Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame Moknyus

Lagu Ternyata Mereka PKI Fadli Zon Tuai Kritikan Hingga Ancaman Pelaporan

Redaksi oleh Redaksi
22 September 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Unggahan Fadli Zon soal lagu Ternyata Mereka PKI atau Goyang Bebek Angsa menuai badai. Konon, minggu depan, PSI siap mempolisikan Fadli Zon.

Saya penasaran. Kira-kira, apa yang dipikirkan Fadli Zon ketika bangun pagi? Hmm…tiada keseruan tanpa kontroversi. Mungkin saja begitu. Namanya juga mengira-ngira. Bukankah mengira-ngira masih lebih baik ketimbang memfitnah?

Pagelaran Pilpres 2019 sudah siap sepak mula. Setelah masing-masing calon presiden dan wakilnya mendapatkan nomor urut, saatnya menyambut masa kampanye. Yang resmi tentu saja sudah ditentukan oleh KPU. Namun, yang namanya kader progresif, kampanye sudah Fadli Zon lakukan sejak jauh-jauh hari. Bahkan, kamu bisa menyebutnya sebagai kampanye hitam.

Beberapa waktu yang lalu, Fadli Zon menyebarkan sebuah tautan video lagu. Oleh banyak media, video berisi lagu tersebut diberi judul Ternyata Mereka PKI. Sementara itu, kader Partai Gerindra yang kondang tersebut memberi judul Goyang Bebek Angsa. Kurang lebih, begini liriknya:

Potong bebek angsa masak di kuali
gagal urus bangsa maksa dua kali
fitnah HTI fitnah FPI
ternyata mereka lah yang PKI
fitnah HTI fitnah FPI
ternyata mereka lah yang PKI
Potong bebek angsa masak di kuali
gagal urus bangsa maksa dua kali
takut diganti Prabowo-Sandi
Tralalalala lala
takut diganti Prabowo-Sandi
Tralalalala lala
Allahu Akbar

Ketika menyebarkan video tersebut, Fadli Zon menambahinya dengan kalimat, “Sekedar info, sy terima video tsb via WA, kreatif sekali. Sy menamakan sj video kreatif itu “Goyang Bebek Angsa”. #Pilpresgembira.”

Kreatif? Ya mungkin saja. Tapi kalau tagar #Pilpresgembira tentu sangat bisa dipertanyakan. Mengapa? Karena video yang kali pertama diunggah oleh akun bernama Racinka Official tersebut sudah menjurus ke fitnah. Apalagi dengan membawa tema-tema yang sangat sensitif di Indonesia seperti agama dan PKI.

Masih ingat dengan kasus koran Obor Rakyat? Fitnah seperti di dalam video tersebut bisa dipidanakan. Bagaimana dengan posisi Fadli Zon? Seiring semakin viralnya plesetan lagu Potong Bebek Angsa ini, posisinya bakal semakin terang.

Namun yang pasti, kritikan kepada Bapak Fadlo Zon langsung membanjiri lini massa. Ace Hasan, Jubir Timses Jokowi dan Ma’ruf Amin, menyebut unggahan Fadli Zon itu sebagai aksi yang “sangat tidak kreatif banget”. Sebagai bentuk respons kedua, Ace pun mencoba menulis lirik versinya sendiri:

Potong bebek angsa
Masak di kuali
Ngaku beragama fitnah sana sini
Demi kuasa, pakai ijtima
Pengusaha pun dipanggil ulama
Lala la la la la la la la….

Teguran yang lebih halus dilontarkan oleh Sandiaga Uno, lawan Jokowi dan Ma’ruf Amin di Pilpres 2019. Calon wakil presiden pendamping Prabowo tersebut mengingatkan bahwa rakyat itu sudah lelah dengan cara-cara kampanye seperti ini. Sandiaga Uno juga mengingatkan para kader pendukung oposisi untuk berkampanye secara cerdas dan menyenangkan. Kita cc-kan ke Fadli Zon.

“Harapan kita dan Bang Zul (Zulkifli Hasan), masyarakat sudah lelah terpecah belah, masyarakat ingin rukun damai dan saling meningkatkan toleransi,” tegas Sandiaga Uno. Beliau lantas mengingatkan lagi bahwa kampanye itu sebaiknya, “Yang mencerahkan, mencerdaskan, menggerakkan, dan menggembirakan, harus menggembirakan.”

Kira-kira, dengan kirik Ternyata Mereka PKI itu, siapa yang menjadi “tergembirakan”? harusnya, sih tidak ada. Jeweran Sandiaga Uno juga seharusnya cukup telak menarik kuping kader-kader oposisi.

Jika Ace Hasan dan Sandiaga Uno masih “cukup halus” ketika mengingatkan Fadli Zon, lain soal dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Minggu depan, PSI sudah berencana untuk melaporkan Fadli Zon ke kepolisian. Apa alasannya?

Iklan

Rian Ernest, Juru Bicara DPP PSI mengatakan bahwa landasan pelaporan Fadli ada pada pidato capres-cawapres Prabowo dan Sandiaga Uno yang berharap pemilu ini berjalan damai.

“Mendengar pidato sambutan Pak Prabowo Subianto bahwa pemilu kita mesti berjalan dengan damai, sejuk, dan semangat kekeluargaan, maka PSI akan melaporkan Fadli Zonk e kepolisian dan/atau Bawaslu minggu depan,” tegas Rian.

PSI sendiri menambahkan bahwa niatan melaporkan Pak Fadli akan diurungkan apabila yang bersangkutan mau menurunkan video tersebut dan berjanji tidak bikin gaduh lagi selama pemilu.

Nah, sudah jelas, bukan. Supaya jari tidak lagi gatal dan ingin bikin gaduh, kami menyarankan Fadli Zon menutup akun Twitter dan media sosial lainnya. Ya ini cuma saran saja, pak. Kami ini prihatin kalau sampai bapak dicokok polisi di masa depan. Nanti kami bisa kehabisan konten. Tolong dimengerti. (yms)

Terakhir diperbarui pada 22 September 2018 oleh

Tags: Fadli ZonFitnahgerindraGoyang Bebek Angsajokowikampanye hitamprabowoSandiaga UnoTernyata Mereka PKI
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO
Esai

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Hentikan MBG! Tiru Keputusan Sleman Pakai Duit Rakyat (Unsplash)
Pojokan

Saatnya Meniru Sleman: Mengalihkan MBG, Mengembalikan Duit Rakyat kepada Rakyat

19 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.