Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Tri Susanti, Korlap Aksi di Asrama Papua Surabaya, Dipecat Ormasnya Sendiri

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
24 Agustus 2019
A A
Tri Susanti
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – FKPPI memecat keanggotaan Tri Susanti karena membawa-bawa nama FKPPI di aksi minggu lalu tanpa berkoordinasi dengan organisasi.

Tri Susanti, koodinator lapangan (korlap) dalam aksi pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya, baru saja dipecat keanggotaannya dari Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawariwan TNI/Polri (FKPPI). Menurut Ketua FKPPI Cabang 1330 Surabaya Hengki Jajang, pemecatan dilakukan karena Tri Susanti mendatangi asrama mahasiswa Papua di Surabaya secara personal tanpa koordinasi dulu dengan organisasi.

Padahal, jabatan yang diemban Tri Susanti ini tidak main-main, dia merupakan Wakil Ketua FKPPI Surabaya. “Karena itu, kami berkeputusan mencabut keanggotaan saudara Susi sebagai anggota FKPPI, secara langsung juga memberhentikan Saudara Susi dari pengurus,” kata Hengki.

FKPPI (yang mengklaim namanya dibawa-bawa sepihak oleh Tri Susanti) bersama aparat dan ormas lain mengepung asrama mahasiswa Papua Surabaya pada Jumat, 16 Agustus 2019. Mereka melakukan persekusi di asrama tersebut karena menyangka ada bendera merah putih yang dibuang ke selokan oleh penghuni asrama. Tuduhan ini tidak pernah terbukti.

Akibat pengepungan ini berbuntut panjang. Ujaran rasis dari pihak pengepung kepada mahasiswa Papua penghuni asrama serta penangkapan puluhan mahasiswa penghuni asrama yang digiring ke kantor polisi (yang akhirnya dilepaskan kembali), menimbulkan kerusuhan besar di sejumlah kota di Papua dan Papua Barat, plus di Makassar.

Setelah kasus ini membesar, Tri Susanti menyatakan permintaan maaf lewat media. “Kami atas nama masyarakat Surabaya dan dari rekan-rekan ormas menyampaikan permohonan maaf apabila ada masyarakat atau pihak lain yang sempat meneriakkan (kata rasis) itu,” katanya di Mapolda Jawa Timur, Selasa (20/8).

Lha kok tahu-tahu sudah mewakili masyarakat Surabaya? Memangnya persekusi yang dia dan teman-teman ormasnya lakukan mewakili sikap masyarakat Surabaya? Nonsens. Sebab, di liputan Jatimnet ini, warga Surabaya yang tinggal di asrama Papua sendiri ngaku kalau mereka akur dan sangat akrab dengan anak-anak asrama itu kok.

Meski sudah minta maaf, Tri Susanti juga masih ngeles untuk membenarkan tindakannya. Ia menyebut bahwa niat aslinya tuh baik lhooo, yakni demi menegakkan bendera merah putih. Padahal Tri Susanti punya peran mengerahkan ormas lain, misalnya FPI. Buktinya ada di perkataan Ketua FPI Kota Surabaya Mahdi Al Habsy ini.

“Kan kita dari FPI cuma diajak sama FKPPI itu. Kan mereka yang jadi korlapnya. Kita diajak untuk berpartisipasi saja,” kata Mahdi pada Selasa (20/8), dikutip dari IDN Times. Jadi gitu, gaes, FPI cuma ikut-ikutan. Apalagi Mahdi juga bilang ke IDN Times, walau pas aksi tampak banyak orang pakai atribut FPI, sebenarnya anggota FPI yang ikut cuma 3, sisanya simpatisan doang.

Selain dipecat, Tri Susanti juga tengah diselidiki oleh kepolisian. Menurut Kepala Biro Penerangan Umum Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra, penyelidikan ini terkait latar belakangnya sebagai kader Partai Gerindra. “Sementara kita juga sedang melihat bagaimana reaksi dari partai yang bersangkutan yang juga sedang melakukan investigasi terhadap yang bersangkutan,” kata Asep.

Ibarat udah jatuh ketiban tangga, tangganya ada paku, pakunya karatan, kena tetanus lagi.

Terakhir diperbarui pada 24 Agustus 2019 oleh

Tags: asrama papuaFKPPITri Susanti
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Yana cadas pangeran ternsangka penyebaran berita bohong mojok.co
Kilas

Veronica Koman Dituduh Sebar Hoaks, tapi Polisi Nggak Jelasin Hoaksnya yang Mana

5 September 2019
Pelaku Ujaran Rasial ke Asrama Papua Minta Maaf Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka
Kilas

Pelaku Ujaran Rasial ke Asrama Papua Minta Maaf Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka

3 September 2019
pengepungan asrama papua konflik papua manokwari sorong timika jayapura malang wiranto jokowi khofifah
Pojokan

Usai Pengepungan Asrama Papua di Surabaya: 3 Poin Absurd yang Kami Catat

21 Agustus 2019
Papua Barat dan Jokowi MOJOK.CO
Kilas

Janji Jokowi Menjaga Kehormatan dan Kesejahteraan Masyarakat di Papua dan Papua Barat

20 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.