Sekitar 2 tahun yang lalu, sekitar Oktober 2023, saya mengunjungi Malang setelah sekian lama tak bersua. Saya berkunjung dalam rangka mengisi acara di UM, menjadi pembicara di jurusan Ilmu Komunikasi, tentang kepenulisan. Yah, pada umumnya penulis lah. Nah, sepulangnya dari acara, saya diajak dua dosen yang jadi panitia untuk makan bakso Malang.
Tentu saya tidak bisa bilang tidak. Opini saya dengan bakso Malang dari dulu selalu positif. Terlebih ketika pertama kali merasakannya di Batu, 2022 silam. Saya bahkan dengan lantang mengatakan, bakso gerobak di Batu adalah bakso terenak yang pernah saya rasakan. Iya, saya orang Wonogiri, Kota Bakso, tapi, mohon maaf, sesekali, saya terpaksa objektif.
Tentu saja, saya juga ada motif tersembunyi: membandingkan bakso Malang dengan bakso Wonogiri, dan membuktikan betapa superiornya bakso dari tempat saya lahir.
Saya lupa tempat baksonya namanya apa, tapi yang bisa saya ingat cuman baksonya tipe prasmanan, dan ada di salah satu jalan yang rame di Malang. Tempatnya sih terkesan premium, dan pilihan baksonya enak.
Ketika tiba, saya ternyata harus memasak baksonya sendiri. Well, kayaknya ini bukan bakso Malang pada umumnya. Tapi, tetap saja saya harus membandingkan.
Bakso Malang vs bakso Wonogiri
Saya rasa, kalau memang dicari adalah variasi, bakso Malang jelas lebih superior. Bakso Wonogiri itu, semangkoknya, ya gitu-gitu aja isinya. Justru kalau mulai divariasi, malah kurang. Ya agak gimana gitu. Dari dulu, bakso Kota Gaplek yang old school malah justru yang paling enak.
Kalau saya boleh bilang, dua kali merasakan bakso Malang, yang saya rasakan adalah memang ada perbedaan mencolok. Dari rasa, kuahnya jelas berbeda. Saya merasa Malang punya kuah yang lebih heavy, sedangkan Wonogiri punya kuah yang lebih segar.
Dari isian pun jelas. Malang lebih kaya. Ada lontongnya, pangsit goreng, siomay, tahu, dan sebagainya. Sedangkan Wonogiri, ya nggak begitu banyak isiannya. Di beberapa warung, isiannya sama dengan yang versi Malang. Cuma, nggak pernah jadi sesuatu yang umum. Ya ciri khas warung aja.
Lagian bakso kok jadi satu sama tahu, kek… aneh nggak sih?
Baca halaman selanjutnya












