MOJOK.CO – Bertemu calon mertua menjadi tantangan tersendiri. Pastikan kamu mempersiapkannya dengan oke, baik, dan mantan—eh mantap.
Bertemu calon mertua, konon, adalah hal paling mendebarkan nomor 3 di dunia—setelah bertemu dosen pembimbing dan dosen penguji. Mau dibilang takut, tapi kok ya kita sudah cukup berani berkasih dengan anaknya, tapi nggak bisa juga menyebut diri berani karena nyali mendadak ciut saat kebayang harus ngobrol panjang dengan mereka.
Maka, proses bertemu calon mertua alias orang tua dari kekasih kita pun seolah menjadi tantangan tersendiri. Bisakah kita meluluhkan hati mereka? Bisakah kita disukai dan menyukai mereka? Bisakah pertemuan ini menjadi pertemuan yang berkesan, alih-alih awkward dan membuatmu tampak clingy karena dikit-dikit meminta pacarmu ada di sebelahmu terus-menerus?
Sebagai manusia yang lagi menunggu status jomblo memiliki kekasih hati, kamu tentu sudah sering mendengar nasihat-nasihat terbaik untuk bertemu orang tuanya. Kali ini, Mojok Institute akan bergabung dan memberikan motivasi-motivasi penting melalui liputan khusus mengenai apa-apa saja yang seharusnya nggak kamu bawa saat akan bertemu mertua—bahkan kepikiran sekalipun:
*JENG JENG JENG*
1. Mertua
Ini penting, apalagi kalau calon mertuamu menghendaki anaknya menikah dengan orang yang belum beristri atau bersuami. Lagian, nggak lucu juga, kan, kamu main ke rumah calon mertua, lalu memperkenalkan bapak-bapak dan ibu-ibu yang mengekor di belakangmu sebagai orang tua dan mertua.
Ha, mbok bagi-bagi, Ndes.
2. Penjual Martabak
Entah siapa yang memulai, martabak menjadi salah satu makanan paling populer sebagai buah tangan untuk dibawa saat bertemu calon mertua. Ini tentu ide yang baik dan patut dicontoh, ketimbang kamu bersikap terlalu pongah dan membawa…
…penjual martabaknya sekaligus, demi menunjukkan keseriusanmu dalam sebuah hubungan. Eaaa~
3. Kerjaan
Meski kamu menampilkan diri sebagai pribadi yang giat bekerja dan bertanggung jawab, rasa-rasanya agak kebangetan juga kalau kamu datang membawa pekerjaan yang belum selesai dari kantor. Bisa-bisa, waktu lagi makan malam bersama, kamu malah sibuk buka laptop di atas meja, sambil mikir tulisan naskah (kalau kamu penulis), atau malah pola celana pendek untuk seragam tim sepak bola kampung (kalau kamu penjahit).
Hadeh, ribet bener!
4. Luka Masa Lalu
Nggak usah, tolong nggak usah. Kamu boleh mengenang luka masa lalu—baik luka hati karena dapat nilai E di mata kuliah Kimia Organik atau diselingkuhi oleh orang jahat, maupun luka fisik karena kejedot tembok atau bahkan luka—tapi nggak perlu membawanya terang-terang di hadapan calon mertuamu.  Kenapa?
Ya soalnya, buat apa? Daripada cerita-cerita masa lalu yang menyedihkan, mending kamu tatap wajah calon mertuamu dalam-dalam dan tanya toilet ada di mana bilang bahwa kamu tidak akan mempermainkan hati anaknya.
Tapi bo’ong, katamu dalam hati. Xixixi.
5. Selingkuhan
Ini mah naudzubillahimindzalik. Udah untung ada orang yang mau sama kamu, menerima sifat-sifat jelekmu, sabar menghadapi labilmu, eh masih tega kamu selingkuhi??? Udah gitu, kamu berniat membawanya bertemu calon mertua juga???
Hmmm, kamu mau silaturahmi atau uji nyali, deh?