Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Pria yang Makan Kucing Hidup-Hidup Itu Lagi Ada Masalah Apa Sih?

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
30 Juli 2019
A A
makan kucing hidup-hidup - MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Selamat mual-mual membayangkan ada seseorang yang sampai hati makan kucing hidup-hidup!

Seorang pria makan daging sapi panggang—itu hal yang biasa. Tapi, seorang pria makan kucing hidup-hidup—itu baru luar biasa…

…dan menjijikkan.

Video seorang pria yang mengonsumsi kucing hidup-hidup hingga isi perutnya terbuai kini menjadi bahan pembicaraan di media sosial. Berita ini, secara normal, bahkan bagi orang yang nggak suka kucing macam saya, jelas menjadi sesuatu yang membuat kita berjengit dan geleng-geleng kepala.

Dikutip dari Detik.com, peristiwa ini terjadi di Pasar Kemayoran oleh seorang pria bertopi biru dan jaket cokelat. Karena kelakuannya ini. Duta Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Femke Den Haas meminta kepolisian untuk menangkap pelakunya segera. Beruntung, gayung pun bersambut. Kapolsek Kemayoran Kompol Syaiful Anwar kini sudah mengerahkan anggotanya untuk mencari pria tersebut.

Kucing-Kucing yang Disayang, tapi Ditendang

Berhubung pelaku makan kucing hidup-hidup tadi belum ketangkap—mungkin lagi sakit perut berkat kelakuannya yang absurd dan nggak normal itu—kami nggak bisa menyusun alasan-alasan kenapa pria tadi sampai nekat makan kucing. Pertanyaan kami malah lebih besar lagi, yaitu…

…kenapa kucing-kucing ini nasibnya kayak peserta ajang pencarian bakat yang potensinya bagus, tapi selalu sial dan masuk ke daftar 3 Terendah karena dapat voting paling kecil???

Maksud saya, di ajang semacam AFI, Indonesian Idol, atau X-Factor, peserta yang suaranya cemerlang kadang-kadang kalah dengan peserta lain yang mendapat spotlight lebih banyak, misalnya karena penampilan atau background kisah hidupnya. Akibatnya, mereka sering masuk ke zona tidak aman dan terancam dieliminasi, biasanya lengkap dengan musik sedih, air mata, dan—kalau di acara AFI—diiringi suara Adi Nugroho yang puitis mendayu-dayu.

Yang ingin saya sampaikan adalah sebuah kenyataan miris: Betapa kucing selalu saja menjadi binatang kesayangan banyak orang, tapi kerap sial menjadi sasaran perlakuan kekerasan.

Februari lalu, lini masa geger mendengar kabar soal seekor kucing yang diseret pakai motor. Pernah pula ada berita kucing yang dicekoki miras. Terakhir, sebelum kabar soal makan kucing hidup-hidup ini jadi viral, ada juga beberapa kasus yang menyebutkan kaki kucing dipotong karena ketahuan mencuri makanan.

Loh, kok, enak betul; itu maling uang rakyat aja tangan dan kakinya masih utuh!

Sayang Secukupnya, Benci Secukupnya

Dari kasus kucing yang disayang-sayang, tapi juga disiksa dengan kejam hingga ada berita makan kucing hidup-hidup, setidaknya kita bisa belajar sesuatu: Nggak perlulah kita sayang-sayang banget sama sesuatu, atau bahkan benci-benci banget sama sesuatu.

Orang-orang yang menyiksa kucing mungkin benci berlebihan pada kucing sampai tega-tega saja melakukan kekerasan. Tapi, orang-orang yang kelewat sayang sama kucing tadi pun jadi terkesan tak kalah tega karena balas berkata-kata kasar dan ingin membayar kelakuan biadab tadi dengan sama biadabnya.

Dan, sebenarnya, dua-duanya nggak cool, Man.

Iklan

Tapi—tetep—jauh lebih nggak cool lagi kalau kamu makan kucing hidup-hidup. Dari sekian banyak penjual ketoprak, steak, lotek, nasi goreng, bebek goreng, puding buah, dan lain-lain, kok ya ada saja orang yang lebih memilih makan kucing—hidup, pula???

Terakhir diperbarui pada 30 Juli 2019 oleh

Tags: ajang pencarian bakatmakan kucing hidup-hiduppasar kemayoranpenyiksaan binatang
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Pojokan

Abah Grandong Pemakan Kucing Hidup-hidup Sebut Aksinya Hiburan Semata

1 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.