesia. Sesuai kesepakatan Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi, setiap jemaah haji akan mendapatkan jatah 5 liter air zamzam. Namun dapat dipastikan kemasannya sama sekali tidak mengandung unsur politik
Air zamzam akan dibawa melalui pesawat penerbangan tanpa penumpang. Nantinya para travel yang akan mengurusnya. Para jamaah haji hanya membawa pulang tas kecil dan koper saat pulang dari Tanah Suci.
Selain itu, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementrian Agama, Mastuki mengungkapkan, seluruh jemaah haji regular yang menjadi tanggungjawab Kemenag selalu berangkat dan pulang dari terminal haji bandara.
Sehingga dapat dipastikan, jika ada gelagat yang mencurigakan akan terdeteksi oleh petugas. Sejauh pengamatan, jemaah haji regular tidak ada yang melakukan aksi membagikan air zamzam dalam kardus berlabel #2019GantiPresiden tersebut.
Jika diihat dari foto-foto yang menyebar di grup WhatsApp dan berbagai media sosial, beberapa petugas haji yang dikonfirmasi mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, pada Minggu (26/08) pukul 16.00 waktu setempat dengan menggunakan maskapai Malaysia Airlines.
Sementara itu, pihaknya yang berada di Jeddah sudah menemukan identitas oknum yang membagikan air zamzam dalam kardus berlabel #2019GantiPresiden tersebut.
Namun pihaknya masih mendalami kasus tersebut untuk memastikan siapa oknum di baliknya. Sehingga masih perlu melakukan klarifikasi. Ia menambahkan, oknum tersebut bakal dikenakan sanksi sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Regulasi ini terkait dengan aturan yang mengikat PIHK (Penyelenggara Haji Khusus)/travel sebagai pihak yang diberi tanggung jawab untuk menyelenggarakan haji khusus.
Matsuki menambahkan, “Namun kalau itu inisiatif pribadi-pribadi, tentu bukan kewenangan kami.” Walau pihaknya akan tetap mendalami lebih lanjut pembagian air zamzam dengan kemasan #2019GantiPresiden agar meredam kontroversi.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi VII, DPR, TB Hasan Syadzily sangat menyayangkan pembagian air zamzam dalam kardus berlabel #2019GantiPresiden tersebut. Pasalnya, seharusnya dibedakan momentum ibadah dengan politik.
Ia menambahkan, ibadah haji harusnya dipergunakan sepenuhnya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sementara #2019GantiPresiden itu perkara politik yang orientasinya adalah kekuasaan di dunia.
Dengan kejadian ini, jangan-jangan akan ada iklan di televisi untuk mempromosikan produk ini dengan tagline, “Minum air zamzam yang ada tagarnya!” (A/L)