Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Surat Pernyataan MBG di Brebes Bikin Kesan Pemerintah Ngejalanin Program kayak Tukang Parkir Liar

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
17 September 2025
A A
Surat Pernyataan MBG di Brebes Bikin Kesan Pemerintah Ngejalanin Program kayak Tukang Parkir Liar

Surat Pernyataan MBG di Brebes Bikin Kesan Pemerintah Ngejalanin Program kayak Tukang Parkir Liar

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Saat melihat surat pernyataan MBG di Brebes yang viral belakangan, yang terlintas di kepala saya satu: program negara kok kelakuannya kayak tukang parkir liar.

Tukang parkir liar caranya kerjanya kan begitu: kamu wajib bayar parkir ke mereka, karena mereka menganggap mereka berjasa, tapi mereka tak mau tanggung jawab kalau ada apa-apa. Pemerintah, pikir saya, tentu tak boleh menjalankan programnya seperti itu.

Sebelum saya lanjut, tolong jangan anggap saya benci Prabowo atau bagaimana. Justru, kritikan saya terhadap surat pernyataan MBG di Brebes ini adalah masukan demi program ini berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

MBG dan serba-serbinya

MBG ini, terlepas dari motif di baliknya, adalah program yang sebenarnya baik. Hanya saja, dijalankan dengan cara yang amat tidak tepat. Salah satunya adalah, dengan surat pernyataan itu.

Padahal, jujur saja, kalau saya jadi Prabowo, kasus-kasus yang ada saya jadikan evaluasi dan bisa menuntut dapur penyedia MBG untuk meningkatkan kualitasnya. Program ini bisa jadi contoh bahwa pemerintah mau mendengar dan mau berbenah. Justru program ini, kalau berhasil dengan mau evaluasi, bisa bikin martabat pemerintah skyrocketed.

Surat pernyataan MBG itu justru bikin potensi tersebut tertutupi, dan malah bikin rakyat jadi antipati. Maksudnya, reaksi apa yang kamu harapkan dari bocornya surat pernyataan tersebut? Simpati? Yang benar saja.

Justru kalau upaya-upaya “pembungkaman” ini semakin masif, malah bikin rakyat makin tak percaya. Seakan-akan, pemerintah lebih memilih rakyat berjudi dengan bencana alih-alih meninjau ulang dan memperbaikinya.

Tukang parkir liar

Kita tahu betapa menyebalkannya tukang parkir liar. Ia merasa berjasa, padahal tanpa mereka, tak ada masalah juga. Sialnya, mereka yang merasa berjasa, kita juga yang diminta menanggung akibatnya. Secara nalar, ini jelas nggak masuk. Yang merasa nggak ada masalah dengan itu, mudah saja, kalian goblok.

Tentu saja MBG harusnya tak seperti itu. Dengan negara hadir, dan siap untuk berbenah, masalah macam surat pernyataan MBG kemarin tak perlu muncul. Toh, meski di surat tersebut ada opsi untuk tidak menerima MBG, tetap saja orang tua mendapat tekanan dari sekitar jika berbeda sendiri. Makanya, tak heran kalau ada yang merasa ini adalah upaya pembungkaman.

Masalahnya, ya kita tak tahu betul surat itu muncul dari mana. Maksudnya, instruksi surat tersebut muncul dari mana. Kalau dari pemerintah, wah kacau. Kalau itu inisiatif bawahan, makin kacau.

Sebab, kalau itu dari pemerintah, ya bahaya, karena pemerintah lebih memilih program terlihat tak ada masalah, padahal perlu evaluasi besar-besaran. Kalau dari bawahan, wah lebih kacau. Artinya, bawahan lebih memilih anak-anak jadi korban ketimbang nama baiknya tercoreng di mata atasan.

Selama kita tak tahu alur surat pernyataan MBG itu muncul, dari atasan atau inisiatif bawahan, kita akan tetap dirundung ketakutan. Surat pernyataan tersebut membuka borok yang selama ini tak pernah ada yang coba obati.

Jadi, MBG lanjut atau tidak?

Ini bukan pertanyaan yang mudah. Sedari awal, saya menolak MBG, jadi tentu saya tak punya jawaban lain selain tak lanjut. Tapi, tentu saya tak bijak jika menjawab seperti itu. Pertama, MBG ini beneran ada manfaatnya. Bagi orang-orang yang tak punya, makan siang ini beneran jadi oase.

Kedua, kalau dilakukan dengan penuh perhitungan dan diubah modelnya, MBG ini bisa jadi jawaban atas banyak masalah pangan di Indonesia. Misalnya, modelnya diubah jadi akses pangan dibikin murah dan mudah, karena MBG sudah masif. Sumpah, itu bisa menyelesaikan masalah stunting dan defisit protein warga Indonesia.

Iklan

Bro, kau pikir kita-kita ini sudah bisa mencukupi kebutuhan protein harian? Hah, you wish.

Jadi saya tak bisa menjawab tanpa melihat realitas. Tapi misal mau lanjut, saya hanya bisa bilang satu hal: jangan bikin masalah macam surat pernyataan MBG itu. Kita, rakyat, bukan kelinci percobaan. Satu korban keracunan itu sudah kelewat banyak. 

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Tragedi Rawon Maut di Sleman Adalah Dosa Pemerintah Pusat pada Kota Pendidikan dan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN

Terakhir diperbarui pada 17 September 2025 oleh

Tags: keracunan MBGMBGMBG brebessurat pernyataan MBG
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

UGM MBG Mojok.co
Kilas

Gadjah Mada Intellectual Club Kritisi Program MBG yang Menyedot Anggaran Pendidikan

28 November 2025
makan bergizi gratis MBG.MOJOK.CO
Aktual

Omon-Omon MBG 99 Persen Berhasil, Padahal Amburadul dari Hulu ke Hilir 

19 Oktober 2025
Biang keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMAN 1 Yogyakarta MOJOK.CO
Aktual

Biang Keracunan MBG 426 Siswa SMAN 1 Yogyakarta, Menu Memang Tak Keliahatan Aneh tapi Waktu Masaknya Bermasalah

17 Oktober 2025
makan bergizi gratis MBG.MOJOK.CO
Aktual

Tutup Dapur SPPG dan Libatkan Kantin Sekolah adalah Solusi Atasi Krisis MBG

13 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.