MOJOK.CO – Bayangin mumetnya China, Virus Corona aja, sampai saat ini sudah menginfeksi 17.205 dengan 361 kasus kematian, lah ini ditambahi lagi virus flu burung….
Habis gelap belum terbit juga terang. Peribahasa yang cocok untuk menggambarkan bagaimana kondisi China saat ini. Horor sepertinya masih belum mau pergi dari sana. Ya gimana nggak, virus corona masih belum tertangani, eh sekarang virus flu burung (avian influenza atau H5N1) nambah-nambahi kerjaan dan ketakutan mereka.
Sebuah peternakan yang terletak di Distrik Shuanqing, Kota Shaoyang, Provinsi Hunan dilaporkan menjadi tempat pertama virus flu burung muncul. Penemuan ini diawali oleh kematian mendadak 4.500 ayam dari total 7.850 ayam yang ada di sana. Setelah penemuan itu, pemerintah setempat akhirnya memusnahan 17.829 ekor unggas untuk mencegah penyebaran lebih luas.
Sampai saat ini, untungnya masih belum ada laporan kasus penyebaran virus ini kepada manusia. Saya bilang “untung” karena kalau ada, waduuuh bahaya….
Virus flu burung ini super duper mematikan. Kalau dia menginfeksi manusia, 60% kemungkinan si manusia itu mati. Ya, kata WHO, tingkat mortalitas virus ini 60%. Tercatat ada 861 kasus infeksi virus ini di seluruh dunia dengan 455 orang di antaranya meninggal dunia. Ini tentu juauauauh berbahaya dari SARS ( tingkat mortalitas 10%) dan corona (2%).
Mungkin sebagian besar dari kita masih ingat, wabah flu burung dunia pernah menyapa Indonesia pula pada Juni 2005 sampai Desember 2016. Menurut data Kemenkes, virus ini sempat menyebar di 15 provinsi, mengakibatkan 199 orang terinfeksi dan sebanyak 167 orang di antaranya meninggal dunia.
Oh iya, karena virus flu burung ini muncul di Provinsi Hunan yang mana berada persis di perbatasan selatan Provinsi Hubei, tempat virus corona menyebar pertama kali, China berada di posisi yang semakin sulit karena membutuhkan lebih banyak sumber daya dan petugas medis tambahan untuk bisa melawan ancaman kesehatan tambahan ini.
Bayangin mumetnya China, virus corona sendiri saja, di sana, sampai saat ini sudah menginfeksi 17.205 dengan 361 kasus kematian yang mayoritasnya ya orang Hubei dan Hunen tadi….
Ya emang sih ini bukan pertama kalinya virus flu burung ada di sana. Virus ini pertama kali terdeteksi tahun 1996. Dan selama 16 tahun terakhir, tercatat 53 kasus infeksi flu burung kepada manusia yang menewaskan 31 orang di sana. 53 kasus mungkin bukan angka yang terlalu tinggi, tapi virus ini menyebar sangat cepat dan sangat mematikan unggas.
Saking cepatnya menular, untuk menghentikan virus ini, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah membumihanguskan seluruh unggas untuk mencegah penyebarannya kepada manusia dan unggas lain di masa depan seperti yang dilakukan peternak di Pennsylvania dan Virginia, AS tahun 1983, yang mematikan lebih dari 5 juta unggas. Dan Hongkong di tahun 1997, yang memusnahkan semua populasi unggas mereka yang ada sebanyak 1,5 juta setelah 18 orang terinfeksi dan 6 orang di antaranya meninggal dunia.
Bayangin perasannya Upin dan Ipin dan komunitas pencinta ayam, bebek, dan burung dara goreng lainnya yang harus melihat hewan kesukaan mereka dibumihanguskan begitu saja 🙁
Juga perasaan Mail ketika memikirkan berapa singgit keuntungan yang didapatkan jika ayam itu dijual 🙁
Tapi ya begitulah hidup. Terkadang, kita harus melepaskan orang eh unggas yang kita cintai daripada kita mati karenanya (malah melow).
Ya abis nggak ada pilihan lain juga sih. Soalnya kalau terus dipelihara potensi penularan virus ini kepada manusia jadi lebih tinggi karena flu burung menular ketika manusia melakukan kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi dalam jarak dekat dan jangka waktu cukup lama.
Penyebaran dari manusia ke manusia lain emang ada juga sih kasusnya, tapi sangat kecil, dan sampai saat ini nggak pernah ada temuan di mana virus ini menyebar dari satu orang ke masyarakat umum.
Ikut bersedih dengan kondisi China saat ini. Selain cinta, musibah (tambahan) juga selalu datang di waktu yang tidak tepat. Karena nyawa orang bukan statistik, mari kita sama-sama doakan China semoga mereka terus diberi kekuatan untuk menghadapi ini semua.
BACA JUGA Kehebohan Virus Corona dan Virus Kebencian untuk Cina yang Berlabelkan Agama atau artikel POJOKAN lainnya..