ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Rame List

5 Sikap Konyol Pendukung Tokoh dan Partai Politik yang Tidak Patut Ditiru

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
20 Februari 2018
0
A A
Mojok_politik_kedua

Mojok_politik_kedua

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

[MOJOK.CO] “Mencintai secara berlebih-lebihan itu konyol, loh~”

Selain permasalahan cinta dan pembagian tugas kelompok perkuliahan, ada satu lagi masalah besar dalam hidup umat manusia yang berpotensi mengakibatkan perpecahan. Apakah itu?

Mendukung tokoh dan partai politik, my lov, adalah jawabannya~

Bukan, bukan berarti mendukung itu salah. Yang jadi masalah adalah ketika dukungan ini berlebih-lebihan sampai menjatuhkan pihak yang lain.

Perbedaan jagoan dalam pemilihan presiden tahun 2012, misalnya. Kala itu, Jokowi bersaing dengan Prabowo dalam memperebutkan kursi RI 1. Di beberapa pilkada, calon-calon yang ada pun menjadi sumber munculnya dukungan dari rakyat, sekaligus kebencian dari pendukung pasangan lain. Yang paling hot adalah masa-masa pemilihan gubernur DKI Jakarta. Persaingan Anies-Sandi, Ahok-Djarot, dan AHY-Sylvi justru sukses memanaskan isu-isu politik yang berujung pada kebencian.

Sialnya, fenomena inilah yang semakin meluas hingga hari ini di Indonesia :((((

Hingga tahun 2018, beberapa sikap para pendukung tokoh dan partai politik yang berlebihan ini sungguh memuakkan hati dan tida patut ditiru~

Nyindir Everywhere dan Everytime

Mentang-mentang temenmu nga dukung calon kepala daerah yang kamu dukung, kamu pun jadi males sama dia. Dikit-dikit, statusnya yang berbau politik kamu anggap sebagai sindiran untuk calon pilihanmu. Kata-katanya pun terasa seperti pisau yang tajam dan menghujam jantungmu. Alhasil, kamu memutuskan untuk membalas dengan kata-kata penuh kebencian pada calon kepala daerah yang nga kamu dukung. Pokoknya, nga mau kalah!!!!!11!!!!

Ada celah dikit? Serang! Ada kurangnya dikit? Langsung judge! Ada sikap baiknya? Ah, itu mah pasti pencitraan!

Gemar Nyambung-nyambungin

Gusti Allah mboten sare, begitu kata segenap netizen Indonesia ketika bicara soal penangkapan Dhawiya Zaida dan saudara-saudara kandungnya terkait kasus narkoba. Anak-anak dari Elvy Sukaesih yang telah ditangkap pihak kepolisian ini kemudian dikait-kaitkan sebagai karma yang harus ditelan si Ratu Dangdut gara-gara dulu ikutan walk out saat Ahok datang ke acara Dangdut Academy 3.

Padahal… apa sih hubungannya? Coba jelaskan pada kami secara logis dalam 1 kalimat sederhana. Hmm~

Konsumsi Hoax

Tipe pendukung tokoh dan partai politik yang satu ini adalah mereka yang biasanya kemakan judul-judul clickbait dalam media. Tanpa mau membaca dan mempertimbangkan apakah berita yang didapat bisa dipertanggungjawabkan atau tidak, tombol Share menjadi pilihan asalkan bisa menjatuhkan lawan atau menaikkan value tokoh pilihan.

Pantes aja Indonesia ada di peringkat ke-60 dari daftar minat baca di 61 negara 🙁

Baperan

Karena si Anu nyindir calon gubernur pilihan kita, kita pun lantas menekan tombol Unfollow atau Unfriend. Di beberapa kasus, tombol Block bahkan jauh lebih populer demi mengekspresikan kebencian yang merajalela di dalam sanubari~

Tida hanya berhenti di media sosial, my lov, kebaperan ini bahkan bisa saja berlanjut ke dunia nyata. Jangankan bagi orang yang super vokal, seseorang yang tida sepaham aja bisa diserang.

“Temen kamu kok nonton Via Vallen, sih? Dia kan ngedukung Gus Ipul. Ih, males, ah.”

Like… seriously????

Bersikap Seperti Bunglon

Asal ada kampanye, tipe pendukung ini akan ikutan. Dikasih bantuan pun bakal diterima. Dukung sana-sini dijabanin, sindir-sindiran juga oke.

Tapi, pas hari pemilihan, eh malah milih tidur di rumah. Katanya, “Aku nga tega menyakiti hati pejabat yang baik hati.”

Ah, karepmu~

Terakhir diperbarui pada 20 Februari 2018 oleh

Tags: ahokDhawiya ZaidaElvy SukaesihGus IpulhoaxPartai Politikpilkada
Iklan
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Kotak Pandora Politik Terbuka: Gus Romy Ungkap Krisis di PPP
Movi

Kotak Pandora Politik Terbuka: Gus Romy Ungkap Krisis di PPP

20 Mei 2025
Solo Fighter PDIP vs Keroyokan di Kandang Banteng, Pilkada 2024.MOJOK.CO
Aktual

Solo Fighter vs Keroyokan di Kandang Banteng, Benarkah Jateng Tak “Merah” Lagi? 

29 November 2024
Keluarga Berkuasa: Betapa Ngerinya Jokowi Menyemai Dinasti Politik di Tingkat Daerah. MOJOK.CO
Ragam

Keluarga Berkuasa: Betapa Ngerinya Warisan Dinasti Politik Jokowi di Tingkat Daerah

26 November 2024
Kiat Harda Kiswaya Atasi Masalah Sampah di Sleman
Movi

Kiat Harda Kiswaya Atasi Masalah Sampah di Sleman

13 September 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya

Dari Budak Logistik Menjadi Driver: Pengalaman Pertama Mengendarai BMW 318i

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

SMA dan SMK swasta gratis untuk siswa miskin di Jawa Tengah MOJOK.CO

SMA dan SMK Swasta Gratis untuk Siswa Miskin di Jawa Tengah

20 Mei 2025
Alumni Unhan RI Jurusan Ekonomi Pertahanan. MOJOK.CO

Kampus di Bawah Kementerian Pertahanan Tak Membuat Saya Menyesal Melepas Beasiswa S2 dari UGM buat Jadi Dosen

24 Mei 2025
3 gen z salurkan ribuan orang ke lapangan kerja impian melalui startup pendidikan dibimbing.id MOJOK.CO

3 Gen Z Salurkan Ribuan Orang ke Pekerjaan Impian Lewat Startup Pendidikan, Masuk Forbes 30 Under 30

21 Mei 2025
23 tahun tinggal di Jagakarsa, daerah terluas dan paling nyaman di Jakarta Selatan (Jaksel) MOJOK.CO

Puluhan Tahun Tinggal di Jagakarsa, Berdamai dengan Hal-hal Menyebalkan di Balik Label “Daerah Ternyaman” Se-Jakarta Selatan

17 Mei 2025
UMR Jakarta, merantau ke jakarta.MOJOK.CO

Butuh Gaji Rp15 Juta untuk Hidup Nyaman di Jakarta, Perantau yang Miskin Kudu Rela Tinggal Bersama Kecoa-Tikus dan Melahap Makanan Sisa

23 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.